HaiBunda

PARENTING

11 Tanda Anak Harus Segera Dibawa ke RS Saat Isoman, Napas Cepat hingga Demam

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 14 Feb 2022 16:11 WIB
Ilustrasi Anak Positif COVID-19/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Vyacheslav Dumchev
Jakarta -

Saat ini, kasus COVID-19 kembali mengalami kenaikan di Indonesia. Salah satu penyebabnya karena virus COVID-19 varian Omicron, Bunda.

Omicron disebut lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya. Melansir dari laman covid19.go.id, gejala varian Omicron disebut tidak spesifik, namun disinyalir lebih ringan dari varian Delta.

Siapapun bisa terpapar virus COVID-19 varian Omicron, termasuk anak-anak. Untuk itu, Bunda perlu waspada bila anak mulai mengalami gejala COVID-19 atau kontak langsung dengan orang positif COVID-19 ya.


Dokter Spesialis Anak, dr. Arifianto, Sp.A(K) atau akrab disapa dr Apin mengingatkan para orang tua untuk tidak panik saat anak terkonfirmasi positif atau kontak dengan yang positif. Orang tua mesti memahami kondisi anak, termasuk gejala yang dialaminya.

Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

"Ada anak di rumah yang terkonfirmasi positif SARSCOV2 atau anak tinggal 1 rumah dengan orang lain yang positif COVID-19? Jangan panik! Pahami kondisi apa yang perlu membawa ke dokter atau tetap isolasi mandiri di rumah saja. IGD dan RS dipersiapkan untuk yang benar-benar membutuhkan," tulis dr Apin, dikutip dari Instagram @dokterapin, Senin (14/2/22).

Untuk memastikan kondisi buah hati, Bunda perlu melakukan tes swab atau PCR. Apabila anak dengan hasil PCR positif hanya mengalami gejala ringan, Bunda dapat memantau kondisinya di rumah, tapi tetap mengawasi tanda kegawatdaruratan yang bisa muncul.

Nah, berikut 8 kondisi kegawatdaruratan anak perlu segera dibawa ke rumah sakit di masa pandemi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

  1. Sesak napas atau biru pada bibir
  2. Diare terus-menerus atau muntah-muntah disertai lemas (dehidrasi)
  3. Nyeri perut hebat
  4. Pendarahan terus-menerus
  5. Kejang atau penurunan kesadaran atau kelumpuhan
  6. Demam tinggi 3 hari atau lebih atau demam pada neonatus
  7. Kecelakaan
  8. Keracunan, menelan benda asing, digigit hewan berbisa.

Bila Si Kecil mendapatkan satu dari 8 tanda di atas, segera bawa ke rumah sakit. Sementara itu, bila anak bergejala ringan, Bunda tidak perlu buru-buru membawanya ke rumah sakit. Tapi, tetap harus memantau kondisinya.

Selama menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, ada beberapa gejala atau tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Selengkapnya bisa dibaca di halaman berikutnya.

Simak juga 3 perlengkapan penting untuk anak yang isoman di rumah, dalam video berikut:

(ank/rap)
11 GEJALA YANG PERLU DIWASPADI SAAT ANAK ISOMAN DI RUMAH

11 GEJALA YANG PERLU DIWASPADI SAAT ANAK ISOMAN DI RUMAH

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK