Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pantun Jenaka: Pengertian, Ciri, dan Contoh Pantun yang Bisa Dijelaskan pada Anak

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 27 Mar 2022 14:13 WIB

Membaca Cerita Jenaka
Ilustrasi pantun jenaka/Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments
Jakarta -

Pantun adalah materi pelajaran Bahasa Indonesia yang sudah diajarkan sejak anak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ada banyak jenis pantun dan salah satunya adalah pantun jenaka. Sesuai dengan namanya, pantun ini memiliki unsur humor atau komedi dengan makna tersirat di dalamnya.

Jika ingin tahu berbagai contohnya, simak terus penjelasan berikut mengenai pantun jenis tersebut ya, Bun.

Pengertian pantun jenaka

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama dan merupakan budaya asli Indonesia. Pantun umumnya terdiri dari empat baris serta memiliki makna tertentu di dalamnya. Sedangkan pantun jenaka adalah pantun yang sifatnya menghibur dan mengandung kalimat humor yang lucu.

pantunPantun/ Foto: Getty Images/FatCamera

Pantun ini biasanya juga dilontarkan secara lisan dan dipakai sebagai media hiburan atau saling menyindir dengan tujuan mencairkan suasana. Oleh sebab itu banyak orang yang sering mencari referensi pantun jenaka lucu untuk dijadikan materi penghibur dalam kesempatan atau acara tertentu.

Contoh pantun jenaka

Jika diminta untuk membuat contoh dari jenis pantun tersebut, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dulu nih, Bunda. Pertama, setiap pantun pasti terdiri dari empat baris kalimat yang terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.

Kedua, rima atau sajak akhirnya selalu berbunyi a-b-a-b, dan tidak bisa digantikan dengan akhiran a-a-b-b, a-b-b-a, atau yang lainnya. Biasanya, pengulangan jenis bunyi di akhir pantun atau rima inilah yang menjadi poin penting dari semua jenis pantun termasuk jenaka.

Ketiga, pantun terdiri dari dua bagian, yaitu sampiran pada dua baris pertama, kemudian isi pada baris ketiga dan keempat. Sampiran atau pembukaan biasanya berkaitan dengan isi dari pantun. Namun, tak sedikit pula yang membuat pantun ini tanpa ada hubungannya sama sekali antara sampiran dan isinya dan berfokus pada rima atau sajak akhir saja yang bunyinya mirip dengan pedoman a-b-a-b.

Beberapa contoh pantun jenaka dan maknanya

Nah, Bunda, berikut ini telah dirangkum beberapa contoh dari pantun jenaka dan maknanya.

Contoh pertama:
Duduk bersila di tengah pantai
Melihat angin kencang bertiup
Janganlah kau hidup terlalu santai
Rezeki menjauh jodoh pun kuncup

Maksud dari pantun jenaka tersebut adalah bersantai itu boleh saja, Bun. Namun, jika sikap ini terlalu sering dilakukan maka akan banyak hal yang merugikan diri. Rezeki dan jodoh pun bisa hilang karena kerap kali hidup harus bekerja keras demi mendapat dua hal ini.

Contoh kedua:
Buah kedondong rasanya asam
Beli di pasar murah harganya
Punya wajah jangan selalu masam
Orang takut kau makan nantinya

Maksud dari pantun jenaka di atas adalah senyum adalah sebuah sikap yang baik karena bisa membuat seseorang disukai. Sebaliknya, orang dengan wajah yang selalu cemberut malah akan membuat orang lain menjauh karena takut dan berpikiran buruk.

Nah, itu tadi pengertian dan contoh pantun jenaka yang bisa Bunda kenalkan pada anak. Cobalah diajarkan dengan cara yang sama kocaknya ya, Bun agar suasana belajar makin terasa menyenangkan. (PK)


Simak juga video berikut mengenai tips parenting keluarga Widi Mulia

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda