parenting
Dongeng Anak: Kisah Keberanian Seorang Kakak
Rabu, 03 Nov 2021 10:55 WIB
Dongeng anak sebelum tidur kali ini mengangkat judul Kisah Keberanian Seorang Kakak, Bunda. Berikut kisah selengkapnya.
Pada zaman dahulu tinggallah seorang kakak beradik yatim piatu bernama Siuk Bambam dan Siuk Bimbim. Ayah ibunya telah tiada sejak mereka masih kecil. Sang kakak, Siuk Bambam harus bertanggung jawab dan menjaga Siuk Bimbim, adiknya yang masih kecil.
Baca Juga : 6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik |
Siuk Bambam selalu membawa adiknya kemana pun ia pergi. Ia juga mengajari Siuk Bimbim menggunakan alat untuk berburu. Siuk Bimbim sangat pandai dan cepat belajar.
Suatu hari setelah mereka seharian berburu, Siuk Bimbim merengek ke sang kakak.
"Kak Bambam aku lapar sekali..," ujarnya sambil memegangi perutnya.
"Kau istirahatlah lebih dulu, adikku," kata Siuk Bambam.
Siuk Bambam dengan cekatan hendak memasak untuk adiknya. Tapi ternyata api di tungku sudah habis. Siuk Bambam harus pergi ke kota dan mencari penyala api. Sejenak ia merasa bingung haruskah mengajak adiknya atau meninggalkannya.
"Kakak aku lelah sekali, kakiku tak sanggup berdiri," rengek Siuk Bimbim.
"Baiklah adikku, kau tinggal di rumah saja. Kakak akan segera kembali begitu mendapatkan api untuk memasak," kata Siuk Bambam.
Ia bergegas menuju kota dengan waktu tempuh kurang lebih enam jam perjalanan. Tak lupa ia berpesan kepada sang adik untuk tidak pergi ke luar rumah dan tidak membukakan pintu selain untuk Siuk Bambam.
Sepeninggal kakaknya, Siuk Bimbim tertidur. Namun ia terbangun dan menangis karena perutnya terasa sangat lapar.
"Ooo.... kakakku Siuk Bambam. Maram burung dia tara tinu, kembang behas diatara rapi."
Sembari menunggu kembalinya sang kakak, ia terus memanggil-manggil kakaknya dan mengatakan bahwa burung perolehannya sudah busuk dan beras yang direndamnya sudah hancur dan tidak bisa lagi dimasak.
Di saat yang sama, kebetulan ada seekor raksasa sedang lewat. "Nah sepertinya ini suara manusia. Kebetulan perutku lapar sekali," ucapnya seraya menuju arah suara itu.
Raksasa besar tersebut mengetuk pintu rumah Siuk Bimbim. "Tok.. Tok.. Tok.."
"Kakak? Apakah kakak sudah pulang?" ujar Siuk Bimbim kegirangan sambil bergegas membuka pintu.
Setelah pintu terbuka Siuk Bimbim kaget bukan main ternyata di hadapannya adalah raksasa besar yang hendak menerkamnya.
Siuk Bimbim lari secepat mungkin sambil meminta pertolongan. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah pohon besar untuk bersembunyi.
Tak lama berselang, Siuk Bambam telah sampai di rumah. Ia tak menemukan adiknya di sana. Justru ia terkaget karena melihat jejak kaki yang sangat besar, yaitu jejak kaki si raksasa.
Siuk Bambam yang panik berlari dan memanggil-manggil nama adiknya, "Oh adikku si Bimbim kau di mana.."
Hingga sampailah Siuk Bambam di sebuah pohon besar, ternyata di sanalah adiknya bersembunyi. Siuk Bimbim bercerita kepada Siuk Bambam tentang keberadaan raksasa itu.
Siuk Bambam merasa geram, ia perlu memberi pelajaran kepada anak raksasa itu. Mereka pun menyusun sebuah rencana.
Siuk Bimbim berpura-pura memanggil nama kakaknya untuk memancing raksasa itu datang kembali. Namun kali ini, Siuk Bambam telah bersiap dengan ketapelnya di balik pintu. Tak lama jebakan itu pun berhasil, si raksasa muncul dan mengetuk pintu rumah Siuk Bimbim.
Saat pintu dibuka Siuk Bambam langsung menembak mata raksasa itu dengan ketapelnya yang beracun.
Baca Juga : Dongeng Anak: Bangga Berbahasa Indonesia |
"ARRRGHHHHHH..," teriak raksasa itu kesakitan dan jatuh ke tanah. Ia lalu lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Upaya kakak beradik itu pun berhasil, sejak saat itu Siuk Bambam dan Siuk Bimbim tidak pernah lagi diganggu oleh raksasa atau siapapun yang berniat jahat kepada mereka.
Disadur dari kisah dongeng asal Kalimantan Tengah.
Demikian dongeng anak yang bisa Bunda baca bersama Si Kecil sebelum tidur.