Si Kecil baru masuk sekolah dasar, Bunda? Yuk, kita ajarkan mereka dasar pelajaran Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan baik dan benar.

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata ajar yang mulai diberikan saat anak masuk Sekolah Dasar (SD). Salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah belajar kata baku dan tidak baku, Bunda.

Kata baku dan tidak baku sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Untuk mengetahui perbedaannya, Si Kecil perlu mengenal dulu ciri-ciri tiap kata saat digunakan dalam berbicara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KBBI Kemdikbud) Daring, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Sedangkan baku artinya tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar.

Nah, mengutip buku Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD karya Drs. Mustakim, M. Hum dan ‎Laila Febrina, S. Hum, dijelaskan bahwa kata baku adalah kata yang pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah-kaidah yang dibakukan.

"Kaidah-kaidah standar ini dapat berupa Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), Pedoman Umum Pembentukan Istilah, dan kamus umum," ujar tim penulis.

Sementara itu, kata baku adalah kata yang secara pengucapan atau penulisan tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut, Bunda. Kata baku memiliki ciri khusus sebagai pembeda dari kata tidak baku.

Hasta Indriyana, S.Pd dan ‎Sri Handayaningsih, S.Pd dalam buku Pintar Bahasa Indonesia Super Lengkap menjelaskan, bahasa baku umumnya dipakai dalam situasi resmi, seperti pidato, seminar, belajar-mengajar, karya ilmiah, dan sebagainya. Kebakuan pemakaian bahasa memiliki fungsi khusus, yakni:

1. Kerangka acuan

Bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian seseorang atau sekelompok orang atau lembaga.

2. Pemersatu

Pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu masyarakat bahasa.

3. Pemberi kekhasan

Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat yang menggunakan bahasa lain.

4. Pembawa kewibawaan

Pemakaian bahasa baku juga dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya, Bunda.

Ciri kata baku

Kata baku dan tidak baku dapat dibedakan dengan ciri yang khas. Berikut 8 ciri bahasa atau kata baku yang dapat dikenalkan ke anak:

1. Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah

Contoh:

Kata baku: berbicara
Kata tidak baku: ngomong

Kata baku: selesai
Kata tidak baku: rampung

2. Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing

Contoh:

Kata baku: Nama saya Andi
Kata tidak baku: Nama saya adalah Andi

Bahasa baku: Ia sedang memfoto sendiri
Bahasa tidak baku: Ia sedang selfie

3. Bukan merupakan bahasa pasar atau percakapan

Contoh:

Kata baku: memberi
Kata tidak baku: ngasih

Kata baku: tampak
Kata tidak baku: nampak

4. Tidak menimbulkan pleonasme

Ciri kata baku adalah tidak mengandung bahasa yang dirasa berlebihan atau pleonasme.

Contoh:

Bahasa baku: Sangat indah pemandangannya
Bahasa tidak baku: Sangat indah sekali pemandangannya

Bahasa baku: Banyak burung di hutan
Bahasa tidak baku: Banyak burung-burung di hutan

5. Tidak menimbulkan hiperkorek

Hiperkorek adalah kesalahan penulisan.

Contoh:

Kata baku: sah
Kata tidak baku: syah

Kata baku: insaf
Kata tidak baku: insyaf

6. Tidak mengandung makna ganda atau ambigu

Contoh:

Bahasa baku: Gadis itu menarik perhatian
Bahasa tidak baku: Gadis itu menarik

Bahasa baku: Menghemat waktu
Bahasa tidak baku: Menyingkat waktu

7. Pemakaiannya imbuhan secara eksplisit

Contoh:

Bahasa baku: Ibu menanam bunga
Bahasa tidak baku: Ibu nanam bunga

Bahasa baku: Jangan berteriak sembarangan!
Bahasa tidak baku: Jangan teriak sembarangan!

8. Pemakaian sesuai dengan konteks kalimat

Contoh:

Bahasa baku: Merokok mengakibatkan batuk
Bahasa tidak baku: Merokok menyebabkan batuk

Bahasa baku: Kami adalah penggemar Anda
Bahasa tidak baku: Kita adalah penggemar Anda.

Contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya

Berikut contoh kata baku dan tidak baku yang Bunda bisa ajarkan ke anak:

(Kata baku) - (Kata tidak baku)

1. Analisis - Analisa
Artinya: penyelidikan atau penguraian; telaah

2. Bus - Bis
Artinya: kendaraan roda empat yang besar

3. Cabai - Cabe
Artinya: lombok

4. Foto - Photo
Artinya: potret atau gambar

5. Genius - Jenius
Artinya: kemampuan luar biasa dalam berpikir atau mencipta

6. Izin - Ijin
Artinya: pernyataan persetujuan; pengabulan

7. Napas - Nafas
Artinya: udara yang diisap melalui hidung atau mulut

8. Nasihat - Nasehat
Artinya: saran yang membangun atau anjuran baik

9. Negeri - Negri
Artinya" tanah tempat tinggal; suatu bangsa

10. Objek - Obyek
Artinya: perkara, hal, orang yang dijadikan pembicaraan

11. Oranye - Orange
Artinya: warna merah kekuningan; jingga

12. Perancis - Prancis
Artinya: negara di Eropa dengan ibukota Paris

13. Praktik - Praktek
Artinya: pelaksanaan teori atau pelaksanaan kerja

14. Putra - Putera
Artinya: anak laki-laki atau anak kandung

15. Putri - Puteri
Artinya: anak perempuan atau wanita

16. Refleks - Reflek
Artinya: gerak otomatis

17. Risiko - Resiko
Artinya: akibat dari suatu perbuatan

18. Salat - Shalat/Solat
Artinya: ibadah dalam Islam atau rukun Islam kedua

19. Saraf - Syaraf
Artinya: jaringan yang mengatur kerjasama

20. Satai - Sate
Artinya: irisan daging ditusuk yang dipanggang

21. Tunanetra - Tuna Netra
Artinya: tidak dapat melihat atau buta

22. Ustaz - Ustadz
Artinya: guru agama Islam; mubalig

23. Vila - Villa
Artinya: rumah asri di daerah pegunungan

24. Junior - Yunior
Artinya: lebih muda atau berpangkat dan berkedudukan lebih rendah

25. Zigot - Zygot
Artinya: tingkat pertumbuhan parasit yang terjadi karena perpaduan gamet betina dengan gamet jantan.

Belajar Bahasa Indonesia enggak sulit kok, Bunda. Saat mengajarkan anak kata baku dan tidak baku, jangan lupa untuk mencari contoh kata di sekitar kita yang sudah enggak asing untuk anak ya.

Simak juga tips dari Artika Sari Devi untuk anak yang mau berpose yang baik saat fashion show, dalam video berikut: