Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Langkah Mencegah Stunting Sejak Hamil hingga Bayi Lahir

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 16 May 2021 18:35 WIB

Anak makan menangis
Langkah Mencegah Stunting Sejak Hamil hingga Bayi Lahir/ Foto: iStock

Stunting masih menjadi masalah gizi serius yang dialami anak Indonesia. Stunting kerap kali luput dari perhatian orang tua terkait tumbuh kembang dan kebutuhan nutrisi anaknya, Bunda.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah stunting di Indonesia mengalami penurunan sesuai hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Meski begitu, langkah pencegahan perlu dilakukan agar angka ini terus menurun.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 21,3 persen anak di bawah 5 tahun mengalami stunting tahun 2019. Stunting sendiri adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak baik.

"Anak-anak didefinisikan stunting bila tinggi badan mereka lebih dari dua deviasi di bawah median standar pertumbuhan anak WHO," demikian mengutip laman WHO.

Stunting bisa dicegah selama periode emas 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Artinya, sejak masa konsepsi hingga bayi berusia dua tahun.

Stunting dapat menyebabkan dampak jangka panjang, yakni terganggunya kognisi dan kinerja pendidikan anak. Saat dewasa, produktivitas anak bisa menurun, sehingga berdampak pada status ekonominya.

Dokter spesialis anak, dr.Meta Hanindita, Sp.A, mengatakan bahwa stunting dapat terjadi sejak janin masih di dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Selain kualitas dan frekuensi pemberian makan bayi, status nutrisi dan kesehatan ibu adalah faktor penentu penting dalam stunting pada anak.

"Jika seorang anak mengalami masalah kurang nutrisi, maka berat badannya akan sulit naik. Lama-kelamaan tinggi badannya pun akan berkompensasi dengan tidak naik," kata Meta dalam buku Mommyclopedia Tanya Jawab tentang Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak.

Stunting bisa dicegah sejak Bunda hamil hingga anak lahir. Berikut cara mencegah dan mengurangi gangguan stunting, seperti yang dicanangkan oleh pemerintah:

1. Saat Bunda hamil

Bunda bisa mencegah stunting sejak masa kehamilan. Salah satu caranya dengan memperbaiki gizi dan kesehatan.

Selain itu, bumil juga memerlukan suplementasi tablet tambah darah. Setidaknya 90 tablet diperlukan selama kehamilan.

Baca halaman berikutnya untuk tahu cara mengurangi dan mencegah stunting anak ya.

Simak juga penyebab anak susah makan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


LANGKAH CEGAH DAN ATASI STUNTING ANAK

Anak makan

Langkah Mencegah Stunting Sejak Hamil hingga Bayi Lahir/ Foto: iStock

2. Saat bayi baru lahir

Persalinan yang tepat juga dapat menentukan angka kejadian stunting pada anak. Bunda sebaiknya melakukan persalinan ditolong bidan atau dokter terlatih ya.

Sesaat setelah melahirkan, jangan lupa untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Pemberian ASI eksklusif juga perlu dilakukan sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO).

3. Pada bayi dan anak usia 6-24 bulan

Bayi dapat mulai diberikan MPASI yang berkualitas dan seimbang sejak berusia 6 bulan, Bunda. Selain itu, bayi atau anak dapat memperoleh kapsul vitamin A. Jangan lupa lakukan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal ya.

4. Memantau pertumbuhan bayi

Untuk mencegah stunting, Bunda perlu memahami tumbuh kembang anak. Hal ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan pertumbuhan.

"Memantau pertumbuhan bayi dan anak untuk mendeteksi dini bila ada gangguan pertumbuhan," kata Meta.

5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

PHBS perlu diterapkan di rumah tangga untuk cegah stunting. PHBS ini meliputi peningkatan akses terhadap air bersih, fasilitas sanitasi, dan menjaga kebersihan lingkungan.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda