Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pentingnya Punya Asuransi Jiwa Demi Anak Jika Kedua Orang Tua Meninggal Bersamaan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 10 Nov 2021 09:31 WIB

asian chinese insurance agent explaining to his clients at their kitchen about the policies
Ilustrasi Membeli Asuransi Jiwa/Foto: iStock

Kabar meninggalnya Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Indonesia, Bunda. Bahkan banyak yang mempertanyakan bagaimana kelangsungan hidup anak semata wayang mereka, Gala Sky.

Sempat beredar sebuah video podcast Bibi yang mengatakan kalau meninggal nanti, dirinya sudah menyiapkan asuransi untuk Gala. Dengan begitu, Gala tak perlu khawatir akan kehidupannya setelah Bibi dan Vanessa meninggal. Lantas seberapa penting asuransi ini?

Ada berbagai macam jenis asuransi, Bunda. Namun, asuransi yang paling penting dan setidaknya dimiliki oleh pencari nafkah keluarga adalah asuransi jiwa.

Menurut financial planner, Annisa Steviani, asuransi jiwa perlu dipersiapkan sebelum meninggal dunia, Bunda. Untuk menyiapkannya, tidak ada nominal pasti yang harus disisihkan.

"Sebetulnya yang perlu disiapkan itu hanya asuransi jiwa, ya. Asumsi kita dan suami meninggal bersamaan, uang pertanggungan asuransi jiwa bisa untuk anak melanjutkan sekolah," katanya kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Enggak ada nominal pasti berapa yang harus disisihkan tapi namanya asuransi, makin tua kita beli, makin mahal harganya karena risikonya semakin tinggi. Jadi sebaiknya memang dibeli segera saat masih sehat, saat usia masih muda. Preminya masih murah dan anak terlindungi," sambungnya kemudian.

Banner Manfaat Air Mawar

Saat memutuskan untuk membeli asuransi jiwa, Bunda juga perlu menunjuk wali yang dipercaya untuk bisa mengklaim asuransi, nih. Kalau tidak ada penunjukan wali, maka tidak ada yang tahu kalau Bunda meninggalkan asuransi sehingga asuransi bisa hangus.

"Saat kita enggak menunjuk wali, lalu kita meninggal, maka bisa jadi enggak ada yang tahu lho kita punya asuransi jiwa. Jadinya nggak ada yang mengurus pencairannya, sementara asuransi jiwa ini ada batas waktu pencairan misal sebulan setelah meninggal dunia harus diklaim, lewat itu ya hangus," papar wanita yang akrab disapa Ica ini.

"Penunjukan wali ini penting untuk mengurus pencairannya. Wali perlu tahu di mana polis disimpan, siapa kontak agennya, ke mana dan gimana cara pencairannya," tambahnya.

Setelah membeli asuransi jiwa, jangan pernah berharap uang Bunda akan kembali, ya. Hal ini karena asuransi bukanlah investasi. Bunda diibaratkan sedang membayar perlindungan selama waktu yang ditentukan.

Beberapa waktu lalu banyak yang merasa tertipu dengan asuransi terutama asuransi pendidikan, Bunda. Lantas bagaimana cara tepat memilihnya?

Simak selengkapnya di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video 3 langkah mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini:

[Gambas:Video Haibunda]


BACA DENGAN BENAR POLIS ASURANSI

asian chinese insurance agent explaining to his clients at their kitchen about the policies

Ilustrasi Membeli Asuransi Jiwa/Foto: iStock

Banyak orang yang merasa tertipu dengan adanya asuransi, Bunda. Namun, menurut Annisa ini adalah hal yang umum terjadi karena mereka menganggap asuransi adalah sebuah investasi.

"Kalau bicara tertipu itu biasanya karena mereka menganggap asuransi sama dengan investasi. Jadi menghitung uang yang keluar harus sama dengan uang yang kembali. Itu salah kaprah paling umum," jelasnya.

"Saat beli asuransi ya kita enggak perlu berharap uang kembali kan kita memang beli pertanggungan. Kalau mau uang kembali, kamu investasi sendiri bukan beli asuransi," sambung Annisa Kemudian.

Biasanya, banyak orang merasa tertipu karena memang tidak membaca polis asuransi dengan tepat, Bunda. Tak hanya itu, bisa jadi mereka yang membeli asuransi hanya ingin ikut-ikutan tren dan tidak paham dengan produk yang dibeli.

Menurut Annisa, perlindungan jiwa tetap harus menggunakan asuransi jiwa dan bukan asuransi pendidikan. Hal ini karena keuntungan yang didapat juga akan berbeda.

"Kita beli asuransi pendidikan Rp500 ribu dibanding beli asuransi jiwa Rp500 ribu, uang pertanggungannya pasti akan jauh lebih besar asuransi jiwa karena memang semuanya untuk bayar asuransi. Kalau asuransi pendidikan sebagian diinvestasikan," jelasnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda