
parenting
5 Penyebab Kejang pada Anak, Waspadai Gejalanya Ya Bunda
HaiBunda
Jumat, 19 Nov 2021 15:51 WIB

Sebelum bicara tentang penyebab kejang pada anak, Bunda perlu tahu dulu apa sih kejang itu. Kejang adalah penyimpangan aktivitas listrik di permukaan otak dan menyebabkan gangguan fungsi sistem saraf. Hal ini cukup umum terjadi, terutama pada bayi dan anak kecil.
Terkadang penyebab kejang pada anak bisa dipicu oleh penyakit atau cedera. Namun pada kebanyakan anak, tidak ada penyebab kejang yang bisa dideteksi. Bunda bisa cari tahu dahulu apa saja gejala kejang pada anak.
Gejala kejang pada anak
Si Kecil mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda saat mengalami kejang. Beberapa kejang mudah dikenali lewat tanda-tanda seperti gemetar atau kehilangan kesadaran untuk sementara.
Dalam beberapa kasus kejang yang ringan, Bunda bahkan mungkin tidak akan mengenalinya sebagai gejala kejang. Namun Bunda bisa cek beberapa hal dalam daftar berikut ini, yang merupakan tanda bahwa Si Kecil mungkin mengalami kejang:
- Menatap terus
- Tremor, atau gerakan menyentak di lengan dan kaki
- Badan jadi kaku
- Hilang kesadaran
- Masalah pada pernapasan
- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih
- Jatuh tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Tidak menanggapi suara atau kata-kata untuk waktu singkat
- Tampak bingung
- Mengantuk dan lekas marah yang ekstrem ketika bangun di pagi hari
- Anggukan kepala
- Kedipan mata cepat
- Muntah
- Perubahan dalam penglihatan, ucapan, atau keduanya
Gejala kejang pada anak tersebut terkadang bisa terjadi juga untuk kasus lain. Perlu ada pengujian lebih lanjut, untuk membantu dokter mengonfirmasi dugaan kejang, atau ada kondisi lain yang menyebabkan gejala tersebut di atas.
Kejang tidak selalu membahayakan otak, tapi kejang memang menyebabkan kerusakan. Efek samping dari kejang pada anak, seperti perubahan dramatis dalam perilaku dan kepribadian mungkin akan tetap ada, bahkan ketika anak tidak sedang mengalami kejang.
Penyebab kejang pada anak
Kejang pada anak awalnya bisa terjadi tanpa alasan tertentu. Namun seiring waktu, Bunda akan mulai mengetahui apa yang jadi penyebab kejang pada anak ini. Mengenali penyebab kejang merupakan langkah penting agar Bunda tahu cara mengurangi kemungkinan kejang Si Kecil.
Memang tidak semua pemicunya jelas, dan kejang pada anak bisa terjadi karena banyak hal. Pastikan untuk menuliskan detail penting setelah Si Kecil mengalami kejang, seperti waktu dan apa saja yang dilakukannya saat itu.
Berikut ini lima penyebab kejang pada anak yang bisa Bunda jadikan acuan untuk memahami cara untuk mengurangi kemungkinan anak mengalami kejang:
1. Kondisi sakit dan demam
Kejang merupakan gangguan sinyal listrik pada otak anak. Penyakit apa saja yang dapat memengaruhi fungsi otak, bisa menjadi penyebab kejang pada anak.
2. Kurang tidur
Saat tidur, otak menggunakan kesempatan tersebut untuk membuang bahan kimia yang menumpuk dalam tubuh setiap hari, agar fungsi organ tetap berjalan. Jika proses ini terganggu, terutama pada anak dengan epilepsi, maka akan membuat mereka lebih rentang mengalami kejang.
3. Stres
Orang dewasa mengalami stres lewat pelepasan bahan kimia di otak dan sistem saraf, untuk membantu mengatasi kelangsungan hidup. Saat ada masuk dan lepasnya bahan kimia tersebut secara terus-menerus pada otak Si Kecil, itu bisa membuat mereka terisiko kejang.
4. Cahaya kuat yang berkedip
Beberapa anak dengan epilepsi fotosensitif mengalami kejang ketika terkena cahaya kuat yang berkedip dalam pola frekuensi tertentu.
5. Gula darah yang rendah
Otak bergantung pada gula dalam darah untuk bisa berfungsi dengan baik. Ketika kadar gula darah Si Kecil turun, mereka jadi lebih mungkin mengalami kejang.
Selain lima penyebab kejang pada anak yang sudah disebut di atas, kejang bisa juga terjadi dalam berbagai bentuk lain, tergantung bagian otak mana yang mengalami gangguan aktivitas listrik. Berikut ini beberapa penyakit dan cedera lain yang juga bisa jadi penyebab kejang pada anak:
- Cedera kepala
- Trauma lahir
- Kondisi bawaan, yaitu kondisi saat anak lahir
- Keracunan
- Demam atau infeksi
- Tumor otak
- Penyakit ibu selama kehamilan
- Keturunan
- Gangguan otak degeneratif
- Pukulan
- Masalah metabolisme dan ketidakseimbangan kimia dalam tubuh
- Alkohol atau obat-obatan terlarang
- Obat-obatan medis
Seringkali penyebab pasti kejang memang tidak dapat ditentukan.
Baca Juga : Cara Sigap Tangani Anak Kejang Demam |
Perawatan kejang pada anak
Dalam beberapa tahun terakhir, perawatan kejang sudah berkembang cukup pesat. Perkembangan ini mencakup berbagai obat-obatan, diet khusus, atau dalam kasus yang serius juga diberikan berbagai teknik operasi otak.
So, setelah mengetahui penyebab kejang pada anak dan apa saja perawatannya, Bunda bisa lebih siaga menghadapi jika Si Kecil kejang. Jika kejang pada anak tak terhindarkan, segera bawa ke dokter ya, Bunda.
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Adzam Kejang hingga Mulut Berbusa, Nathalie Holscher Sedih & Geram Lihat Reaksi Sule

Parenting
Kejang Demam pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi & Pertolongan Pertama

Parenting
5 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Anak Saat Kejang, Keracunan, hingga Diare Berdarah

Parenting
12 Penyebab Kejang pada Anak, Demam hingga Epilepsi

Parenting
Anak Yasmine Wildblood Sempat Kejang hingga Dirawat 6 Hari di Rumah Sakit

Parenting
Pertolongan Pertama Anak Kejang
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda