Anak yang lahir dengan dua unyeng-unyeng di kepala sering dikatakan akan memiliki kepribadian nakal saat dewasa. Percaya atau tidak, anggapan ini telah berkembang di masyarakat kita sejak dulu, Bunda.

Pusar kepala atau lebih dikenal pusaran rambut atau unyeng-unyeng adalah rambut yang tumbuh melingkar di titik pusat kepala. Beberapa orang bisa terlahir dengan satu atau dua unyeng-unyeng.

Menurut John H. McDonald dari University of Delaware, dalam studi genetik tahun 1975 ditemukan bahwa 1,5 persen populasi diperkirakan memiliki dua pusar kepala, Bunda. Selama penelitian yang dilakukan dari tahun 1975 sampai 2009, tercatat bahwa sebagian besar wanita tidak memiliki pusar kepala yang jelas dibandingkan pria.

"Wanita memiliki pola pertumbuhan rambut yang menyebar. Jadi, lebih sulit untuk mengidentifikasi pada rambut wanita, khususnya yang panjang dan keriting. Karena itu, ahli genetika belum dapat menentukan penyebab pastinya. Tetapi, ini sering disebut mencerminkan kepribadian anak mereka," kata McDonald, dilansir Reference.

Sementara itu, studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology menemukan, 75 persen pria memiliki lingkaran pusar kepala yang searah jarum jam. Sementara itu, 11 persennya berlawanan arah jarum jam. Studi ini dilakukan pada 500 pria, Bunda.

Mengutip Healthline, pola lingkaran yang terlihat dari penelitian ini tampaknya terkait dengan etnisitas. Studi juga mendukung gagasan bahwa dua pusar kepala atau unyeng-unyeng dapat diturunkan dari keluarga.

Mitos dua unyeng-unyeng di kepala

Dua unyeng-unyeng di kepala sering dikaitkan dengan berbagai hal, terutama kepribadian anak. Tapi, ada pula yang mengaitkannya dengan kondisi kesehatan lho, Bunda.

Nah, berikut 4 mitos terkait dua unyeng-unyeng di kepala anak:

1. Menjadi penyebab kebotakan

Banyak orang percaya, dua unyeng-unyeng di kepala bisa menjadi penyebab kebotakan dini pada pria. Hal ini karena rambut cenderung menipis di sekitar unyeng-unyeng kepada, Bunda.

Mengalami kerontokan rambut memang dapat membuat unyeng-unyeng terlihat lebih jelas. Tetapi, tidak ada bukti yang mengatakan bahwa dua unyeng-unyeng di kepala berhubungan dengan kebotakan dini pada pria.

2. Dikaitkan dengan anak berbakat dan jenius

Mitos tentang dua unyeng-unyeng juga dikaitkan dengan kemampuan belajar anak lho, Bunda. Ada yang bilang, anak yang memiliki dua unyeng-unyeng sudah pasti berbakat dan jenius.

Itu semua hanya mitos ya. Anak yang memiliki satu atau dua unyeng-unyeng tidak bisa dibedakan kemampuan belajarnya. Bisa saja secara kebetulan anak dengan dua unyeng-unyeng memang berbakat dan cerdas di keluarga.

"Ada banyak faktor dalam genetik yang terkait bakat, sehingga tidak mungkin mengetahui bakat seseorang hanya dari dua pusar di kepalanya," ujar Dokter Kulit, Susan Bard, MD.

3. Dikaitkan dengan autisme

Memiliki dua unyeng-unyeng tidak bisa dikaitkan dengan autisme ya, Bunda. Sebuah studi tahun 2013 di Turki memang pernah meneliti hal ini. Studi menunjukkan, pria dengan autisme memiliki banyak pusar rambut. Namun, para peneliti juga mencatat bahwa orang-orang yang kidal lebih cenderung berpotensi mengidap autisme.

Selain studi tersebut, belum banyak bukti yang menunjukkan kaitan unyeng-unyeng dan autisme, Bunda. Banyak orang yang memiliki dua unyeng-unyeng tapi tidak mengidap autiesme. Sama halnya dengan orang kidal juga belum tentu menjadi autis.

4. Memiliki dua unyeng-unyeng berarti nakal

Sebagian anak yang terlahir dengan dua unyeng-unyeng sering dikatakan nakal, Bunda. Tak sedikit orang menjadi waspada bila melihat anak terlahir dengan dua unyeng-unyeng.

Ini hanya mitos ya, Bunda. Menurut Yazid Subakti dalam buku Ensiklopedia Calon Ibu, secara biologis unyeng-unyeng adalah titik tengah persebaran dan pertumbuhan rambut. Seberapa pun jumlahnya, tidak ada hubungannya dengan otak atau saraf.

"Seseorang nakal atau tidak ditentukan oleh pola asuh atau didikan di lingkungannya," kata Yazid Subakti.

Penyebab anak nakal

Anak nakal tidak bisa dikaitkan dengan unyeng-unyeng di kepalanya. Jangan sampai kita memberikan label anak menjadi nakal karena hal ini ya, Bunda.

Dalam buku 77 Permasalahan Anak dan Cara Mengatasinya karya Ana Widyastuti, M.Pd, Kons, dijelaskan bahwa anak yang nakal adalah anak yang mempunyai perilaku menyimpang dari adat dan kebiasaan, bahkan tatanan moral yang berlaku. Bentuk-bentuk kenakalan anak usia dini sangat bervariasi.

"Kenakalan anak usia dini bisa seperti tega memukul temannya, menarik rambut temannya, membantah perintah guru dan orang tua, dan sikap-sikap yang tidak sesuai harapan lainnya," kata Ana.

Faktor-faktor penyebab nakal juga bisa beragam. Berikut 10 faktor penyebab anak nakal:

1. Kesalahan dalam penyesuaian diri dan lingkungan sosialnya
2. Terbiasa dimanja
3. Keluarga tidak harmonis
4. Kurang kasih sayang
5. Pendidikan yang terlalu keras
6. Komunikasi antara orang tua dan anak yang buruk
7. Lingkungan pergaulan yang salah
8. Masalah mental dan emosional
9. Faktor ekonomi kurang
10. Stres atau depresi

Perilaku buruk ini seringkali membuat anak mendapatkan label nakal, Bunda. Padahal, label ini tidak boleh diberikan karena bisa berdampak negatif pada psikis anak.

"Anak tersebut akan berani melakukan tindakan-tindakan amoral tanpa beban. Perilaku nakal yang diulang-ulang akan menimbulkan kebiasaan amoral, dan ini bisa membentuk kepribadian dan karakter anak," ujar Ana.

Untuk mencegah atau mengatasi anak nakal, Bunda perlu mencari faktor penyebabnya. Dari penjelasan di atas, sudah bisa dipastikan bahwa dua unyeng-unyeng di kepala bukan menjadi faktor penyebab anak nakal ya.

Simak juga 6 cara mengendalikan emosi anak, dalam video berikut: