
parenting
Rumoh Aceh, Rumah Adat Aceh yang Semakin Sedikit Keberadaannya
HaiBunda
Kamis, 31 Mar 2022 16:21 WIB

Kali ini kita akan membahas rumah adat Aceh nih Bunda. Kira-kira apa saja info menarik mengenai rumah adat Aceh? Yuk simak lengkapnya seperti dilansir dari Halaman Kebudayaan Kemdikbud berikut ini.
Apa itu rumah adat Aceh?
Rumah adat Aceh atau Rumoh Aceh merupakan tempat kediaman orang Aceh tempo dulu dan sekarang hampir hilang, hanya tersisa di beberapa tempat di Aceh. Rumah ini diabadikan di Banda Aceh yaitu di dalam komplek Kantor Museum Aceh, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta Rumah Cut Nyak Dhien di Desa Lampisang, 10 km dari pusat Kota Banda Aceh.Â
Di dalam Rumah adat Aceh yang terletak di komplek Museum Aceh banyak barang-barang peninggalan tempo dahulu yang sering digunakan pada masanya, di antaranya pedeung on jok, jingki, guci, berandam atau tempat menyimpan padi dan sebagainya.
1. Asal-usul rumah adat Aceh
![]() |
Kepercayaan masyarakat Aceh mempunyai pengaruh signifikan terhadap arsitektur bangunan. Pada umumnya rumah adat Aceh adalah rumah panggung dengan tinggi tiang antara 2,50 – 3 meter, terdiri dari tiga atau lima ruang, dengan satu ruang utama yang dinamakan rambat.
Rumah dengan tiga ruang memiliki 16 tiang, sedangkan Rumah dengan lima ruang memiliki 24 tiang. Modifikasi dari tiga ke lima ruang atau sebaliknya bisa dilakukan dengan mudah, tinggal menambah atau menghilangkan bagian yang ada di sisi kiri atau kanan rumah.
Bagian ini biasa disebut seuramoe likot atau serambi belakang dan seuramoe reunyeun atau serambi bertangga, yaitu tempat masuk ke Rumah yang selalu berada di sebelah timur.Â
Pintu utama Rumah adat Aceh tingginya selalu lebih rendah dari ketinggian orang dewasa. Biasanya hanya berukuran 120-150 cm sehingga setiap orang yang masuk ke Rumah adat Aceh harus menunduk. Namun, begitu masuk, Bunda akan merasakan ruang yang sangat lapang karena tak ada perabot kursi atau meja.
Semua orang duduk bersila di atas tikar ngom dari bahan sejenis ilalang yang tumbuh di rawa, yang dilapisi tikar pandan. Rumah adat Aceh bukan sekadar tempat hunian, tetapi ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi terhadap alam. Oleh karena itu, melalui Rumah adat Aceh, Bunda dan Si Kecil dapat melihat budaya, pola hidup, dan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat Aceh.
2. Bagian-bagian dari Rumah Adat Aceh
Bagian bawah rumah disebut yubmoh, untuk menyimpan berbagai macam benda, seperti jeungki (alat penumbuk padi) berandang (tempat menyimpan padi) dan sebagai tempat bermain anak-anak dan ayunan bayi.
Ruangan depan atau disebut dengan seuramoe Keu (serambi depan), ruangan ini polos tanpa kamar yang berfungsi sebagai ruang tamu laki-laki, ruang belajar mengaji anak laki-laki, dan tempat tidur tamu laki-laki. Kemudian di saat-saat tertentu seperti upacara perkawinan ruangan ini berfungsi sebagai tempat jamuan makan bersama.
Ruangan tengah atau seuramoe teungoh. Bagian inti dari rumah adat Aceh dan sedikit lebih tinggi dari seuramoe keu ini disebut rumoh inong (rumah induk) dan dianggap suci karena bersifat sangat pribadi. Di ruangan ini terdapat dua bilik atau kamar yang berhadapan. Kedua kamar ini tempat tidur kepala keluarga atau pemilik rumah, bila ada anak perempuan yang baru menikah, dia menempati kamar ini dan orang tua pindah ke anjong.
Ruangan Belakang atau disebut seramoe Likoet (serambi belakang), ruangan ini juga kosong dan berfungsi sebagai ruang tamu perempuan, luasnya sama dengan seramoe keu. Ruangan ini untuk kaum perempuan, untuk belajar mengaji anak perempuan dan bila tamu yang datang perempuan maka menjadi ruang tamu, ataupun tempat tidur dan tempat makan bersama untuk perempuan.Â
Rumah adat Aceh tidak menggunakan paku tetapi bahan pengikat dari tali ijok. Rotan untuk pengikat atap dari rumbia atau daun kelapa. Dengan rumbia atau daun kelapa, di dalam rumah tidak pernah terasa panas saat cuaca di luar panas dan selalu terasa dingin. Bila hujan deras pun tidak pernah terdengar bising.Â
Rumah adat Aceh bisa bertahan hingga ratusan tahun. Pengaruh keyakinan masyarakat Aceh terhadap arsitektur bangunan rumahnya dapat dilihat pada orientasi rumah yang selalu memanjang dari timur ke barat, bagian depan menghadap ke timur dan sisi dalam atau belakang yang sakral berada di barat.
Selain sebagai manifestasi dari keyakinan dan adaptasi terhadap lingkungannya, rumah adat Aceh juga menunjukkan status sosial penghuninya. Semakin banyak hiasan pada rumah adat Aceh, maka pastilah penghuninya semakin kaya. Bagi keluarga yang tidak mempunyai kekayaan berlebih, maka cukup dengan hiasan yang relatif sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Wujud dari arsitektur rumah adat Aceh menggambarkan kearifan dalam menyikapi alam dan religiusitas masyarakat Aceh. Arsitek rumah yang menggunakan kayu dan berbentuk panggung merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya. Secara kolektif struktur rumah panggung memberikan nilai positif terhadap sosial dan kenyamanan tersendiri bagi penghuninya, selain itu juga menjamin keamanan dari banjir, binatang dan ketertiban juga keselamatan.Â
Adanya bagian ruang yang berfungsi sebagai ruang-ruang privat, seperti rumoh inong, ruang publik, seperti serambi depan, dan ruang khusus perempuan, seperti serambi belakang merupakan usaha untuk menanamkan dan menjaga nilai kesopanan dan etika bermasyarakat.Â
Keberadaan tangga untuk memasuki rumoh Aceh bukan hanya sebagai alat untuk naik ke dalam rumah, tetapi juga sebagai titik batas yang hanya boleh didatangi oleh tamu yang bukan anggota keluarga atau saudara dekat.
Apabila di rumah tidak ada anggota keluarga yang laki-laki, maka pantang dan tabu bagi tamu yang bukan keluarga dekat atau muhrimnya, untuk naik ke rumah. Dengan demikian, reunyeun juga memiliki fungsi sebagai alat kontrol sosial dalam melakukan interaksi sehari-hari antar masyarakat.
Bagi Masyarakat Aceh membangun rumah artinya membangun kehidupan karena untuk membangun harus memenuhi beberapa persyaratan melalui tahapan antara lain harus menunggu pilihan hari baik yang ditentukan oleh Teuku atau ulama setempat, harus peusijuk dengan nasi ketan, pengadaan kayu pilihan, kanduri dan lain sebagainya.Â
Bergotong royong dalam proses pembangunan merupakan upaya menumbuhkan solidaritas antara sesama dan penghormatan kepada adat yang berlaku. Dengan bekerja sama permasalahan dapat diatasi dan keharmonisan tetap terjaga, maka rumah yang dibangun diharapkan dapat memberikan keamanan dan ketentraman jasmani dan rohani.
Keunikan rumah adat Aceh
Keunikan rumah adat Aceh terletak pada atapnya, untuk pengikat tali hitam atau tali ijuk mempunyai fungsi untuk penahan atap yang diikat tidak bersambung, mempunyai kegunaan yang sangat berarti. Misalnya saat terjadi musibah kebakaran pada bagian atap maka pemilik rumah hanya memotong satu tali saja sehingga seluruh atap rumah yang terhubung atau terpusat pada tali ijuk langsung jatuh atau roboh jadi terhindar dari kebakaran kayu dan dapat meminimalisasi dampak dari musibah yang terjadi.Â
Namun saat ini, seiring perkembangan zaman serta semakin mahalnya biaya pembuatan dan perawatan rumoh Aceh, maka semakin sedikit orang Aceh yang membangun rumah tradisional ini. Akibatnya, jumlah rumoh Aceh semakin hari semakin sedikit.
Masyarakat lebih memilih membangun rumah modern berbahan beton lebih mudah dari pada rumoh Aceh yang pembuatannya lebih rumit, pengadaan bahannya lebih sulit, dan biaya perawatannya lebih mahal. Namun, ada juga orang-orang yang karena kecintaannya terhadap arsitektur warisan nenek moyang membuat rumoh Aceh yang ditempelkan pada rumah beton mereka.
Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Uniknya Baileo, Rumah Adat Maluku Berkonsep Terbuka yang Ramah Roh Leluhur

Parenting
3 Jenis Rumah Adat Sulawesi Tengah, Yuk Ajak Si Kecil Mengenalnya

Parenting
3 Jenis Rumah Adat Sumatera Barat, Anti Rayap dan Tahan Gempa

Parenting
3 Jenis Rumah Adat Betawi yang Jarang Diketahui Orang

Parenting
9 Nama Bangunan di Kompleks Rumah Adat Bali, Bisa Diperkenalkan ke Si Kecil


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda