Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyebab Anak Jadi 'Nakal', Salah Satunya Ternyata Butuh Kegiatan Fisik

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Minggu, 26 Dec 2021 09:36 WIB

Problems of motherhood. Mom is depressed by screaming children, siblings having quarrel
Penyebab anak jadi nakal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Jakarta - Susah menahan emosi karena tingkah laku anak-anak yang dianggap nakal? Hemm, sebenarnya kenapa ya, Bunda, istilah nakal anak tercetus untuk melebeli prilaku Si Kecil?

Sebagai orang tua, Bunda pasti mencoba mengajari anak-anak banyak hal baik. Bunda juga mungkin sudah mengajarkan perbedaan mana hal yang baik dan hal yang kurang baik. Namun, kok masih saja membuat Si Kecil bertindak di luar norma baik yang selama ini diajarkan di rumah.

Hal ini tentu jadi membuat Bunda stress bingung mengapa bisa jadi seperti ini. Mungkin saja Bunda berpikir bahwa sikap toleransi yang diberikan malah menimbulkan celah kepada Si Kecil untuk bertindak apa saja. Namun, sebetulnya anak menjadi nakal akan sangat tergantung kepada pola asuh Bunda sebagai orang tua.

Ketika anak menjadi nakal, Bunda akhirnya jadi bertanya-tanya: Apa salah saya hingga membuatnya seperti ini? Jangan khawatir Bunda, inilah 5 penyebab anak menjadi nakal menurut Best of Parenting.

1. Otaknya masih berkembang

Terkadang, semakin cepat anak tumbuh, maka semakin besar ekspektasi Bunda akan perilakunya. Ini tidak sepenuhnya salah, hanya saja Bunda harus menyadari bahwa otak anak masih berkembang, dan itu perlu waktu. Riset menunjukkan, 56 persen anak tergoda untuk melakukan apa yang justru dilarang. Proses pertumbuhan ini yang kadang justru memberi kesan seolah Si Kecil anak yang nakal.

2. Stimulasi berlebihan

Kehidupan modern yang serba cepat bisa membuat Bunda dan Ayah menjadi begitu sibuk, sehingga membuat Si Kecil tidak memiliki waktu untuk beristirahat bersama. 

Ketika Bunda banyak mengikutsertakan Si Kecil dengan berbagai kegiatan seharian penuh, justru akan membuat semangatnya meledak-ledak dan berkembang menjadi hiperaktif. Sehingga penting bagi Si Kecil untuk beristirahat dan memiliki waktu senggang.

3. Pengaruh fisik

Apakah jadwalnya terlalu padat? Kurang tidur? Itu bisa menjadi penyebab Si Kecil menjadi nakal. Ia menjadi mudah tersinggung dan tidak sabaran dalam berbagai aktivitasnya.

Maka, penting bagi Bunda untuk memastikan bahwa kebutuhan dasarnya, seperti istirahat dan makanan penuh nutrisi sudah terpenuhi sebelum kata nakal keluar dari mulut Bunda.

4. Emosi yang kuat

Emosi yang berlebihan baik itu marah, senang, atau takut, akan sangat sulit dihadapi oleh anak-anak. Karena Si Kecil belum terbiasa menghadapinya dengan baik, sehingga emosinya menjadi kuat dan meledak-ledak. Hal ini jadi berkesan seolah Si Kecil nakal, padahal dia hanya belum dapat mengendalikan emosinya.

5. Anak memang perlu bergerak

Perlu Bunda ingat, bahwa anak memang sangat mendambakan untuk aktif bergerak secara fisik, bermain bersama teman-teman, bereksplorasi, dan mencoba hal-hal baru. Bunda bisa mengajaknya bermain sesekali.

Itulah 5 alasan anak bisa menjadi nakal. Namun, Bunda tidak perlu khawatir jika Si Kecil tampak seperti anak yang nakal? Simak lengkapnya di halaman berikut ya Bunda.

Simak juga curhatan Chua 'Kotak' yang menyesal usai membentak anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




3 ALASAN KENAPA BUNDA TIDAK PERLU KHAWATIR ANAK JADI 'NAKAL'

Small angry looking boy looking at the toys.

Penyebab anak jadi nakal/Foto: istock

Seringkali Bunda menganggap Si Kecil yang tidak bisa dinasehati dan mengikuti perintah dianggap sebagai anak nakal. Ini mungkin akan membuat Bunda sedikit kesal melihatnya begitu nakal, sementara nasihat Bunda diabaikan begitu saja.

Tapi, tidak berarti tindakan nakal anak memang benar-benar nakal. Justru, tindakan dan luapan emosinya adalah beberapa tanda yang justru tidak perlu Bunda khawatirkan.

Inilah 3 alasan Bunda tidak perlu khawatir terhadap nakal nya anak.

1. Mencoba mandiri

Mengabaikan nasihat atau perintah Bunda mungkin saja salah di mata orang dewasa. Tapi di mata Si Kecil, ini adalah satu langkah besar untuk mandiri terhadap diri sendiri.

Sementara itu, sebenarnya hasil nasihat atau instruksi Bunda tidak selalu menghasilkan tindakan yang sesuai.

2. Punya energi berlebih

Daripada duduk di rumah atau bermain dengan mainannya, Si Kecil justru memilih untuk keluar bermain bersama teman-temannya. Ia selalu memiliki energi yang lebih dan meledak-ledak untuk mengekspresikannya.

Dengan dia bermain di luar, energi tersebut akan tersalurkan dengan baik dan tidak menjadi beban yang dirasakan jika dia tetap di dalam rumah.

3. Rasa penasaran dan kreativitas

Pada usianya, Si Kecil memang sedang memiliki rasa penasaran yang tinggi, dan dibarengi dengan daya kreativitas. Sebelum Bunda memarahi Si Kecil karena mengotori lantai atau mencoret tembok, ada baiknya menyadari bahwa ia memiliki rasa penasaran dan kreativitas yang bagus bagi perkembangan otaknya.

Itulah tadi 3 alasan mengapa Bunda tidak perlu begitu khawatir ketika anak sedang nakal. Semoga bermanfaat, ya Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda