HaiBunda

PARENTING

Dongeng Anak: Petualangan Bongi

Anis Veranita/Rumah Dongeng Mentari   |   HaiBunda

Rabu, 15 Dec 2021 12:01 WIB
Ilustrasi bunda membaca dongeng anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jakarta -

Dongeng anak sebelum tidur kali ini mengangkat judul Petualangan Bongi, Bunda. Berikut kisah selengkapnya.

Hoop...hoop....

Bongi, si bunglon, melompat dari daun pohon jati ke batang pohon jati. Warna Bongi yang tadinya berwarna hijau seperti daun, berubah menjadi cokelat seperti warna batang pohon.


Ya betul, Bongi, si bunglon, memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya sesuai dengan tempat yang dilekatinya. Bongi senang dengan kemampuannya mengubah warna.

Dia suka berpetualang dengan melompat dan berpindah ke mana saja. Oya petualangan Bongi kali ini di pohon jati yang ada di halaman sekolah.

Di siang hari banyak anak-anak bermain di halaman sekolah. Meskipun demikian, Bongi tidak takut karena kemampuannya mengubah warna kulit membuatnya merasa tenang.

Siang itu Bongi merayap di pohon jati. Bongi asyik melihat sekeliling halaman sekolah. Ada banyak anak berlarian dan bermain di sekeliling pohon dekat Bongi merayap.

Krik..krik..krik..

Terdengar suara jangkrik di bawah pohon jati. "Wah, ada makanan lezat," pikir Bongi.

Dia pun merayap perlahan ke bawah untuk melahap jangkrik yang sedang merayap di bawah pohon jati. Bongi merayap perlahan untuk melahap si jangkrik.

Warna tubuh Bongi yang kecokelatan seperti warna batang pohon sangat membantu Bongi dalam menangkap makanan.

Krik..krik..krik...

Si jangkrik masih berbunyi dengan riangnya. Rupanya jangkrik tidak menyadari kehadiran Bongi. Selangkah lagi Bongi siap menjulurkan lidahnya untuk memakan jangkrik.

Tiba-tiba ... swing ...tubuh Bongi serasa diangkat oleh tangan yang besar dan dingin.
Argh...argh... Bongi menggeliat berusaha melepas dari genggaman tangan tersebut.

Krik ..krik...jangkrik pun melompat menjauh dari pohon itu.

Rupanya Bongi ditangkap oleh anak-anak yang sedang bermain di halaman sekolah. Bongi tidak menyadari jika saat dia berkonsentrasi akan menangkap jangkrik, dia sedang diawasi oleh seorang anak bernama Dito yang ingin mengambil Bongi dari pohon.

Posisi Bongi yang mendekati bawah pohon memudahkan Dito menangkapnya.

"Hore, aku dapat Bunglon," seru Dito senang. Anak-anak lain saling bergantian ingin melihat Bongi. Bongi berusaha melepaskan diri tapi dia tidak bisa.

Teng...teng...

Bunyi bel sekolah berbunyi, tanda jam istirahat telah selesai. Anak-anak berlarian masuk ke kelas lagi. Dito pun membawa Bongi masuk ke dalam kelas.

Sesampai di kelas, Dito menggunakan Bongi untuk menakut-nakuti anak-anak lain yang ada di kelas. Suasana kelas menjadi berisik sekali.

Tiba-tiba kelas terdengar sepi. Rupanya Pak Guru sudah datang. Bongi langsung disembunyikan Dito ke dalam kotak yang ada di bawah mejanya.

"Selamat siang anak-anak, ada apa ini kok berisik sekali?" tanya Pak Guru ingin tahu.
"Ini Pak, Dito menangkap bunglon dan menakut-nakuti kami," jawab beberapa anak bersamaan.
"Loh Dito, dari mana kamu menangkap Bunglon?" tanya Pak Guru.
"Dari pohon jati Pak," jawab Dito lirih.

Dito diminta Pak Guru untuk menunjukkan di mana dia menyimpan Bunglon tersebut. Dito mengeluarkan kotak di mana Bongi disimpan.

"Wah, kasihan bunglon ini Dito," kata Pak Guru. "Bunglon ini binatang liar, dia lebih senang tinggal di alam daripada tinggal di kotak ini."

Dito hanya diam saja. Saat Pak Guru juga membuka kotak lain yang ada di sebelahnya. Ternyata ada laba-laba yang juga disimpan Dito.

"Loh kok ada hewan lagi yang kamu simpan Dito," kata Pak Guru terheran-heran. "Coba kamu bayangkan kalau kita yang dikurung seperti mereka seperti apa rasanya?" tanya Pak Guru lagi.

Anak-anak lain mendengarkan bersama cerita Pak Guru bahwa mereka hendaknya ikut membiarkan hewan-hewan tersebut di alamnya. Anak-anak akhirnya paham dan Dito bersedia melepaskan hewan-hewan tersebut ke alam.

Pak Guru, Dito, dan anak-anak membawa beberapa kotak ke luar ruangan. Di sana mereka melepaskan beberapa hewan yang ada di kotak tersebut.

Selain Bongi, ada laba-laba, jangkrik, dan juga ulat kecil yang keluar dari beberapa kotak itu.

Hoop...hoop

Bongi langsung melompat keluar dari kotak. Hah...Lega rasanya bisa keluar dari kotak dan bisa kembali ke alam bebas. Petualangannya kali ini betul-betul menantang. Besok lagi dia akan lebih berhati-hati.



(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Marshanda Kini Tinggal Bersama Sienna, Kian Dekat dan Saling Mendukung

Parenting Annisa Karnesyia

Nita Vior Tak Cukur Bulu Perut saat Hamil karena Takut Bayi Botak, Mitos atau Fakta?

Kehamilan Annisa Karnesyia & Pritadanes

Kata Profesor Pulmonologi soal Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu

Mom's Life Annisa Karnesyia

Apa Itu "Latte Dad", Gaya Parenting Ayah Ala Swedia?

Parenting Nabila Syifa Sabrina

Dapatkan Uang Belanja Rp5 Juta untuk Bunda Beruntung, Yuk Ikut Voting Pilihan Bunda Awards 2025

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jaga Kesehatan Kaki, Hadiri Talkshow & Launching Compression Socks di Surabaya

Cara Mengecilkan Perut Buncit dalam 4 Minggu Menurut Pakar

Dapatkan Uang Belanja Rp5 Juta untuk Bunda Beruntung, Yuk Ikut Voting Pilihan Bunda Awards 2025

Kata Profesor Pulmonologi soal Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu

Nita Vior Tak Cukur Bulu Perut saat Hamil karena Takut Bayi Botak, Mitos atau Fakta?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK