PARENTING
5 Penyebab Bayi Muntah dari Hidung, Apakah Normal?
Nanie Wardhani | HaiBunda
Minggu, 29 May 2022 09:10 WIBTentu rasanya tidak nyaman melihat Si Kecil muntah ya, Bunda. Namun sebenarnya muntah ataupun gumoh adalah hal yang cukup normal terjadi pada bayi terutama jika usianya yang masih sangat muda.
Menurut Mom Junction, muntah pada bayi sering terjadi karena menelan udara ekstra selama menyusui atau pemberian susu formula. Hal ini juga disebut regurgitasi, dan hampir 67 persen bayi mengalami masalah pencernaan ini sekali sehari.
Pada beberapa bayi, gumoh mungkin lebih sering dibandingkan dengan bayi lainnya. Terkadang muntah atau gumoh bisa keluar dari hidung karena berhubungan dengan bagian belakang tenggorokan kita.
Mengikuti teknik menyusui yang tepat dan mengubah posisi menyusui dapat membantu beberapa bayi. Memegang dalam posisi tegak, terutama setelah menyusui, dapat mengurangi masalah ini pada beberapa bayi.
Bunda dapat mencari perawatan medis jika bayi Bunda mengalami regurgitasi yang lebih berulang karena ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan normal. Baca terus untuk mengetahui penyebab dan cara mencegah muntah dan gumoh pada bayi baru lahir ya, Bunda.
Apakah normal jika gumoh keluar dari hidung bayi?
Ya, seperti hidung Bunda sendiri, hidung bayi Bunda terhubung dengan bagian belakang tenggorokannya. Jadi gumoh terkadang keluar dari hidungnya, bukan dari mulutnya. Hal ini lebih mungkin terjadi jika mulut bayi tertutup atau kepalanya dimiringkan dengan cara tertentu (memungkinkan gumoh untuk mengambil jalan yang paling mudah).
Muntah juga bisa keluar dari hidung bayi Bunda jika proses menelannya sedikit terganggu saat ia cegukan, batuk, atau bersin. Bahkan terjadi pada anak-anak yang lebih besar, bayangkan anak-anak di meja makan ketika mereka mulai tertawa ketika mencoba menelan susu. Jika susu keluar dari hidung mereka, situasinya sama dan ini sangat normal.
Penyebab bayi muntah dari hidung
Muntah pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Beberapa di antaranya mungkin tidak berbahaya, sementara yang lain mungkin menunjukkan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Berikut beberapa penyebabnya, dilansir dari Mom Junction:
1. Katup yang berkembang sebagian
Kerongkongan terhubung ke perut melalui katup yang masih belum berkembang pada bayi, dan terkadang tidak dapat menampung semua isi perut. Jika Bunda memberi makan bayi Bunda dengan susu atau susu formula yang berlebihan atau jika mereka menelan terlalu cepat, hal itu dapat memperparah gumoh.
2. Cegukan, batuk, atau bersin
Proses menelan mungkin menjadi sedikit rumit jika bayi Bunda cegukan, batuk, atau bersin. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada kerongkongan, yang dapat memperburuk meludah melalui hidung.
3. Menelan udara
Bayi Bunda terkadang menelan udara bersama dengan ASI atau susu formula. Kemudian, ketika udara mencoba untuk keluar, ia keluar dengan susu karena terperangkap dalam susu. Dengan demikian akan keluar melalui mulut atau hidung.
4. Adanya gangguan
Terkadang, bayi mungkin terganggu saat menyusu (terutama jika ada seseorang di sekitar atau ada banyak kebisingan), dan mereka tidak akan memperhatikan apa yang mereka lakukan. Mereka mungkin lupa menelan saat seharusnya, mungkin tersedak, dan itu menyebabkan ASI keluar melalui hidung.
5. Kepekaan terhadap makanan
Kemungkinan kepekaan terhadap makanan seperti kepekaan terhadap susu sapi dapat menyebabkan gumoh. Susu sapi dan produknya dalam makanan bayi dapat menyebabkan hal ini.
Jika bayi Bunda sering gumoh terutama dari hidung, cobalah kiat-kiat ini yang dilansir dari Baby Center untuk membantu bayi Bunda menahan makanannya:
1. Pegang bayi Bunda dalam posisi yang cukup tegak saat menyusuinya
Memberi mereka makan saat mereka membungkuk (duduk di kursi mobil, misalnya) tidak memberikan susu formula atau ASI jalan lurus ke perut mereka dan menghambat proses masuknya susu ke dalam perut.
2. Jaga agar proses menyusui tetap tenang.
Minimalkan kebisingan dan gangguan lainnya, dan cobalah untuk tidak membiarkan bayi Bunda terlalu lapar sebelum Bunda mulai menyusui. Jika bayi Bunda terganggu atau panik, mereka cenderung menelan udara bersama dengan ASI atau susu formula.
3. Periksa dot botol
Jika bayi Bunda minum susu formula atau minum ASI dari botol, pastikan lubang di dotnya tidak terlalu kecil, yang akan membuat mereka frustrasi dan membuat mereka menelan udara. Di sisi lain, jika lubangnya terlalu besar, bayi Bunda akan mudah tersedak dan menelan karena cairan akan masuk terlalu cepat.
4. Sering menyendawakan bayi Bunda
Jika bayi Bunda mengambil jeda alami saat menyusu, ambil kesempatan untuk bersendawa sebelum memberi mereka lebih banyak susu lagi. Dengan begitu, jika ada udara, maka udara itu akan keluar sebelum lebih banyak susu menumpuk di atasnya. Jika Si Kecil tidak bersendawa dalam beberapa menit, jangan khawatir. Bayi Bunda mungkin tidak perlu bersendawa saat itu juga. Sendawakan mereka setelah setiap menyusui juga.
5. Jauhkan tekanan dari perut
Pastikan pakaian dan popok bayi Bunda tidak terlalu ketat, dan jangan letakkan perutnya di atas bahu Bunda saat menyendawakannya.
Cobalah untuk menghindari perjalanan mobil segera setelah menyusui, karena berbaring di kursi mobil juga dapat memberi tekanan pada perut bayi Bunda.
6. Batasi aktivitas setelah menyusui
Jangan terlalu banyak mendorong bayi Bunda setelah mereka makan, dan cobalah untuk menjaga mereka dalam posisi tegak selama setengah jam atau lebih. Dengan cara ini mereka akan memiliki gravitasi di pihak mereka.
7. Jangan memberi makan berlebihan
Jika bayi Bunda tampak sedikit muntah setelah setiap kali menyusu, ia mungkin terlalu banyak menyusu. Bunda dapat mencoba memberi mereka sedikit susu atau menyusui mereka untuk waktu yang sedikit lebih singkat, dan lihat apakah mereka puas.
8. Periksa pola kejadiannya
Tanyakan kepada dokter anak Bunda apakah bayi Bunda mungkin memiliki intoleransi terhadap protein susu atau protein kedelai yang menyebabkan mereka muntah.
Demikian berbagai informasi mengenai muntah pada bayi terutama penyebab bayi muntah dari hidung. Semoga bermanfaat ya Bunda.
Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Penyebab Munculnya Tanda Lahir Bayi, Apakah Bunda Perlu Khawatir?
Benarkah Bayi Kolik Sering Menangis Akibat Banyak Gas di Perut?
Pakai Gorden Blackout Bantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak
5 Mitos & Fakta Tanda Lahir Bayi, Salah Satunya Bisa Tunjukkan Karakter
TERPOPULER
Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola
Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya
Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?
Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat
Ketahui Ketentuan dan Syarat Ibu Hamil Naik Kereta Api 2025
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir
10 Nama Bayi yang Viral di TikTok dan Kini Ramai Dipakai untuk Menamai Gen Alpha
Hati-Hati, Bun! 5 Jajanan Pasar ini Ternyata Mengandung Kolesterol Tinggi
Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya
Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Video: Haykal Kamil Enggan Ungkap Identitas Pelaku Penganiayaan
-
Beautynesia
Silvia Venturini Fendi Mundur dari Posisi Direktur Kreatif, Keluar dari Fendi?
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Skincare BPOM Ampuh untuk Kulit Berjerawat, Wajah Mulus Bebas Breakout
-
Mommies Daily
8 Tempat Belajar Coding untuk Anak dan Dewasa dan Kisaran Biayanya