Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Karakter Anak Jepang yang Bisa Dicontoh dari Serial Old Enough, Mandiri Banget Bun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 22 Apr 2022 15:40 WIB

Old Enough
7 Karakter Anak Jepang yang Bisa Dicontoh dari Serial Old Enough/Foto: Instagram @netflixid

Jakarta - Bagi Bunda penikmat cara di Netflix, apakah sudah menonton sebuah serial dari Jepang yang berjudul Old Enough? Acara realitas itu kini sedang digemari karena menunjukkan kemandirian anak-anak di Jepang.

Serial bergaya dokumenter ini mulai ditayangkan pada 1990 dan menayangkan anak-anak berusia antara 2 hingga 5 tahun saat mereka melakukan tugas pertama dari orang tua mereka.

Dalam 20 episode dari acara ini, Old Enough berkisah petualangan anak-anak dalam durasi rata-rata sekitar 10 hingga 20 menit. Setiap anak memiliki tugas yang berbeda-beda. Semua anak dalam acara ini, didorong untuk bisa menyelesaikan tugas mereka tanpa bantuan orang tua.

Saat melihatnya, banyak Bunda di Indonesia yang terkagum melihat kemandirian anak-anak Jepang tersebut dan tentu terselip harapan agar buah hatinya juga memiliki keberanian dan kemandirian tersebut. Namun memang, perbedaan budaya membuat karakteristik itu sulit diterapkan di sini ya Bunda.

Kekhawatiran utama yakni karena masih maraknya kejahatan terhadap anak-anak yang membuat para Bunda di Indonesia belum siap untuk melepas Si Kecil sejak dini untuk turun langsung ke kehidupan masyarakat.

Banner Tips Menggoreng IkanBanner Tips Menggoreng Ikan/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Meski begitu, Bunda tetap bisa kok menanamkan kemandirian pada anak seperti halnya anak-anak Jepang yang terinspirasi dari serial Old Enough. Apa sajakah itu? Disimak yuk.   

1. Berani menghadapi sesuatu

Dalam serial Old Enough, orang tua meminta anak-anak mereka yang berusia kurang lebih sekitar 2 tahun untuk melakukan beberapa tugas, seperti pergi ke pusat perbelanjaan sendiri, mengantarkan barang orang tuanya yang tertinggal, atau menyeberang jalanan sendiri.

Dalam serial tersebut, tidak sedikit orang tua mereka yang tidak tega dan meneteskan air mata saat melihat anak-anaknya pergi sendiri tanpa didampingi oleh orang tuanya. Meskipun begitu, ini adalah salah satu cara mereka agar anak-anak menjadi anak yang mandiri dan bisa menghadapi masalah mereka suatu saat nanti, lho Bunda.

Mendorong Si Kecil untuk berani dalam menghadapi sesuatu seperti yang dilakukan anak-anak di Jepang itu, mungkin bisa Bunda terapkan untuk Si Kecil, ya Bunda.

Tak perlu memberikannya tugas yang besar seperti itu, Bunda bisa lho memintanya pergi ke warung dekat rumah untuk membeli sesuatu, tentu tetap dengan pengawasan ya.

2. Berani berbicara dengan orang lain

Selain berani menghadapi suatu masalah, anak-anak di Jepang dalam serial tersebut juga didorong untuk berani berbicara dengan orang lain saat tidak bersama dengan orang tuanya, lho Bunda.

Rata-rata anak-anak dalam serial tersebut berusia 2 tahun, pada usia tersebut anak-anak cenderung pemalu dan enggan untuk berbicara dengan orang lain, ya Bunda. Namun, berbeda dengan anak-anak di Jepang, mereka didorong untuk berani bertanya dan tidak malu berbicara dengan orang.

Bunda juga bisa menerapkan hal itu pada Si Kecil dengan memandunya untuk berani berbicara dengan memintanya membayar sendiri barang yang ia inginkan di kasir minimarket. 

3. Membantu orang tua

Dalam serial ini, anak-anak sering kali dengan senang hati membantu orang tua mereka, misalnya seperti mengantarkan barang yang tertinggal kepada orang tuanya.

Seperti pada episode 7, seorang anak perempuan bernama Miro yang dengan senang hati mengantarkan barang ayahnya yang tertinggal dan mengambil jam tangan ayahnya yang sudah diperbaiki di toko jam.

Bunda bisa menanamkan hal tersebut dengan mengajarkan Si Kecil untuk peka terhadap orang lain, misalnya dengan membantu ART yang sedang sibuk membersihkan rumah atau membantu Bunda memasak.

Old Enough7 Karakter Anak Jepang yang Bisa Dicontoh dari Serial Old Enough/ Foto: Instagram @netflixid

4. Mengatakan kata tolong

Sepertinya kebiasaan yang satu ini juga bisa Bunda terapkan kepada Si Kecil, ya Bunda. Sebagian besar anak-anak di usia ini seringkali melupakan kata tolong saat ia meminta pertolongan orang lain. Namun, anak-anak di Jepang itu tidak malu mengatakan kata tolong kepada orang lain, lho Bunda.

Kita lanjutkan ke halaman berikutnya yuk Bunda.

Simak juga yuk video tentang 3 buah untuk meningkatkan kecerdasan Si Kecil:

[Gambas:Video Haibunda]




UCAPKAN TERIMA KASIH HINGGA BERTANGGUNG JAWAB

Ilustrasi antar anak sekolah

7 Karakter Anak Jepang yang Bisa Dicontoh dari Serial Old Enough/Foto: iStock

5. Mengucapkan terima kasih

Selain mengucapkan kata tolong, sering kali ditemui dalam serial tersebut anak-anak tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sudah membantunya atau orang-orang yang sedang memujinya, lho Bunda. Kebiasaan satu ini juga bisa Bunda terapkan kepada Si Kecil, ya Bunda.

6. Melakukan bersih-bersih

Di usia 2 tahun, anak-anak cenderung menghabiskan waktunya dengan bermain bersama teman-teman atau tidur siang, tetapi berbeda dengan anak-anak dalam serial ini. Mereka dengan senang hati menawarkan diri untuk membantu orang tuanya bersih-bersih.

Seperti yang terjadi pada episode 9, seorang anak kecil bernama Hana yang masih berusia 2 tahun dengan senang hati membersihkan piring-piring kotor para pelanggannya dan menawarkan kopi kepada pelanggannya, lho Bunda. Pintar sekali, bukan?

Bunda bisa membiasakan Si Kecil untuk merapikan kamar sendiri, membereskan mainan setelah digunakan, bahkan mencuci piring sendiri setelah makan.

7. Belajar bertanggung jawab

Dalam serial ini juga memperlihatkan bahwa para orang tua sedang memberikan pelajaran kepada anak-anak mereka untuk bisa bertanggung jawab dengan tugasnya.

Para orang tua memberi tahu kepada anak-anak bahwa mereka sedang menjalankan tugas penting, dan mereka perlu sekuat tenaga menjalankan tugasnya dengan baik.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda