Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Membedakan Anak Stunting dengan Pendek Menurut Dokter Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 24 Feb 2022 16:16 WIB

ilustrasi tinggi badan anak
Cara Membedakan Anak Stunting dengan Pendek Menurut Dokter Anak/ Foto: iStock

Stunting masih menjadi masalah tumbuh kembang anak di Indonesia. Stunting bisa mengganggu perkembangan anak, salah satunya di bidang akademik.

Target nasional stunting tahun 2024 adalah 14 persen. Tahun ini, pemerintah menargetkan stunting turun 3 persen dari angka 24 persen, Bunda.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang mengalami asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Anak stunting mempunyai tinggi badan kurang dari -2 SD (standar deviasi) median menurut WHO Growth Standard 2006.

Sementara menurut UNICEF, stunting adalah kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan. Hal ini akibat asupan zat nutrisi yang tidak optimal dan sakit berulang.

Banner Makanan Harus Dihindari untuk Cegah Omicron

Studi UNICEF Indonesia 2012 menunjukkan, stunting berhubungan dengan prestasi anak yang buruk. Selain itu, anak stunting cenderung sekolahnya tidak tinggi atau putus sekolah karena prestasinya tidak baik.

Pada akhirnya, stunting bisa memengaruhi kehidupan anak sampai dewasa. Pendapatan mereka akan rendah karena prestasi yang buruk.

"Stunting itu berkaitan dengan kemampuan kognisi yang lebih rendah dari pada anak tidak stunting," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrin Anak, Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D atau akrab disapa Rina.

Pendek belum tentu stunting

Menurut Rina, anak pendek belum tentu stunting. Pendek hanya gangguan pertumbuhan dengan tinggi badan kurang dai -2 SD.

Sedangkan stunting adalah pendek yang dibarengi dengan masalah asupan nutrisi buruk, stimulasi psikososial tidak adekuat, dan infeksi berulang.

"Dari semua anak pendek, ada sebagian yang stunting. Tapi tidak selalu anak pendek itu stunting. Sedangkan anak stunting selalu pendek," ujar Rina dalam Media Briefing, Kolaborasi Merck dan BKKBN untuk Dukung Percepatan Penanggulangan Stunting di Indonesia via Zoom, Kamis (24/2/22).

Stunting dapat dibedakan dengan pendek. Bagaimana caranya? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga ciri anak mengalami gizi buruk, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KECURIGAAN STUNTING PADA ANAK

Happy mother measuring her son against the wall at home - parenting concepts

Cara Membedakan Anak Stunting dengan Pendek Menurut Dokter Anak/ Foto: Getty Images/andresr

Cara membedakan stunting dengan pendek lain

Ada beberapa pengelompokan untuk membedakan stunting dan pendek ya, Bunda. Pengelompokan ini bisa menjadi kecurigaan kita untuk menilai tumbuh kembang anak.

Kecurigaan akan stunting kita harus cek. Berikut bentuk kecurigaan akan stunting pada anak:

  1. Pendek dan kurus = mungkin stunting.
  2. Pendek, kurus, dan memiliki gangguan perkembangan = tampaknya memang stunting.
  3. Pendek dan tidak kurus = tampaknya bukan stunting, kurang makan, atau sakit, tapi bisa karena penyebab lain.
  4. Pendek, tidak kurus, dan tanpa gangguan perkembangan = jelas bukan stunting

Pemeriksaan untuk menentukan anak stunting

Berikut tiga pemeriksaan yang diperlukan untuk mengelompokkan anak stunting:

1. Menentukan apakah anak pendek atau tidak

Untuk mengetahui anak stunting atau tidak, Bunda perlu memastikan tinggi badan anak sudah sesuai belum dengan usianya. Menentukan apakah anak pendek atau tidak bisa dilihat dari dari kurva di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Tinggi badan anak di bawah -2 SD artinya pendek. Sedangkan di bawah -3 SD berarti sangat pendek. Penentuan tinggi badan ini berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan.

2. Menentukan anak kurus atau tidak

Caranya dengan melihat grafik berat badan menurut panjang atau tinggi badan anak. Selain kurus, Bunda juga perlu memahami berat badan anak yang berlebih dan obesitas ya.

3. Ada gangguan perkembangan atau tidak

Stunting pasti diikuti dengan masalah perkembangan kognisi, motorik, keterampilan dan sebagainya. Gangguan perkembangan ini bisa dilihat dari buku KIA dalam pengukuran lingkar kepala anak.

"Pertumbuhan otak diikuti pertumbuhan lingkar kepala, apakah kepala tumbuh dengan baik. Kalau kecil, kita perlu curiga tidak berkembang, sedangkan kalau besar mungkin bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lain," ujar Rina.

Melihat perkembangan anak juga bisa dari Kartu Kembang Anak (KKA). Di sini, ada grafik perkembangan yang telah dicapai anak sesuai usianya, misalnya anak bisa duduk, tengkurap, bicara, bersosialisasi, atau merespons senyuman.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda