sign up SIGN UP search

parenting

Bermain Pantun Jenaka Bikin Si Kecil Lebih Kreatif dan Ceria

Nanie Wardhani   |   Haibunda Minggu, 31 Oct 2021 16:12 WIB
Educational pastime develop creativity skill in kid concept. Asian mother her small daughter lying on warm wooden floor in sunny cozy living room, mom teach girl paint use album and colourful pencils caption

Jakarta - Bunda yuk coba untuk bermain pantun dengan Si Kecil. Bukan hanya dengan orang dewasa, bermain pantun dengan anak juga bisa menyenangkan lho. Si Kecil pun akan merasa terhibur sekaligus bisa menambah perbendaharaan katanya.  

Pantun adalah salah satu bentuk sastra yang sangat berkaitan erat dengan budaya Melayu di Indonesia. Bentuk dan jenis pantun pun cukup beragam dan biasanya setiap jenis memiliki makna yang berbeda-beda tergantung fungsi yang ditujunya.


Nah, salah satu bentuk pantun yang mudah untuk menarik perhatian Si Kecil adalah pantun jenaka, atau pantun lucu. Pantun lucu akan membuat Si Kecil mudah tertarik dan mungkin akan tertawa karena isinya tidak membuatnya merasa bosan.

Mengutip buku Rangkuman Intisari Semua Mata Pelajaran Kelas 4 SD/MI (2015)pantun jenaka adalah pantun yang mengandung sesuatu yang lucu dan menarik. Sehingga dapat mengundang tawa, menghibur hati, dan menjadikan suasana lebih ceria.

Nah, agar Bunda lebih mudah dalam mengajarkan dan mengajak Si Kecil membuat pantun lucu, berikut kami sediakan beberapa contoh pantun jenaka yang lucu yang bisa Bunda contohkan kepada Si Kecil ya, Bunda.

Buah belimbing buah manggis

Buah cokelat sebesar mempelam

Saya tertawa sampai menangis

Melihat kakak dikejar ayam

 

Buah rambutan buah belimbing

Sungguh manis si gula Jawa

Sungguh senang punya tembang sumbing

Kalau marah tetap tertawa

 

Pagi-pagi makan kuaci

Jangan dimakan dengan kulitnya

Bagaimana pula kau ini

Satu tambah satu masa tak bisa

Banner Cara Atasi WC mampetBanner Cara Atasi WC mampet/ Foto: HaiBunda/Mia

 Pergi berkebun petik alpukat

Alpukat dimakan sambil berdiri

Nona datang kian mendekat

Bersuara besar buat aku lari

 

Jalan-jalan ke kebun rawa

Jika capai, duduklah di pohon asem

Geli hati ini menahan tawa

Melihat kepala adik terjepit helm

 

Bunga sekuntum boleh diikat

bunga dahlia hanya sebatang

sekali senyum aku terpikat

senyum kedua dompetku hilang

 

Pak tani ke ladang membawa karung,

Dibawanya dengan jemari,

Wajah kamu jangan murung,

Kayak belum makan tiga hari.

 

Nonton tivi acara Si Unyil

Nontonnya sambil rebahan

Kenangan indah masa kecil

Tidak pernah terima tagihan

 

Di dahan pohon cempaka

Hinggap seekor burung kutilang

Meski tak jago matematika,

Aku jagoan menghitung uang.

 

Beli tomat bunder-bunder

Masak pasta pakai zaitun

Kadang aku berasa minder

Teman-temanku jago bikin pantun

 

Demikian beberapa contoh pantun jenaka yang lucu yang bisa Bunda jadikan contoh untuk memancing kreativitas Si Kecil dalam membuat contoh pantun jenaka lainnya, Bunda. Ajak Si Kecil untuk berpikir lebih luas dan lebih tidak biasa agar dapat menghasilkan karya yang lebih hebat daripada karya-karya yang telah ada dalam contoh-contoh sebelumnya.

Lalu apakah Bunda ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai pantun kepada Si Kecil? Kalau begitu simak lebih lengkapnya di bawah ini, Bunda.

Sebenarnya apa sih pantun itu?

Saat Bunda mengajarkan mengenai pantun kepada Si Kecil, ada kemungkinan dia akan bertanya-tanya Bunda mengenai penjelasan definisi pantun itu sendiri. Karena itu Bunda harus mempersiapkan materinya terlebih dahulu, mengenai apa itu pantun secara definisi dan juga menjelaskan setiap makna dari jenis-jenisnya yang berbeda-beda. 

Christiani Umi (2020) dalam buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 memaparkan bahwa pantun merupakan bentuk puisi atau karya sastra Nusantara yang terikat oleh aturan, Bunda. Pantun bisa berfungsi untuk menghibur atau bahkan menegur seseorang.

Pantun juga didefinisikan sebagai ungkapan perasaan dan pikiran yang disusun dengan rangkaian kata-kata, sehingga menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun dapat membahas berbagai hal, mulai dari kehidupan, percintaan, hingga kesehatan.

Karya sastra pantun bisa dikenali dengan beberapa ciri, antara lain:

  1. Terdiri dari empat baris bersajak a-b-a-b.
  2. Setiap barisnya memuat 8-12 suku kata.
  3. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Sampiran sendiri berfungsi untuk mengantarkan rima.
  4. Baris ketiga dan keempat mengandung isi atau tujuan dari pantun.

Menurut Tim Guru Penerbit HB (2015) dalam buku Buku Pintar Pasti Naik Kelas SD Kelas 4, berdasarkan isinya, pantun bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Pantun Nasihat: Mengandung pesan tertentu agar orang selalu berbuat baik dalam kehidupan.
  2. Pantun Teka-teki: Mengajak pendengar atau pembaca untuk menebak isi pantun.
  3. Pantun Jenaka: Menghibur pendengar atau pembaca dengan lelucon.
  4. Pantun Agama: Memuat pesan-pesan mengenai hal keagamaan.

Demikian informasi singkat mengenai pantun Bunda, bisa Bunda sampaikan kepada Si Kecil untuk melengkapi kegiatan berpantun Bunda dengan Si Kecil. Selamat mencoba!

Simak juga video tentang 5 permainan tradisional untuk kembangkan kreativitas anak.

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!