
parenting
Berbalas Pantun Jenaka Bareng Si Kecil Yuk, Bun
HaiBunda
Senin, 26 Apr 2021 17:26 WIB

Jakarta - Anak-anak umumnya sangat senang bercanda. Apalagi kalau Ayah dan Bunda melontarkan lelucon, mereka bisa tertawa geli meski terkadang candaan Ayah dan Bunda mungkin biasa saja. Nah, mungkin anak-anak juga akan suka apabila Bunda membacakan pantun jenaka.
Melalui berbalas pantun jenaka, bisa dimanfaatkan untuk melatih kemampuan humor anak-anak lho, Bunda. Humor bisa membantu anak menemukan banyak teman. Tapi anak juga perlu belajar pentingnya mengombinasikan rasa humor dengan hati yang baik. Karena humor itu terkadang bisa menyakiti orang. Kita saja yang sudah dewasa kalau bercanda bisa kebablasan ya, Bunda.
Konsultan Kepemimpinan dan Pelatih di Colorado Hones and Lifestyles, Sherly Eberly, dan putrinya yang seorang Editor Senior, menuliskan dalam buku berjudul 365 Manners Kids Should Know, lelucon kasar yang mengejek orang lain membuat kesal semua orang. Sedangkan lelucon yang bisa membuat orang tertawa bisa sedikit membahagiakan.
Jangan lupa, reaksi anak-anak dan orang dewasa terhadap humor berbeda, Bunda. Saat orang dewasa menikmati lelucon, anak-anak belum tentu begitu.
"Rasa humor anak bisa melewati situasi yang memalukan. Ingatkan dia agar selalu menertawakan dirinya sendiri tapi tidak orang lain," tulis Sherly.
Kembali ke pantun, kalau Si Kecil sudah mempelajarinya di sekolah mungkin sudah belajar apa itu pantun. Dalam situs Rumah Belajar Kemendikbud, disebutkan jika pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang artinya petuntun.
Dalam pantun memang ada empat baris, tapi di baris pertama tidak berkaitan dengan dua baris berikutnya dari segi isi. Meski begitu, kedua pasangan tersebut memiliki hubungan bunyi dan irama yang erat.
Suprapto, M.Pd., dan Suharsini, S.Pd., dalam Pantun Khasanan Sastra Klasik yang Tetap Menarik, menjelaskan bahwa pantun merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas empat baris, bersajak akhir silang:a-b-a-b.
"Tiap baris-barisnya berjumlah empat kata; dua baris pertama yang lazim disebut sampiran menjadi petunjuk rimanya. Dua baris berikutnya yang lazim disebut isi mengandung inti artinya," kata Suprapto.Â
Sementara Sumaryanto dalam buku Memahami Pantun dan Syair mengatakan pantun itu bermacam-macam. Salah satunya pantun anak. Sumaryanto menjelaskan, dalam anak isinya berkaitan dengan dunia anak-anak.Â
Salah satu jenis pantun anak adalah pantun jenaka. Seperti ini contohnya, yang dirangkum dari berbagai sumber:
Kumpulan pantun jenaka
Pohon padi daunnya tipisÂ
Pohon nangka berbiji lonjongÂ
Kalau Budi suka menangisÂ
Kalau tertawa giginya ompong
![]() |
Kalau punya gigi ompongÂ
Cepat cepat ke dokter gigiÂ
Kalau jadi anak sombongÂ
Pasti nanti jadi rugiÂ
Seorang anak bernyanyi riaÂ
Sambil bernyanyi menari pulaÂ
Siapa yang tidak bakal tertawaÂ
Disangka waras ternyata gila
Gendang gendut
Tali kecapi
Kenyang perut
Senang di hati
Â
Katak jantan berkaca
Si betina merasa malu
Anak yang malas membaca
Pasti dimarahi ibu
Wah, semoga pantun jenaka di atas bisa membuat Bunda dan Si Kecil tertawa bersama ya!
Bunda, bisa juga nih membuat ubur-ubur dari bahan bekas bersama anak-anak, seperti dalam video di bawah ini:
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
35 Contoh Pantun Jenaka Berbagai Tema: Ciri & Manfaat Berpantun untuk Anak

Parenting
Pantun Jenaka: Pengertian, Ciri, dan Contoh Pantun yang Bisa Dijelaskan pada Anak

Parenting
Bermain Pantun Jenaka Bikin Si Kecil Lebih Kreatif dan Ceria

Parenting
Ajarkan Si Kecil Pantun Jenaka, Ini 2 Manfaat yang Bisa Diperoleh

Parenting
3 Manfaat Pantun untuk Anak, Salah Satunya Mengasah Daya Ingat Otak

Parenting
23 Contoh Pantun Jenaka dan Menghibur untuk Humor Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda