Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Jenis Rumah Adat Sulawesi Tengah, Yuk Ajak Si Kecil Mengenalnya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 17 May 2022 19:11 WIB

Ilustrasi ibu dan anak membaca buku
Ilustrasi anak mempelajari rumah adat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ridofranz
Jakarta -

Indonesia memiliki banyak suku dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing. Salah satu keunikan yang juga menjadi identitas setiap suku dari setiap daerah adalah rumah adat.

Rumah adat melambangkan jati diri dan tradisi dari setiap suku. Oleh karena itu, rumah adat menjadi hal yang masih dipertahankan hingga saat ini. Salah satu dari sekian banyak rumah adat yang ada adalah rumah adat dari Sulawesi Tengah.

Ada berbagai jenis rumah adat yang ada di Sulawesi Tengah. Setiap rumah adat yang ada memiliki fungsinya masing-masing dan berasal dari suku yang berbeda-beda. Sehingga, setiap rumah adat memiliki keunikannya masing-masing.

Lalu, seperti apa rumah adat Sulawesi Tengah?

Jenis-jenis rumah adat Sulawesi Tengah

Setidaknya ada tiga jenis rumah adat Sulawesi Tengah yang dikenal hingga kini. Ketiga rumah adat itu adalah Rumah Souraja, Rumah Lobo, dan Rumah Tambi. Ketiganya memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.

Seperti apa ketiga rumah tersebut? Berikut adalah ciri-cirinya menurut Balai Pelestarian Budaya Sulawesi Tengah dan berbagai sumber lainnya.

Rumah Souraja

Rumah adat ini merupakan rumahnya para raja dan keluarganya. Rumah ini mulai dibangun dan diperkenalkan pada abad ke 19 oleh Raja Yodjokodi. Rumah Souraja dipakai turun-temurun oleh raja yang sedang bertakhta.

Rumah Souraja menggunakan konsep rumah panggung yang menggunakan bahan utama kayu. Secara bentuk, Rumah Souraja adalah kombinasi dari rumah adat Kaili dan Bugis.

Bedanya, karena rumah ini digunakan untuk raja dan keluarga, maka rumah Souraja dibangun dengan luasan yang besar. Ukurannya sekitar 300 m2 dengan 28 kolom.

Ukuran rumah yang besar itu dibagi menjadi empat bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda. Keempat bagian itu adalah Gandaria (ruang depan untuk tamu), Lonta Karavana (tempat upacara adat dan tempat tidur), Lonta Tatangana (tempat rapat dan kamar raja), dan Lonta Rarana (tempat makan dan kamar para wanita).

Dibanding disebut rumah, sepertinya ini lebih mirip istana, ya?

Rumah Lobo

Rumah Lobo adalah rumah adat Sulawesi Tengah selanjutnya. Rumah ini berasal dari Kabupaten Sigi. Tidak seperti Rumah Souraja, Rumah Lobo memiliki ukuran yang relatif lebih kecil.

Jika Rumah Souraja digunakan sebagai rumahnya Raja, maka Rumah Lobo adalah rumah yang digunakan untuk beristirahat dan bermalam.

Selain itu, Rumah Lobo juga digunakan untuk kegiatan lain, seperti upacara adat, sidang, dan beberapa acara perayaan lainnya. Bisa dikatakan, Rumah Lobo adalah rumah yang secara fungsi sangat serbaguna.

Rumah ini terbuat dari kayu yang ditumpuk secara melintang. Setiap pertemuan kayu diikat kuat dengan tali rotan agar tidak bergerak. Sehingga Rumah Lobo adalah rumah yang kuat dan seimbang.

Rumah Tambi

Rumah Tambi adalah rumah adat Sulawesi Tengah yang lumayan populer. Rumah yang mengusung konsep rumah panggung untuk Suku Kaili dan Suku Lore ini memiliki kekhasan tingginya yang tidak sampai satu meter.

Selain warga biasa, ketua adat juga biasanya tinggal di dalam Rumah Tambi.

Uniknya, rumah ini dibangun dari kayu bonati yang terkenal tahan lama dan tidak mudah lapuk. Selain itu, rumah yang tidak langsung menyentuh tanah ini membuat rumah menjadi nyaman untuk semua cuaca.

Meskipun banyak sumber yang mengatakan Rumah Tambi hanya memiliki satu ruangan, namun menurut penelitian Puteri Fitriaty (2012), ada beberapa ruangan yang ada di dalam Rumah Tambi. Ruangan-ruangan itu adalah:

Lobona, ruangan yang berfungsi sebagai ruang tamu dan sanak saudara berkumpul

Asari, ruang serbaguna yang bisa digunakan untuk tempat tidur, tempat penyimpanan benda pusaka, dan fungsi lainnya. Ruangan Asari lebih tinggi dari ruangan Lobona sebanyak 1 papan atau sekitar 35 cm.

Rapu atau bagian dapur. Meskipun biasanya dapur ada di bagian belakang rumah, di dalam Rumah Tambi dapur berada di tengah rumah. Jika malam tiba, Rapu digunakan sebagai alat penerangan.

Uniknya, Rumah Tambi memiliki atap yang berbentuk piramida yang dibentuk dari daun rumbia atau ijuk. Selain itu, di pintu rumah ini ada ukiran motif kepala kerbau.

Wah, unik bukan rumah adat khas Sulawesi Tengah di atas? Itulah tiga jenis rumah adat Sulawesi Tengah yang bisa Bunda bahas bersama Si Kecil. Semoga bermanfaat!

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda