Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Pertolongan Pertama Atasi Anak Demam Pasca Vaksin, Kapan Harus ke Dokter?

dr. Mira Dewita, Sp.A   |   HaiBunda

Kamis, 10 Mar 2022 15:28 WIB

Dokter Sisipan
dr. Mira Dewita, Sp.A
Dokter Spesialis Anak Purna Waktu di RS Hermina Jatinegara. Berpraktik di RS Hermina Jatinegara pada hari Senin-Jumat (09.00-14.00 WIB), hari Sabtu (08.00-14.00 WIB) dan hari Minggu W1 dan W3 (08.00-10.00 WIB)
Anak sedang divaksin
Pertolongan pertama saat demam usai vaksin/ Foto: iStockphoto
Jakarta -

Vaksinasi COVID-19 untuk anak sudah bisa diberikan pada usia di atas 6 tahun ya, Bunda. Jenis vaksin yang diberikan untuk anak usia 6-11 tahun adalah Sinovac.

Syarat utama anak mendapatkan vaksin adalah sehat. Artinya, anak sedang tidak demam, diare, atau mengalami sakit lainnya.

Bila anak memiliki penyakit komorbid, maka sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter. Vaksinasi bisa diberikan bila penyakitnya terkendali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kondisi serupa juga berlaku untuk anak yang sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti obat steroid, kemoterapi, dan sebagainya. Sebelum menerima vaksinasi, anak dengan kondisi di atas pun diwajibkan untuk kontrol ke dokter terlebih dahulu.

Meski begitu, Bunda tidak perlu khawatir dengan keamanan vaksin anak. Vaksinasi COVID-19 pada anak terbukti aman dan jenis vaksinnya sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sejauh ini, Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Indonesia belum menemukan hubungan penyebab kematian anak setelah pemberian vaksin, Bunda. Jadi, Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir terkait dengan temuan kasus anak meninggal setelah divaksin beberapa waktu lalu.

vaksin anakPertolongan pertama saat demam usai vaksin/ Foto: iStockphoto

Syarat vaksinasi COVID-19 pada anak

Pemberian vaksin COVID-19 pada anak sudah dapat diberikan dengan jarak satu bulan dari vaksin atau imunisasi lain. Sementara pada anak yang baru sembuh COVID-19, bisa menunggu 2 hingga 4 minggu bila sebelumnya mengalami gejala ringan.

Bagi yang bergejala sedang hingga berat dan dinyatakan sudah sembuh, vaksinasi bisa diberikan setelah 3 bulan.

Vaksinasi COVID-19 pada anak yang mengalami long Covid

Long Covid adalah gejala yang dialami seseorang setelah sembuh dari COVID-19. Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami long Covid, Bunda.

Pada kondisi long Covid apa pun, termasuk demam dan batuk, anak belum boleh untuk divaksin ya. Vaksinasi hanya boleh diberikan ketika gejala sudah hilang atau anak dalam kondisi sehat. Long Covid pada anak ini bisa dijadikan pertimbangan sebelum anak divaksin.

Demam pasca vaksin

KIPI dapat dialami anak setelah vaksinasi COVID-19. KIPI paling umum adalah demam. KIPI lainnya berupa reaksi lokal di bekas suntikan, berupa rasa nyeri hingga bengkak.

Demam pasca vaksin harus dipastikan dengan mengukur suhu tubuh anak menggunakan termometer ya. Jangan hanya meraba tubuh anak untuk memastikan suhunya. Sebab, suhu tubuh dapat dipengaruhi banyak hal, bukan hanya karena vaksin.

Tanda demam pasca vaksin pada anak:

Fever, Close-up medical thermometer, Parent / Father measuring temperature of his ill kid, Asian 3 - 4 years old toddler boy gets high fever lying on bed with cold compress on forehead to cool a feverPertolongan pertama saat demam usai vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

1. Suhu tubuh di atas 37,9 derajat celcius

Inget-ingeta ya, Bunda, anak baru bisa dikatakan demam bila suhu tubuhnya di atas 37,9 derajat Celcius. Nah, untuk memastikan demam disebabkan vaksin, Bunda perlu memonitor kondisi Si Kecil nih.

2. Demam tidak berlangsung lama

Biasanya demam karena vaksin tidak akan berlangsung lama atau kurang lebih sehari. Demam pasca vaksin umumnya tidak disertai gejala lain, seperti batuk atau pilek.

3. Tidak disertai batuk dan pilek

Bila anak mengalami demam disertai batuk dan pilek, kemungkinan demam bukan reaksi vaksin tapi reaksi anak mau sakit. Jadi, tidak berhubungan dengan vaksin ya.

Bunda juga perlu tahu nih. Banyak jenis penyakit bisa menyebabkan demam pada anak, misalnya demam berdarah atau tipes.

Bila demam pasca vaksin terjadi lebih dari sehari, Bunda perlu membawa anak ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui penyebab demam pada anak.

Pertolongan pertama anak demam pasca vaksin

Ada beberapa tindakan yang bisa Bunda lakukan saat anak mengalami demam pasca vaksin. Berikut pertolongan pertamanya:

  1. Memberikan banyak cairan ke anak.
  2. Kompres air hangat kuku di seluruh tubuh anak dengan membuka pakaiannya.
  3. Anak dapat berendam di air hangat.
  4. Hindari mengenakan pakaian tebal atau berlapis pada anak karena suhu tubuhnya tidak bisa keluar.
  5. Pemberian parasetamol bisa digunakan untuk menurunkan demam. Untuk anak 6 tahun dosis sekitar 10-20 mg per berat badan. Misalnya, anak usia 6 tahun dengan berat badan 20 kg, dapat diberikan parasetamol dengan dosis 200-400 mg sekali minum. Parasetamol dapat diberikan kembali dengan jarak interval 4 jam kalau anak mengalami demam lagi.
  6. Jika terdapat bengkak pada bekas suntikan dapat diberikan kompres hangat untuk memperlancar sirkulasi obat di bekas suntikan.

Selain itu, Bunda dapat memberikan anak parasetamol untuk mengurangi nyeri lokal ini karena memiliki sifat analgesik atau anti-nyeri. Tapi, kalau bisa kita menghindari pemakaian obat ya.

Kondisi anak harus ke rumah sakit setelah vaksin?

Anak-anak perlu mendapatkan penanganan medis di rumah sakit bila mengalami 2 kondisi sebagai berikut:

  1. Anak-anak mengalami demam lebih dari sehari, misalnya 2 sampai 3 hari.
  2. Demam anak sangat tinggi (hiperpireksia), yakni suhu tubuh di atas 39 derajat Celsius dan berlangsung terus menerus atau tidak bisa turun.

Apakah anak demam pasca vaksin harus tes antigen dan isoman?

Tes antigen atau PCR dapat dilakukan bila Bunda curiga anak terkena COVID-19. Kalau demam pada anak terjadi lebih dari 48 jam, bisa saja kemungkinan anak mengidap penyakit dan bukan karena vaksin.

Saat anak demam lebih dari sehari, Bunda sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mencari penyebab sakit. Tes antigen atau PCR serta isolasi mandiri (isoman) dapat dilakukan sesuai saran dokter ya, Bunda.

Memang ada orang yang bisa positif COVID-19 setelah divaksin. Tapi, perlu diketahui kalau vaksin tidak bisa menyebabkan Covid karena virus di dalam vaksin adalah inaktif atau sudah mati.

Kalau anak positif COVID-19 setelah vaksin, kemungkinan dia sudah terpapar virus Covid sebelum vaksinasi, tapi gejalanya belum terlihat.

Bunda, simak juga penjelasan dokter lainnya terkait demam anak dalam video di bawah ini:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda