Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pakai Gorden Blackout Bantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 10 Sep 2020 14:40 WIB

Adorable baby drinking milk in blue bassinet with canopy at night. Little boy in pajamas with formula bottle getting ready to sleep in dark room with crib, lamp and toy bear. Bed time drink for kids.
Pakai Gorden Blackout Bantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld
Jakarta -

Bunda biasanya jadi kurang tidur ketika ada bayi baru lahir. Segala cara bakal Bunda lakukan supaya si kecil bisa tidur nyenyak. Entah itu menggendongnya, bernyanyi, bergoyang, atau membiarkan bayi tertidur di dada. Ada cara lain yang bisa Bunda lakukan yang berhubungan dengan dekorasi rumah, yakni memilih gorden blackout alias tirai yang anti tembus pandang.

Bunda mungkin termasuk yang bertanya-tanya, saat sinar matahari masuk melalui jendela, apakah tirai anti tembus pandang ini bisa membantu bayi tidur atau tidak. Eva Klein, konsultan tidur bayi dan anak bersertifikat, berusaha menjelaskan tentang gorden anti tembus pandang ini.

"Cahaya menekan produksi melatonin, yang merupakan hormon yang membuat Anda mengantuk. Dan ketika ada terlalu banyak cahaya yang menyinari ruangan, hal itu membuat tidur menjadi lebih sulit," kata Klein.

Pada dasarnya, cahaya itu stimulan, dan dengan menggunakan tirai anti tembus pandang, Bunda akan mengatur suasana untuk tidur lebih nyenyak. Dalam pemakaian tirai anti tembus pandang juga harus melihat usia bayi, paling baik pada tahap perkembangan tertentu, setelah tahap baru lahir.

"Sekitar usia 4-5 bulan, ritme sirkadian bayi (jam tidur internal) mulai berkembang dan tidur menjadi lebih dapat diprediksi dan pola muncul," kata Kaylee Woodard, konsultan tidur bayi dan anak bersertifikat serta terapis okupasi anak dan NICU.

Menurutnya, pada saat itu, tidak adanya cahaya sama sekali membantu memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi melatonin - hormon mengantuk alami kita. Jadi melihat sinar matahari alami di pagi hari (dan berada di ruangan yang sangat gelap di malam hari) dapat membantu bayi mengembangkan ritme sirkadiannya untuk menghasilkan melatonin yang diperlukan untuk tidur nyenyak.

Dr. Leann Poston MD, MBA, M.Ed., seorang dokter mengatakan tirai gelap juga membantu bayi yang suka begadang memahami perbedaan antara siang hari dan waktu tidur. "Dan untuk penerangan kamar, apabila Bunda membiarkan lampu menyala, anak akan berasumsi bahwa sudah waktunya untuk bangun - meski baru jam 4:00 pagi," ujarnya.

Tapi bukan hanya bayi yang merasakan keuntungan dari kamar tidur yang gelap. Faktanya, setiap anak bisa tidur lebih nyenyak saat lampu mati. Apabila bayi ditidurkan di kamar semi-gelap di boksnya, selama ruangan tetap seperti itu, bayi akan tidur nyenyak.

"Bayi dan anak-anak dari segala usia tidur paling baik ketika lingkungan sama ketika mereka bangun dari siklus tidur seperti ketika mereka pergi tidur,"kata Poston.

Selain beberapa faktor di atas, agar bayi baru lahir tidur nyenyak di malam hari, Bunda harus memperhatikan beberapa faktor lainnya. Contohnya, sudah kenyang kah bayi menyusu, tak ada masalah kah dengan kesehatannya, serta bagaimana lingkungan tidur si bayi termasuk suhu udara dan pencahayaan.

Untuk bayi baru lahir normal, dari usia 0 - 3 bulan, mereka terlihat tidur terus sepanjang 24 jam. Tapi, sejatinya bayi baru lahir butuh waktu 14 - 17 jam sehari untuk tidur. Apalagi, bayi baru lahir umumnya akan bangun setelah 2 - 4 jam tidur.

"Biasanya, bayi tidur di malam hari selama 12 jam. Tapi, lapar, popoknya penuh, atau badannya tak nyaman bisa jadi penyebab bayi tidur gelisah di malam hari," demikian disampaikan The National Sleep Foundation.

Curhat dr. Reisa usai melahirkan:

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda