Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda Wajib Tahu, Ini Lho Beda Gejala COVID-19 dan DBD pada Anak

Jihaan Khoirunnisaa   |   HaiBunda

Senin, 20 Sep 2021 16:47 WIB

Newborn cold. Mother holding thermometer and touching forehead of her sick baby, measuring temperature, panorama
Foto: iStock
Jakarta -

Bunda saat ini Demam Berdarah Dengue (DBD) dan COVID-19 merupakan 2 penyakit yang harus diwaspadai. Sayangnya tidak sedikit orang tua yang kesulitan membedakan antara keduanya karena memiliki gejala yang serupa.

Hal ini diakui pula oleh dr. Lily Estelita yang merupakan seorang medical doctor. Menurutnya terdapat persamaan DBD dengan COVID-19 yang memiliki gejala demam di awal kemunculannya.

"Memang sama-sama gejalanya demam. Yang namanya infeksi ke badan kita itu demam. Dan kalau misalnya infeksi karena virus biasanya memang nggak kelihatan. Aduh ini apa sih penyebabnya? Kalau misalkan kita demam di hari pertama gitu mungkin masih banyak di kemungkinan penyebab demam, bisa dengue fever, bisa COVID," jelasnya saat menjadi narasumber di Instagram Live Haibundacom dengan topik 'Merdeka dari Nyamuk'.

Meski begitu, ia menilai terdapat gejala pembeda yang bisa orang tua pantau, Bun. Utamanya ketika menginjak hari ke-3. dr. Lily menjelaskan pasien COVID-19 akan menunjukkan ciri-ciri lain seperti batuk, nyeri tenggorokan, hingga pada kondisi yang parah mengalami sesak napas. Kondisi ini jelas berbeda dengan yang dialami pasien DBD, Bunda.

"Kemudian kalau misalkan dia karena dengue fever, biasanya demam itu diikuti oleh nyeri pada mata belakang. Pasien akan ngeluh aduh pusing, kemudian nyeri, nyut-nyutan. Otot badannya sakit semua. (Kemudian) mual, muntah, intake makanannya sulit. Itu tanda-tanda yang bisa diketahui," terangnya.

Di samping itu, dr. Lily mengingatkan tentang kemungkinan terjadi perdarahan. Gejala ini mungkin kerap tak disadari Ayah dan Bunda, namun jangan sampai dianggap remeh. Perdarahan dapat dideteksi apabila Si Kecil tiba-tiba mengalami mimisan, gusi berdarah, atau timbul ruam merah di tubuhnya.

"Nah kalau memang sudah ada seperti itu, itu adalah tanda-tanda harus dirawat inap. Karena yang bahaya dari dengue fever itu mungkin kalau demam, nyeri otot, semuanya itu kan bikin nggak nyaman pasti. Tapi yang bahaya itu tadi trombositnya (misalkan turun) dari 200 ribu jadi 9 ribu. Itu dokternya pasti deg-degan," tuturnya.

"Perdarahan itu pasti terjadi. Dan fase ini biasanya kalau sudah nggak demam. Kan tapal kuda, saat demam turun ternyata trombosit ikut turun jauh. Jadi gampang berdarah. Biasanya pasien gini kita suruh bed rest jangan sampai terbentur karena bahaya," imbuhnya.

Untuk itu, ia meminta para Bunda agar segera memeriksakan anak apabila demam terus berlangsung hingga hari ke-3.

Instagram Live Haibundacom dengan topik ‘Merdeka dari Nyamuk’.Instagram Live Haibundacom dengan topik ‘Merdeka dari Nyamuk’./ Foto: Screenshot/HaiBunda

Sementara itu, Head of Marketing Enesis Group Ita Karo-karo mengaku setuju dengan yang disampaikan dr. Lily. Ia menilai orang tua jangan sampai menunggu anak mengalami perdarahan. Ita juga mendorong agar Ayah dan Bunda sigap dalam melakukan upaya pencegahan. Hal itu supaya Si Kecil tidak sampai terkena DBD. Adapun cara yang bisa dilakukan yaitu dengan anti nyamuk oles alamiah Soffell.

"Soffell alamiah, penolak nyamuk dari ekstrak daun. Dia bukan penolak nyamuk biasa karena formulanya nggak lengket. (Teksturnya) menyatu dengan kulit. Dan tidak panas karena alami. Aman untuk anak dan kulit yang sensitif," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, untuk mencegah gigitan nyamuk DBD di dalam rumah orang tua dapat menggunakan Force Magic untuk menyemprot sudut-sudut ruangan yang sering menjadi sarang nyamuk. Karena selain aman, Force Magic dapat menumpas nyamuk.

"Begitu disemprot dia tidak menempel di kain, bantal. Dan di pagi hari pun zatnya terurai. Satu hal yang diperlukan Bunda, yaitu nyamuknya mati nggak. Karena kadang disemprot nyamuknya hanya pingsan, tapi hidup lagi. (Kalau) Force Magic bisa dipastikan nyamuk 100 persen mati. Karena chemical yang diekstrak dari bunga chrysanthemum itu bekerja di saraf nyamuk, jadi pasti nyamuk lumpuh," tukasnya.

Sebagai informasi, acara Instagram Live tersebut digelar HaiBunda bersama Force Magic dengan harapan agar para Ayah dan Bunda selalu waspada dan menjaga lingkungan di sekitarnya agar terhindar dari DBD dan bisa Merdeka dari Nyamuk.

(prf/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda