Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tanda & Gejala Virus Nipah, 'Demam Misterius' yang Tewaskan Puluhan Anak India

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 08 Sep 2021 13:25 WIB

Anak sakit
Ilustrasi virus Nipah penyebab demam misterius India/ Foto: iStock

Jakarta - Tahukah Bunda bahwa beberapa waktu lalu seorang anak berusia 12 tahun di Kerala, India bagian selatan, terkonfirmasi meninggal dunia akibat virus Nipah? Dua petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan korban juga sudah menunjukkan gejala infeksi virus nipah pada Senin, 6 September lalu. 

Sebelumnya diberitakan BBC, dari 40 pasien yang mengalami demam misterius, terdapat 32 pasien berusia anak-anak. Jumlah pasien terus mengalami penambahan dengan cepat. Setidaknya sudah terdapat 50 pasien dan diperkirakan masih akan terus bertambah.

Tepat di saat Kerala mengalami peningkatan kasus harian COVID-19 sampai hampir 30.000 kasus per hari, virus Nipah yang mematikan datang, sehingga membuat pemerintah India harus meningkatkan kewaspadaan pada sistem kesehatannya demi mencegah menyebarnya infeksi berbeda, Bunda.

Kemunculan 'demam misterius' yang menyerang anak-anak di India ini tentu mengkhawatirkan, itu sebabnya Bunda pun perlu waspada ya. Simak yuk apa sih virus Nipah itu, kenali juga tanda dan gejalanya di bawah ini.

Apa itu virus nipah?

Agar Bunda lebih paham mengenai virus Nipah, simak penjelasan dari WHO (World Health Organisation) berikut ini ya Bunda. Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia) dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia. Pada orang yang terinfeksi, virus nipah menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi asimtomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal. Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan seperti babi, yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak.

Meskipun virus Nipah hanya menyebabkan beberapa wabah yang diketahui di Asia, virus ini menginfeksi berbagai hewan dan menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia, sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Gejala terinfeksi virus Nipah

Infeksi virus Nipah pada manusia cukup beragam mulai dari infeksi tanpa gejala hingga infeksi saluran pernapasan akut (ringan, berat), dan ensefalitis fatal.

Orang yang terinfeksi virus Nipah awalnya mengalami gejala termasuk:

  • demam
  • sakit kepala
  • mialgia (nyeri otot)
  • muntah
  • sakit tenggorokan

Lalu setelah itu akan diikuti oleh: 

  • pusing
  • mengantuk
  • kesadaran yang berubah
  • tanda-tanda neurologis yang menunjukkan ensefalitis akut
Anak sakitIlustrasi virus Nipah penyebab demam misterius India/ Foto: iStock

Beberapa orang juga dapat mengalami pneumonia atipikal dan masalah pernapasan parah, termasuk gangguan pernapasan akut. Ensefalitis dan kejang terjadi pada kasus yang parah, berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) pada pasien yang terinfeksi virus Nipah diyakini berkisar antara 4 hingga 14 hari. Namun, ada juga kasus yang dilaporkan mengalami masa inkubasi selama 45 hari.

Kebanyakan orang yang bertahan hidup dari ensefalitis akut dapat berhasil melalui pemulihan penuh, tetapi tetap akan mengalami kondisi neurologis jangka panjang pada orang yang selamat. Sekitar 20 persen pasien mengalami sisa konsekuensi neurologis seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian. Sejumlah kecil orang yang sembuh kemudian kambuh atau mengembangkan ensefalitis onset tertunda.

Angka kematian kasus diperkirakan 40-75 persen. Angka ini dapat bervariasi menurut wabah tergantung pada kemampuan lokal untuk kebertahanan epidemiologi dan manajemen klinis di masing-masing daerah. 

Simak halaman berikutnya untuk mengetahui cara perawatan dan pencegahannya ya, Bunda. Klik halaman berikutnya!

Bunda juga bisa menyimak rekomendasi obat demam anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PERAWATAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS NIPAH

Fever, Close-up medical thermometer, Parent / Father measuring temperature of his ill kid, Asian 3 - 4 years old toddler boy gets high fever lying on bed with cold compress on forehead to cool a fever

Ilustrasi virus Nipah penyebab demam misterius India/ Foto: iStock

Perawatan pasien yang terinfeksi virus Nipah

Sayangnya saat ini belum ada obat atau vaksin khusus untuk infeksi virus Nipah, meskipun WHO telah mengidentifikasi Nipah sebagai penyakit prioritas untuk Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO. Jadi perawatan suportif intensif dianjurkan untuk mengobati komplikasi pernapasan dan neurologis yang parah.

Pencegahan

Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk melawan virus Nipah. Sehingga, Bunda bisa melakukan tindakan preventif sebagai berikut:

Mengurangi risiko infeksi pada manusia

Dengan tidak adanya vaksin, satu-satunya cara untuk mengurangi atau mencegah infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mendidik masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk mengurangi paparan virus Nipah.

Pesan pendidikan kesehatan masyarakat harus fokus pada:

Mengurangi risiko penularan dari kelelawar ke manusia.

  • Upaya pencegahan penularan pertama-tama harus difokuskan pada penurunan akses kelelawar ke nira kurma dan produk makanan segar lainnya.
  • Jauhkan kelelawar dari tempat pengumpulan getah dengan penutup pelindung dapat membantu.
  • Jus kurma yang baru dikumpulkan harus direbus, dan buah-buahan harus dicuci bersih dan dikupas sebelum dikonsumsi.
  • Buah-buahan dengan tanda gigitan kelelawar harus dibuang.

Mengurangi risiko penularan dari hewan ke manusia

  • Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai saat menangani hewan yang sakit atau jaringannya, dan selama prosedur penyembelihan dan pemusnahan. 
  • Sebisa mungkin, orang harus menghindari kontak dengan binatang yang terinfeksi.
  • Di daerah endemik, ketika membangun peternakan baru, pertimbangan harus diberikan pada keberadaan kelelawar buah di daerah tersebut dan secara umum, pakan babi dan kandang babi harus dilindungi dari kelelawar jika memungkinkan.

Mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia.

  • Hindari kontak fisik yang dekat tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi virus Nipah.
  • Cuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang sakit.

Demikian berbagai informasi mengenai virus Nipah yang saat ini kembali muncul di India, setelah beberapa tahun tidak menjangkit negara tersebut. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan melanjutkan terus protokol kesehatan yang sudah terjaga ya Bunda, tidak hanya untuk melindungi diri dan keluarga dari paparan virus COVID-19, tapi juga potensi terinfeksi virus dan penyakit lainnya. 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda