Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pertama di Dunia, Kuba Mulai Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 2 Tahun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 08 Sep 2021 07:10 WIB

Imunisasi Anak
Kuba Mulai Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 2 Tahun agar Bisa Sekolah Tatap Muka/ Foto: iStock

Negara Kuba membuat gebrakan baru dalam penanganan kasus COVID-19. Kuba menjadi negara pertama yang melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia 2 tahun, Bunda.

Dilansir South China Morning Post, negara dengan ibukota Havana ini menggunakan vaksin Abdala dan Soberana yang telah diuji klinis ke anak-anak. Sebelumnya, vaksinasi sudah lebih dulu diberikan pada anak usia 12 tahun ke atas.

Pada Senin (6/9/21) waktu setempat, Kuba mulai mendistribusikan vaksin untuk anak kelompok usia 2 sampai 11 tahun di provinsi Cienfuegos. Menurut laporan, vaksin yang digunakan negara ini belum mendapatkan pengakuan resmi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kuba memulai vaksinasi pada anak 2 tahun dalam rangka menyiapkan sekolah tatap muka yang ditutup sejak Maret 2020. Sebagian besar anak sekolah di Kuba dilaporkan tidak memiliki akses internet, sehingga perlu datang ke sekolah.

Sekolah di Kuba sempat dibuka selama beberapa minggu pada akhir tahun lalu. Namun, sekolah kembali ditutup lagi pada Januari 2021.

Sebelumnya, PBB UNICEF telah menyerukan sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk kembali dibuka. Mereka mengatakan bahwa dampak jangka panjang penutupan sekolah akan sulit diatasi, Bunda.

Banner Putri Ahok dan PuputFoto: Mia Kurnia Sari

Jenis vaksin COVID-19 di Kuba

Jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Kuba memang berbeda dengan di Indonesia. Vaksin ini pertama kali dikembangkan di Amerika Latin dan belum menjalani tinjauan dari ahli sains internasional.

Vaksin dibuat berdasarkan teknologi protein rekombinan yang digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Prancis. Kedua jenis vaksin ini masih menunggu persetujuan WHO.

Tak seperti jenis vaksin COVID-19 lainnya, vaksin rekombinan tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim. Dalam ulasan di The BMJ pada awal Agustus 2021, dijelaskan bahwa negara Kuba telah menyetujui vaksin Abdala pada 9 Juli, membuatnya menjadi negara Amerika Latin pertama yang sukses mengembangkan vaksin.

Center for State Control of Medicines, Equipment and Medical Devices melaporkan bahwa vaksin Abdala memiliki efektivitas 92 persen setelah pemberian tiga kali dosis.

Sementara itu, tiga kandidat vaksin lainnya masih menunggu proses pada saat itu. Vaksin ini termasuk Soberana 2, yang disebut 91 persen efektif bila dikombinasikan dengan vaksin booster yang disebut Soberana Plus.

Di dunia, vaksin COVID-19 untuk anak di bawah 12 tahun masih menunggu uji klinis. Sebelumnya, negara Cina, Uni Emirat Arab (UEA), dan Venezuela diketahui sudah berencana melakukan vaksinasi COVID-19 pada anak berusia lebih muda.

Pada Senin ini, negara Chili telah mengumumkan izin penggunaan vaksin Sinovac dari Cina untuk anak usia 6 sampai 12 tahun. Di beberapa negara di Amerika Latin, vaksin Pfizer sudah disetujui untuk anak usia 12 tahun ke atas.

Lalu bagaimana di Indonesia? Kapan vaksin COVID-19 anak di bawah 12 tahun akan diberikan?

Baca halaman selanjutnya ya.

Simak juga 6 panduan isolasi mandiri untuk anak yang terkena COVID-19, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

VAKSIN ANAK 12+ DI INDONESIA

Vaksin Covid-19

Kuba Mulai Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 2 Tahun agar Bisa Sekolah Tatap Muka/ Foto: iStock

Hingga kini, Pemerintah Indonesia belum mengizinkan pemberian vaksin COVID-19 untuk anak di bawah 12 tahun. Vaksinasi hanya boleh diberikan untuk anak usia 12-17 tahun, Bunda.

Vaksinasi COVID-19 ini telah diatur dalam Surat Edaran dan disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa anak usia 12-17 tahun bisa mendapatkan vaksin Sinovac da Prizer.

Dosis vaksin Sinovac adalah 0,5 ml sebanyak dua kali pemberian dengan jarak minimal 28 hari. Sementara itu, vaksin Pfizer boleh diberikan pada anak rentang usia tersebut dengan dua dosis (0,3 ml) yang dilakukan secara intramuskular dengan interval waktu 21 hari.

Efektivitas vaksin Pfizer mencapai 96 persen dalam melindungi tubuh dari virus COVID-19. keamanan vaksin mRNA Pfizer dapat ditoleransi, Bunda. Menurut ketua BPOM, Penny Lukito, keamanan vaksin Pfizer dapat ditoleransi.

Vaksinasi COVID-19 bisa saja menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Vaksin (KIPI). Beberapa di antaranya adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, otot, sendi, hingga demam.

"KIPI vaksin Sinovac pada anak usia 12-17 tahun dilaporkan terbanyak, yaitu di angka 13 persen menyebabkan nyeri ringan di bagian yang menerima suntikan. Namun, tidak ada laporan mengenai keluhan demam," kata dr. Vicka Farah Diba, M.Sc SpA, kepada HaiBunda, belum lama ini.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda