Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Gejala COVID-19 Varian Omicron pada Anak Mirip Infeksi Virus, Ini Kata IDAI

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 30 Nov 2021 19:13 WIB

Anak sakit
Gejala Varian Omicron pada Anak Mirip Infeksi Virus/ Foto: iStock

Virus COVID-19 varian Omicron kini menjadi ancaman baru di masa pandemi, Bunda. Di Indonesia, virus ini sendiri belum ditemukan.

Gejala varian disebut berbeda dengan varian Delta yang sudah masuk ke Tanah Air. Lalu bagaimana cara membedakan gejala ini dengan penyakit lain, terutama pada anak-anak?

Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI, Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K), mengatakan bahwa virus COVID-19 varian Omicron ini memang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bunda. Pola penularan varian Omicron dikatakan lebih tinggi dibandingkan varia Delta.

"Memang Omicron ini menjadi concern WHO karena dikatakan ada mutasi berlipat, sehingga penularannya bukan main atau lebih tinggi dibandingkan Delta," kata Anggraini, dalam Seminar Media IDAI via Zoom, Senin (29/11/21).

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 TahunFoto: HaiBunda/Mia

Menurut Anggraini, gejala varian Omicron dikatakan lebih ringan dibandingkan varian lain. Gejala umum varian ini adalah kelelahan hingga mirip sakit flu.

Namun, gejala varian Omicron sulit dibedakan dengan penyakit lain yang menyerang anak, Bunda. Gejala sakit umumnya mirip dengan gejala infeksi virus lain.

"Dikatakan gejalanya ringan. Ada suatu fatique atau kelelahan flu like illness," ujar Anggraini.

"Kalau dikatakan mirip penyakit apa pada anak? Ini mirip seperti infeksi virus lainnya, jadi tidak mudah membedakan apakah ini akibat COVID-19 atau akibat penyakit lainnya," sambung Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis ini.

Untuk mengetahui apakah anak terpapar COVID-19 atau tidak, tetap diperlukan tes antigen atau PCR. Sementara untuk mengetahui jenis variannya, diperlukan tes lanjutan dengan mengirim sampel virus ke laboratorium pusat.

Virus COVID-19 varian Omicron memang belum masuk ke Indonesia. Tapi, kita tetap perlu waspada dengan memberikan perlindungan ekstra pada Si Kecil ya, Bunda. Salah satunya dengan melengkapi imunisasi rutin dan vaksinasi COVID-19.

Simak penjelasan lengkap tentang imunisasi rutin dan kejar di halaman berikutnya ya.

Simak juga 4 tanda Si Kecil alami alergi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

IMUNISASI UNTUK LINDUNGI ANAK DARI BERBAGAI PENYAKIT, TERMASUK COVID-19

Imunisasi Anak

Ilustrasi Anak Mendapatkan Suntik Imunisasi/ Foto: iStock

Pada 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian B.1.1.529 menjadi variant of concern, bernama Omicron. Menurut WHO, Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada pola penyebarannya atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan.

Bunda perlu waspada dengan varian ini, meski belum masuk ke Indonesia. Salah satu caranya dengan melindungi keluarga, terutama anak-anak melalui imunisasi rutin.

Imunisasi adalah cara sederhana, aman, dan efektif untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya. Jika Si Kecil terlambat mendapatkan imunisasi, kita bisa melakukan imunisasi kejar.

Guru besar ilmu kesehatan anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengatakan, imunisasi saat pandemi yang diutamakan adalah imunisasi dasar dan ulangan. Sementara itu, imunisasi kejar tetap diperlukan untuk melindungi anak dan mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (KLB PD3I).

"Prinsipnya, yang belum diberikan, segera dilengkapi," kata Hartono.

Vaksinasi COVID-19 memang penting, namun Bunda juga enggak boleh melupakan imunisasi rutin anak. Kita perlu memeriksa kelengkapan imunisasi dan segera melengkapi yang tertinggal untuk mencegah KLB PD3I.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda