Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Tidak Mau Salim sama Orang Lebih Tua, Bagaimana Sikap Kita Menghadapinya?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 06 Jun 2022 18:01 WIB

ilustrasi anak malu
Ilustrasi Bunda dan anak perempuannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Belakangan ini kita situasi COVID-19 sudah mulai terkendali ya, Bunda. Kita pun perlahan mulai berani untuk membawa Si Kecil bertemu orang lain meskipun tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sering kali, kita mengajak Si Kecil untuk mau berkenalan dengan orang lain. Selain itu, mengajarkan Si Kecil untuk mencium tangan atau salim kepada orang lebih tua lantaran seperti sudah menjadi kebiasaan.

Namun tidak jarang, Si Kecil tak mau langsung salim kepada orang lebih tua. Mengenai hal ini, artis Caca Tengker yang juga merupakan seorang psikolog memberikan tanggapannya. Bagaimana seharusnya kita bersikap?

Melalui sosial medianya, Caca Tengker membuka sesi tanya jawab, tidak jarang orang tua yang bertanya kepadanya seputar parenting. Nah, salah satunya adalah pertanyaan terkait menanggapi sikap anak yang tidak ingin salim dengan orang lain.

“Menurutku tergantung nilai keluarga yang mau kita tanamkan pada anak. Kadang anak memang masih belajar tentang batasan dirinya. Mungkin masih belum nyaman bersentuhan sama orang yang ga dia kenal,” kata Caca, dikutip dari laman Instagram @cacatengker.

Kayu Putih Sebagai SkincareFoto: HaiBunda/Annisa Shofia

Caca mengatakan bahwa orang tua tidak perlu memaksa untuk melakukannya. Hal itu lantaran jika anak dipaksa untuk bersentuhan dengan orang lain, ia akan merasa bahwa tubuhnya bukan miliknya.

“Kalau dipaksa malah bisa jadi dia menganggap kalau tubuhnya bukan miliknya dan dia harus menyerahkan pada siapa saja yang diminta,” tutur Caca.

“Kalau memang salim adalah budaya keluarga yang mau kamu terapkan bisa contohkan terlebih dahulu agar anak melihat bawa orang yang mau disalimi itu memang orang yang aman," sambungnya.

Ia menyarankan kepada orang tua, bahwa bila memang salim adalah salah satu budaya yang ada di sebuah keluarga, orang tua perlu memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak. Kemudian, coba jelaskan dan tanamkan secara perlahan di diri Si Kecil bahwa budaya salim adalah salah satu budaya ada di keluarga.

“Pelan-pelan tanamkan ke anak bahwa itu adalah budaya keluarga kita. Kalau anak sudah terbiasa dan percaya biasanya akan lebih mudah untuk mengikuti apa yang sudah kita tanamkan dan contohkan,” kata Caca.

Semenjak adanya pandemi COVID-19, pemerintah menganjurkan seluruh masyarakat untuk lockdown dalam waktu yang cukup lama. Efek lockdown ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Si Kecil tidak ingin salim atau bersentuhan dengan orang lain, terutama orang yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Seperti yang disarankan oleh Bunda Caca, orang tua tidak perlu memaksa anak-anak untuk melakukan hal itu. Namun, mereka perlu diberikan contoh dan dijelaskan terlebih dahulu bahwa itu adalah salah satu budaya dalam keluarga dan aman.

Lalu, bagaimana tips lainnya untuk mengatasi rasa takut atau kecemasan Si Kecil kepada orang lain? Simak di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Benarkah kecerdasan anak menurun dari Bunda? Simak selengkapnya di video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGATASI RASA TAKUT ANAK PADA ORANG LAIN

ilustrasi anak malu

Ilustrasi mengatasi rasa takut pada anak. Foto: iStock

Tips mengatasi rasa takut atau kecemasan anak kepada orang lain

Sebagai orang tua, Bunda bisa membantu Si Kecil mengatasi rasa takut dengan menanggapi perasaan mereka secara serius. Bunda bisa mendorong mereka untuk berbicara tentang kecemasan mereka, memberi tahu mereka fakta, dan memberi mereka kesempatan untuk menghadapi ketakutan mereka dengan langkahnya sendiri dan dengan dukungan Bunda.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi rasa takut atau kecemasan Si Kecil kepada orang lain. Simak berikut ini ya, Bunda.

1. Cari tahu apa yang membuat mereka takut

Melansir dari laman Mom Junction, Bunda perlu membujuk Si Kecil untuk memberi tahu apa yang mereka takuti ketika mereka sudah merasa tenang. Ini dapat membantu Bunda mengatasi ketakutan mereka, sehingga memungkinkan untuk mengatasi akar masalah secara efisien.

2. Berempati kepada anak

Tidak ada yang lebih menakutkan bagi seorang anak daripada percaya bahwa mereka tidak dapat meminta bantuan orang tua mereka. Menunjukkan empati dan perhatian bisa memberi tahu Si Kecil bahwa Bunda tidak menghapus rasa takut mereka, tetapi menganggapnya serius. Hal ini bisa membangun kepercayaan dan anak-anak lebih cenderung terbuka kepada Bunda.

3. Menjelaskan kepada anak

Melansir dari laman Baby Center, anak-anak yang ketakutan terkadang dapat mengatasi apa yang membuat mereka khawatir bila Bunda memberikan mereka penjelasan yang sederhana dan rasional. Oleh karena itu, untuk mengatasi rasa takut Si Kecil, Bunda perlu menjelaskannya kepada Si Kecil secara perlahan dan menggunakan kosakata yang sederhana agar Si Kecil bisa paham yang dijelaskan.

4. Tidak perlu bereaksi berlebihan

Ketakutan masa kanak-kanak bukanlah tanda kelainan atau penyakit pada anak. Mereka adalah bagian dari proses pertumbuhan normal. Sebagai orang tua, Bunda perlu menghindari reaksi berlebihan terhadap kecemasan pada anak-anak. Tangani masalah ini dengan tenang dan percaya diri ya, Bunda.

5. Perlu kesabaran

Selama anak menunjukkan beberapa peningkatan dan berusaha, biarkan mereka mengatasi rasa takut mereka dengan langkah mereka sendiri. Bergegas mereka bersama dapat memperburuk situasi. Ingatlah bahwa anak-anak dapat merasakan ketidaksabaran Bunda, yang dapat mencegah mereka membuka diri kepada orang tua.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda