Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Aturan Membuat MPASI untuk Anak yang Sedang Belajar Makanan Padat

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 23 Mar 2022 06:30 WIB

Anak makan
Aturan Membuat MPASI untuk Anak yang Sedang Belajar Makanan Padat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/johnnyscriv
Jakarta -

Si Kecil baru belajar makan MPASI, Bunda? Ingat ya, kita perlu mengenalkan berbagai variasi makanan ke anak sejak mulai MPASI.

Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberikan MPASI selain menyusu. Pengenalan MPASI harus dilakukan secara bertahap sesuai usianya.

MPASI yang tidak diperkenalkan sekitar usia 6 bulan dapat berdampak buruk pada pertumbuhan bayi. Sebab, pada usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi mulai meningkat dan tidak bisa terpenuhi dari ASI.

MPASI terbaik adalah memilih bahan bernutrisi dan mengolahnya sendiri di rumah. Bunda bisa mencari berbagai resep menarik MPASI agar lebih variatif ya.

Tapi meski terlihat mudah, sebenarnya membuat MPASI enggak gampang. Ada aturan atau prinsip yang perlu diikuti agar tahap pemberian makan pertama bayi ini berhasil.

Aturan membuat MPASI anak

Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 5 aturan membuat MPASI untuk anak yang sedang belajar makanan padat:

1. Perhatikan kebersihan sebelum menyiapkan MPASI

Perhatikan keamanan makanan dengan selalu menjaga kebersihan diri dan anak dengan baik terutama sebelum menyiapkan MPASI yang aman dan sehat. Kebersihan juga membantu mencegah penyakit anak, terutama diare.

Selain itu, jaga kebersihan bahan makanan sebelum diolah. Cuci di bawah air mengalir, bukan di dalam baskom atau merendamnya di air agar nutrisi tetap terjaga dengan baik.

2. Jangan masak terlalu lama

Memasak MPASI terlalu lama atau 'overcook' bisa membuat kandungan nutrisi di dalamnya hilang. Alih-alih merebus, Bunda bisa memasak dengan cara dikukus lho.

Prinsip ini juga berlaku untuk semua jenis makanan, seperti sayur, ikan, atau telur. Meski begitu, kita tetap perlu memastikan sayuran dimasak matang ya. Bahan makanan yang tidak matang mungkin masih mengandung bakteri Salmonella, penyebab masalah pencernaan pada anak.

Anak makanIlustrasi anak makan MPASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/johnnyscriv

3. Tidak menggunakan garam atau gula

Hindari penambahan gula dan garam pada menu MPASI Si Kecil, Bunda. Bahan lain yang juga perlu dihindari adalah cabai, merica, pala, serta penyedap rasa atau MSG.

Sebagai gantinya, Bunda dapat menambahkan menambahkan air matang, kaldu ayam, kaldu daging, atau kaldu ikan. Kita juga dapat menambahkan bumbu rempah untuk menambah selera makan, seperti bawang putih, bawang merah, atau kemiri.

4. Perhatikan tekstur MPASI

Aturan paling penting dalam membuat MPASI anak adalah memerhatikan teksturnya. Di setiap tahapan usia anak, tekstur MPASI yang diberikan berbeda ya.

Untuk anak usia 6-9 bulan, Bunda dapat memberikan puree atau mashed (makanan yang dilumatkan halus). Untuk anak usia 9-12 bulan bisa dibuatkan MPASI dengan tekstur dicincang halus, kasar, atau finger food. Sedangkan untuk usia 12 tahun ke atas sudah bisa diberikan makanan keluarga.

5. Gunakan air bersih dan matang

Saat membuat MPASI, Bunda juga perlu menggunakan air mineral yang bersih dan matang. Air yang berkualitas ini bisa menghidarkan Si Kecil dari kontaminasi bakteri.

Selain itu, plih air mineral yang jelas mengandung mineral esensial yang penting untuk tubuh seperti Le Minerale ya. Kemasannya terjamin lebih higienis karena menggunakan galon yang selalu baru, bukan galon bekas yang dicuci ulang.

Nah, selain kebersihan air mineral yang terjamin, tutup Galon Le Minerale juga rapat dan kedap udara lho, Bun! Ini artinya air mineral di dalamnya terjamin dari kontaminasi debu dan kotoran. Apalagi kemasan galon nya juga bebas BPA, jadi dijamin aman untuk dikonsumsi Bunda, anak-anak dan seluruh anggota keluarga.

Seperti kita ketahui ya, Bunda, BPA atau Bisphenol-A adalah zat kimia yang banyak digunakan untuk membuat kemasan plastik keras dan tidak mudah hancur. Penggunaan zat kimia BPA ini sangat berbahaya, karena BPA dapat menyebabkan kanker, diabetes, gangguan otak serta perilaku pada anak, hingga peningkatan risiko penyakit jantung.

Mulai sekarang, yuk jaga kesehatan Bunda dan keluarga dengan mengonsumsi air mineral berkualitas yang terjamin lebih bersih dan lebih aman!

Simak juga resep kaldu ayam sehat untuk MPASI, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda