HaiBunda

PARENTING

Muncul Ribuan Klaster PTM, IDAI: Anak dengan Komorbid Jangan Sekolah Tatap Muka

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 27 Sep 2021 14:40 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah Tatap Muka/ Foto: iStock
Jakarta -

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mulai berjalan beberapa minggu terakhir di beberapa daerah. Ada dugaan muncul kluster PTM di sekolah karena anak terpapar COVID-19, Bunda.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon), menyampaikan bahwa anak yang belum divaksin COVID-19 dan memiliki penyakit bawaan (komorbid), sebaiknya tidak melakukan PTM dulu. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus anak terkonfirmasi COVID-19.

Belum lama ini dokter anak yang tergabung dalam IDAI menyampaikan hasil studi retrospektif terkait kasus COVID-19 pada anak di Indonesia selama Maret-Desember 2020. Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Frontiers in Pediatrics dan terbit 23 September 2021 ini mengungkapkan ada 37.706 kasus anak terkonfirmasi COVID-19 sepanjang periode tersebut.


"Data ini s/d Desember 2020. Jika Data sampai Agustus 2021 lebih banyak lagi anak Indonesia yang terpapar dan meninggal. Belajar dari data ini dan ada nya komorbid juga pada anak Indonesia. Anak yang belum divaksin Covid-19 ada komorbid jangan sekolah dulu," tulis Aman Pulungan, dikutip dari Instagram miliknya, Senin (27/9/21).

Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab kematian anak akibat COVID-19 terbanyak adalah faktor gagal napas, sepsis atau syok sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid).

Komorbid terbanyak kasus COVID-9 anak yang meninggal, yakni:

  1. Malnutrisi: 18,0 persen
  2. Keganasan: 17,3 persen
  3. Tuberkulosis (TBC): 5,8 persen
  4. Celebral Palsy: 3,8 persen
  5. Penyakit jantung bawaan: 9,0 persen
  6. Penyakit ginjal kronis: 5,8 persen
  7. Penyakit autoimun: 1,9 persen
  8. Kelainan genetik

Sementara itu, ada 62 anak yang terkonfirmasi COVID-19 meninggal tanpa komorbid.

Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi COVID-19 yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi, yakni:

  • Anak usia 10-18 tahun (26 persen)
  • Anak usia 1-5 tahun (23 persen)
  • Anak usia 29 hari sampai kurang dari 12 bulan (23 persen)
  • Anak usia 0-28 hari (15 persen)
  • Anak usia 6-9 tahun (13 persen)

Ketua IDAI Aman Pulungan menegaskan bahwa vaksinasi dan menjaga anak dengan komorbid adalah cara terbaik untuk menurunkan kasus COVID-19 ini. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 6 aturan sekolah tatap muka, dalam video berikut:

(ank/rap)
ANAK DENGAN KOMORBID SEBAIKNYA TIDAK PTM DULU

ANAK DENGAN KOMORBID SEBAIKNYA TIDAK PTM DULU

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK