Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Enggan Bebani Anak-anaknya, Ririn Ekawati Siapkan Asuransi Masa Tua

AFN   |   HaiBunda

Senin, 06 Dec 2021 11:45 WIB

Potret Ririn Ekawati dan Jasmine Abeng
Ririn Ekawati dan keluarga/Foto: Instagram: @ririnekawati

Menyiapkan masa depan memang penting untuk dilakukan, ya Bunda. Tak hanya soal investasi, asuransi pun menjadi prioritas bagi Ririn Ekawati, lho.

Ririn mengungkapkan bahwa dua hal tersebut sudah ia siapkan sejak beberapa tahun yang lalu. Menurut wanita kelahiran Balikpapapan 39 tahun silam ini, hal tersebut perlu demi mengatasi hal-hal yang mungkin akan dihadapi di masa depan.

Menurutnya, investasi jangka panjang dan asuransi menjadi dua hal yang seharusnya menjadi prioritas. Untuk investasi sendiri perlu untuk memahaminya lebih dalam terlebih sebelum memilih yang tepat.

"Investasi berjangka dan asuransi itu penting banget," tuturnya pada HaiBunda saat ditemui di Trans Mall Cibubur pada Sabtu (4/12/2021).

"Di bank, investasi sangat beragam. Jadi kita harus tahu dan pahami apa yang mau diambil, tidak asal-asal," sambungnya.

Lebih lanjut, Ririn juga mengatakan alasan lain soal menyiapkan asuransi. Secara pribadi, ternyata Ririn tak ingin membuat anaknya merasa terbebani saat dirinya sudah memasuki masa tua.

Banner Tanaman Hias Pengusir NyamukBanner Tanaman Hias Pengusir Nyamuk/ Foto: HaiBunda/Mia

"Buat aku, asuransi itu penting banget. Kita enggak tahu masa depan akan seperti apa jadi harus banget dipersiapkan dari sekarang banget."

"Apalagi aku enggak mau nyusahin anak. Kalau nanti mamanya sakit harus pengobatan mereka yang bayar, seperti itu," sambungnya.

Sebagai informasi, saat ini memang ada berbagai macam jenis asuransi. Namun, asuransi yang paling penting dan setidaknya dimiliki oleh pencari nafkah keluarga adalah asuransi jiwa ya, Bunda.

Menurut financial planner, Annisa Steviani, asuransi jiwa perlu dipersiapkan sebelum meninggal dunia, Bunda. Untuk menyiapkannya, tidak ada nominal pasti yang harus disisihkan.

"Sebetulnya yang perlu disiapkan itu hanya asuransi jiwa, ya. Asumsi kita dan suami meninggal bersamaan, uang pertanggungan asuransi jiwa bisa untuk anak melanjutkan sekolah," katanya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Enggak ada nominal pasti berapa yang harus disisihkan tapi namanya asuransi, makin tua kita beli, makin mahal harganya karena risikonya semakin tinggi. Jadi sebaiknya memang dibeli segera saat masih sehat, saat usia masih muda. Preminya masih murah dan anak terlindungi," sambungnya kemudian.

Selanjutnya, simak di halaman berikutnya ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]




PENTINGNYA MENUNJUK WALI ASURANSI YANG DIPERCAYA

ririn ekawati dan dua anak perempuannya.

Ririn Ekawati dan anak-anaknya./Foto: Instagram

Saat memutuskan untuk membeli asuransi jiwa, Bunda juga perlu menunjuk wali yang dipercaya untuk bisa mengklaim asuransi. Kalau tidak ada penunjukan wali, tidak ada yang tahu kalau Bunda meninggalkan asuransi sehingga asuransi bisa hangus.
"Saat kita enggak menunjuk wali, lalu kita meninggal, bisa jadi enggak ada yang tahu lho kita punya asuransi jiwa. Jadinya nggak ada yang mengurus pencairannya. Sementara itu, asuransi jiwa ini ada batas waktu pencairan misal sebulan setelah meninggal dunia harus diklaim, lewat itu ya hangus," papar wanita yang akrab disapa Ica ini.
"Penunjukan wali ini penting untuk mengurus pencairannya. Wali perlu tahu di mana polis disimpan, siapa kontak agennya, ke mana dan gimana cara pencairannya," tambahnya.
Setelah membeli asuransi jiwa, jangan pernah berharap uang Bunda akan kembali, ya. Hal ini karena asuransi bukanlah investasi. Bunda diibaratkan sedang membayar perlindungan selama waktu yang ditentukan.
Beberapa waktu lalu banyak yang merasa tertipu dengan asuransi terutama asuransi pendidikan, Bunda. Lantas bagaimana cara tepat memilihnya? Simak selengkapnya di halaman berikutnya yuk, Bunda.

HATI-HATI DENGAN PENIPUAN ASURANSI YA BUNDA

Business woman showing insurance document over white desk at office

Ilustrasi asuransi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative

Banyak pula orang yang merasa tertipu dengan adanya asuransi, Bunda. Namun, menurut Annisa ini adalah hal yang umum terjadi karena mereka menganggap asuransi adalah sebuah investasi.
"Kalau bicara tertipu itu biasanya karena mereka menganggap asuransi sama dengan investasi. Jadi menghitung uang yang keluar harus sama dengan uang yang kembali. Itu salah kaprah paling umum," jelasnya.
"Saat beli asuransi ya kita enggak perlu berharap uang kembali kan kita memang beli pertanggungan. Kalau mau uang kembali, kamu investasi sendiri bukan beli asuransi," sambung Annisa Kemudian.
Biasanya, banyak orang merasa tertipu karena memang tidak membaca polis asuransi dengan tepat, Bunda. Tak hanya itu, bisa jadi mereka yang membeli asuransi hanya ingin ikut-ikutan tren dan tidak paham dengan produk yang dibeli.
Menurut Annisa, perlindungan jiwa tetap harus menggunakan asuransi jiwa dan bukan asuransi pendidikan. Hal ini karena keuntungan yang didapat juga akan berbeda.
"Kita beli asuransi pendidikan Rp500 ribu jika dibandingkan dengan beli asuransi jiwa Rp500 ribu, uang pertanggungannya pasti akan jauh lebih besar asuransi jiwa karena memang semuanya untuk bayar asuransi. Kalau asuransi pendidikan sebagian diinvestasikan," paparnya.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda