Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Penyebab Bau Badan dan Keringat Berlebih pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 10 Jun 2021 10:40 WIB

Anak bau mulut
Ilustrasi penyebab bau badan pada anak/ Foto: iStock

Berkeringat pada anak-anak merupakan hal yang normal. Umumnya, keringat tidak berbau. Jika muncul bau badan pada keringat, maka kemungkinan ada bakteri pemicu. Apa saja penyebab bau badan pada anak?

Dikutip dari Mom Junction, bau badan yang dialami oleh anak sepanjang hari atau ada produksi keringat lebih banyak dari biasanya perlu diperhatikan. Jika perlu, lakukan konsultasi dengan dokter.

Kapan bau badan pada anak dianggap normal?

Anak-anak biasanya memiliki masalah bau badan setelah mencapai usia pubertas. Namun menurut dokter anak Dr Cynthia L. Gellner, bukanlah hal yang aneh bagi anak-anak yang lebih muda untuk memiliki masalah ini juga.

"Jika remaja mengalami bau badan kebanyakan karena hormonal pubertas, anak yang lebih kecil dapat mengalaminya karena bakteri. Misalnya karena kebersihan tubuh yang kurang baik," tutur Gellner.

Curhat Deva RachmanCurhat Deva Rachman/ Foto: HaiBunda

Dokter anak lainnya, Dr Kathryn Schaus, menuturkan bahwa tepatnya jika bau badan sudah dialami anak sejak usia 7-9 tahun, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan pemeriksaan ke dokter.

Hal ini karena bisa jadi penyebab bau badan yang terjadi tak sekadar masalah kebersihan tubuh, tapi karena faktor medis lainnya.

Penyebab bau badan pada anak-anak

Seperti disebutkan sebelumnya, ada dua pembagian faktor penyebab bau badan pada anak: faktor normal dan abnormal. Beda kategori, beda pula penanganan yang perlu diketahui Bunda.

Faktor normal penyebab bau badan pada anak

Kondisi kulit yang kotor, jarang dibersihkan dan lembap akan menjadi sarang kuman dan bakteri. Akibatnya, bau badan bisa muncul akibat kondisi ini. Apa saja faktor penyebab bau badan pada anak yang dianggap masih wajar?

1. Kebersihan yang buruk

Kurang menjaga kebersihan diri menjadi salah satu penyebab bau badan pada anak yang normal. Termasuk di antaranya jarang mandi, tidak membersihkan area lipatan seperti ketiak dan selangkangan dengan baik, serta jarang berganti pakaian.

Jika anak menolak untuk mandi secara teratur, ini berisiko menjadi penyebab bau badan, tepatnya saat bakteri di kulit bercampur dengan keringat.

2. Kebiasaan makan

Makanan yang dikonsumsi memiliki korelasi langsung dengan bau badan. Ya, makanan yang dimakan anak-anak tidak hanya memengaruhi bau mulut, tetapi juga bau badan.

Umumnya, bau badan lebih berisiko terjadi ketika anak mengonsumsi makanan berbau khas seperti bawang putih dan bawang merah. Setelah makanan ini dicerna, baunya merembes melalui pori-pori kulit dan menghasilkan bau.

3. Pubertas

Pubertas adalah fase di mana anak perempuan dan laki-laki mencapai kematangan seksual. Anak perempuan mencapai pubertas antara usia 8 sampai 13 tahun, sedangkan anak laki-laki mencapai fase ini di usia 10-15 tahun.

Selama masa ini, anak banyak mengalami perubahan hormonal (adrenarche) yang menyebabkan variasi pada tubuh dan perilakunya. Salah satu perubahan penting yang dapat muncul yakni bau badan.

Faktor abnormal penyebab bau badan pada anak

Selain karena faktor kebersihan yang dianggap wajar, terkadang penyebab bau badan juga bisa mengindikasikan penyakit yang mendasarinya.

1. Adrenarche prematur

Pada anak-anak, perkembangan seksual dimulai dengan pematangan kelenjar adrenal, juga dikenal sebagai adrenarche, yang biasanya dimulai sebelum anak mencapai pubertas. Adrenarche bertanggung jawab atas tanda-tanda awal pubertas, termasuk tumbuhnya rambut kemaluan dan bau badan seperti orang dewasa.

Kendati demikian,beberapa anak mengalami adrenarche prematur (pada usia 8 tahun pada anak perempuan dan 9 tahun pada anak laki-laki). Ini berkaitan dengan resistensi insulin, peningkatan kemungkinan mengembangkan sindrom metabolik (suatu kondisi yang meningkatkan risiko serangan jantung), atau ovarium polikistik.

2. Fenilketonuria

Fenilketonuria atau Phenylketonuria (PKU) adalah masalah metabolisme yang dialami anak sejak lahir. Anak-anak dengan gangguan ini tidak memiliki fenilalanin hidroksilase, enzim yang diperlukan untuk memecah asam amino esensial yang disebut fenilalanin, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.

Jika PKU tidak segera ditangani, anak dapat mengalami disabilitas intelektual. Bayi yang tidak diobati dengan PKU juga cenderung memiliki masalah bau badan. 

3. Fish Odor Syndrome

Fish Odor Syndrome atau Trimethylaminuria (TMAU) adalah kondisi langka yang disebabkan karena kegagalan tubuh untuk memetabolisme trimetilamina kimia.

Hal ini menyebabkan akumulasi bahan kimia yang menyebabkan urine, napas, dan keringat jadi berbau. Bau yang ditimbulkan karena TMAU adalah bau yang menyengat 'seperti ikan'. Itulah sebabnya TMAU juga dikenal sebagai Fish Odor Syndrome.

4. Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah nama medis untuk kondisi yang menyebabkan seseorang berkeringat berlebihan. Jika anak berkeringat lebih banyak daripada biasanya untuk mempertahankan suhu tubuh normal, mereka mungkin mengalami hiperhidrosis primer (yang mungkin bersifat genetik).

Ini hanya memengaruhi bagian tubuh tertentu, seperti telapak tangan, ketiak, dan kaki.

Jika si Kecil memiliki masalah penyebab bau badan, segera cari tahu kemungkinan pemicunya. Jika disebabkan oleh faktor kebersihan, ajari anak menjaga kebiasaan baik untuk merawat diri.

Sementara itu, jika dicurigai penyebab bau badan muncul akibat masalah medis tertentu, jangan ragu untuk segera cek ke dokter ya, Bunda! 

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda