Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Gejala yang jadi Ciri Usus Buntu pada Anak, Cara Mengatasi dan Mengobatinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 29 Jan 2024 22:15 WIB

6 Cara Mengatasi Perut Anak Kembung Secara Alami, Catat Bun!
Ilustrasi Anak Sakit Usus Buntu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Daftar Isi

Apendisitis atau radang usus buntu tak hanya bisa dialami orang dewasa. Anak-anak juga dapat terkena infeksi atau peradangan yang terjadi pada usus buntu ini, Bunda.

Perlu diketahui, usus buntu adalah organ kecil berbentuk tabung yang menempel pada usus besar atau letaknya di perut bagian kanan bawah. Menurut ulasan di World Journal of Radiology tahun 2011, rata-rata panjang usus buntu adalah 8 hingga 10 cm atau dengan kisaran 2 sampai 20 cm. 

Fungsi utama dari usus buntu tidak diketahui secara pasti, meski ada beberapa penelitian terbatas yang menunjukkan bahwa usus buntu mungkin berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika usus buntu anak terkena infeksi, ia bisa mengalami radang usus buntu atau apendisitis.

Dikutip dari laman Cleveland Health, apendisitis atau radang usus buntu merupakan kondisi yang sangat serius. Jika radang usus buntu tidak diobati, maka organ ini bisa pecah.

Nah, usus buntu yang pecah dapat menyebarkan bakteri ke seluruh perut anak. Bakteri inilah yang dapat menyebabkan infeksi serius yang disebut peritonitis. Usus buntu yang pecah juga memungkinkan bakteri menginfeksi aliran darah atau kondisi mengancam jiwa yang disebut sepsis.

Ciri radang usus buntu pada anak

Penting untuk Bunda ketahui, anak yang terkena radang usus buntu bisa mengalami gejala yang khas. Beberapa gejala ini seperti:

  1. Nyeri hebat, terutama di sekitar pusar atau di perut bagian kanan bawah. Awalnya nyeri mungkin datang dan pergi, kemudian menjadi stabil dan intens.
  2. Radang usus buntu biasanya menyebabkan demam tinggi, yakni berkisar antara 37,2 sampai 38 derajat Celsius. Anak juga mungkin akan merasa menggigil. Jika usus buntu  pecah, infeksi dapat menyebabkan demam meningkat lebih dari 38,3 derajat Celsius disertai peningkatan detak jantung.
  3. Salah satu tanda awal radang usus buntu, selain sakit perut, adalah hilangnya nafsu makan. Hilangnya nafsu makan ini dapat berkembang menjadi mual dan muntah akibat obstruksi usus.
  4. Merasa mual dan muntah juga berhubungan dengan radang usus buntu pada anak.
  5. Anak bisa mengalami diare yang disertai keluarnya lendir di feses atau mengalami konstipasi. Beberapa anak yang terkena radang usus buntu juga mengalami perubahan pola buang air besar dan mengalami sembelit atau diare disertai kesulitan buang angin.
  6. Perut anak mungkin terlihat buncit atau terasa kembung. Ini biasanya merupakan gejala lanjutan dan mungkin mengindikasikan usus buntu telah pecah.
  7. Perubahan perilaku bisa terjadi karena anak cenderung menahan nyeri di bagian perut karena merasa tak nyaman. Anak yang tadinya terlihat riang mungkin akan berubah menjadi rewel.
Anak sakit perut.jpgIlustrasi Anak Sakit Perut/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Jomkwan

Cara mengatasi dan mengobati radang usus buntu

Ada dua cara untuk mengatasi dan mengobati radang usus buntu, yakni dengan jalan perawatan non-operatif dan operatif. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Perawatan non-operatif (pengobatan antibiotik)

Dikutip dari laman Nemours Kids Health, dokter dapat mengobati anak-anak dengan kasus awal atau radang usus buntu yang sangat ringan hanya dengan menggunakan antibiotik. Tindakan ini masuk dalam jenis pengobatan non-operatif, di mana dokter menghindari operasi dan anak bisa segera kembali melakukan aktivitas rutin.

Pada perawatan ini, dokter akan memberikan antibiotik IV di rumah sakit. Pengobatan kemudian dilanjutkan di rumah dengan diresepkan antibiotik selama 7 hari.

Anak-anak yang tidak sembuh dari antibiotik akan memerlukan operasi usus buntu, begitu pula anak-anak yang radang usus buntunya kambuh lagi. Terkadang pengobatan non-operatif juga digunakan untuk anak-anak yang mengalami ruptur usus buntu. Mereka mungkin mendapatkan antibiotik di awal pengobatan untuk mengatasi infeksi, kemudian usus buntu diangkat.

Jika anak mengidap radang usus buntu, tim medis umumnya memberikan beberapa pilihan pengobatan serta manfaat, risiko, dan kemungkinan efek sampingnya. Misalnya, antibiotik dapat menyebabkan diare atau mengganggu kerja obat lainnya.

2. Tindakan operasi

Seringkali, radang usus buntu diobati dengan mengangkat usus buntu. Tindakan ini dikenal juga dengan operasi usus buntu. Operasi usus buntu dapat dilakukan dengan beberapa pilihan tindakan berikut:

  • Laparoskopi: Dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil di perut kanan bawah anak. Dokter kemudian akan memasang kamera video melalui salah satu sayatan dan menggunakan alat kecil untuk mengeluarkan usus buntu anak melalui sayatan. Jenis operasi usus buntu ini memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dan tingkat infeksi yang lebih rendah.
  • Laparotomi (terbuka): Dokter ahli bedah akan membuat satu sayatan lebih besar di perut kanan bawah anak. Jenis operasi usus buntu ini sering digunakan pada kasus radang usus buntu yang lebih rumit. Ini memiliki waktu pemulihan yang lebih lama.

Sebelum operasi, anak akan diminta untuk minum antibiotik. Seorang dokter spesialis anestesi anak lalu memberikan anestesi agar anak tertidur selama menjalani prosedur ini. Operasi biasanya akan memakan waktu sekitar satu jam.

Demikian penjelasan tentang radang usus buntu pada anak, termasuk penanganannya secara medis. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda