Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Gejala TBC pada Anak yang Perlu Diwaspadai, BB Tidak Naik Salah Satunya

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 13 Jun 2022 18:01 WIB

A sweet Asian boy sits up on the doctors exam table in casual clothing as he smiles behind his masked face.  His female doctor is listening to his heart with her stethoscope as she smile down at him behind her mask.  Both are wearing personal protective equipment to keep them safe from viruses.
Ilustrasi gejala TBC pada anak yang perlu diwaspadai. Foto: Getty Images/FatCamera

TBC atau tuberkulosis (kadang disebut juga sebagai TB) merupakan penyakit infeksi paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. Penularannya terjadi melalui percikan air liur atau droplet. 

Dokter spesialis anak, dr Rifan Fauzie, SpA(K) dari RSAB Harapan Kita menuturkan bahwa penularan TBC terjadi saat kuman terhirup oleh orang lain melalui saluran pernapasan menuju paru-paru, lalu dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Ya, penyakit TBC dapat menyerang tulang, selaput otak, kelenjar getah bening, mata, ginjal, jantung, hati, usus, dan juga kulit. 

"Kuman tersebut biasanya keluar ke udara pada saat seseorang pengidap TBC batuk, bersin atau berbicara," ungkap dr Rifan, seperti dikutip dari laman resmi RSAB Harapan Kita.

Sementara itu, dikutip dari laman TB Indonesia Kemenkes RI, pengobatan tuberkulosis pada anak sebenarnya dapat disembuhkan. Perlu waktu antara 6-12 bulan pengobatan, bergantung pada tingkat ringan atau beratnya penyakit.

Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan penegakkan diagnosis dengan tepat sedini mungkin. 

Banner Risiko Hamil di Usia 35 TahunFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

Gejala TBC pada anak

Berbeda dengan TBC pada dewasa yang gejala utamanya adalah batuk lama atau lebih dari 3 minggu, gejala TBC pada anak sangat tidak spesifik. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa gejala umum yang mengarah pada TBC anak di antaranya:

  • Demam lama (lebih dari 2 minggu) atau demam berulang, tetapi umumnya demam tidak terlalu tinggi
  • Nafsu makan turun, berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut
  • Batuk yang menetap atau memburuk selama lebih dari 3 minggu
  • Anak tampak lesu dan tidak seaktif biasanya
  • Teraba ada benjolan di leher (biasanya lebih dari satu)
  • Berkeringat di malam hari.
  • Ada riwayat kontak erat dengan penderita TBC paru aktif

Selain gejala umum di atas, bisa juga dijumpai gejala yang bersifat khusus yaitu benjolan di tulang belakang (gibbus), pembengkakan sendi (sendi panggul, sendi lutut, sendi ruas jari), kejang dan penurunan kesadaran (TB selaput otak), jantung bengkak ataupun perut yang membesar. 

Namun seperti disebutkan sebelumnya, sampai saat ini sebenarnya belum ada gejala spesifik TBC. Sebab penyakit-penyakit kronik lainnya juga dapat memiliki gejala seperti itu. 

Oleh karena itu, jika si Kecil menunjukkan gejala segera lakukan konsultasi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video penyebab berat badan anak susah naik berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS TBC PADA ANAK

A mother wearing surgical mask helps daughter putting home made face mask during coronavirus pandemic.

Ilustrasi gejala TBC pada anak yang perlu diwaspadai. Foto: Getty Images/Morsa Images

Pemeriksaan dan diagnosis TBC pada anak

Disampaikan oleh dr Rifan, untuk menegakkan diagnosis TBC pada anak perlu melihat gejala penyakit yang dicurigai ke arah TBC dan melakukan pemeriksaan fisis yang sesuai dengan gejala TBC.

Termasuk seperti status gizi, apakah anak tergolong gizi kurang, gizi buruk atau gagal tumbuh. Selanjutnya tentang gejala umum, misalnya demam, pembesaran kelenjar getah bening regional, pembengkakan sendi atau tulang serta melakukan uji tuberkulin atau tes Mantoux.

Tes Mantoux merupakan penyuntikan protein tuberkulin di bawah kulit, lalu diperiksa apakah ada reaksi pada area kulit tersebut dalam rentang waktu 48-72 jam. 

Jika timbul benjolan pada bekas suntikan dengan ukuran sekitar 10 mm, maka dapat dikatakan hasil tes positif. Hasil tes Mantoux positif artinya ada reaksi tubuh terhadap protein kuman atau tubuh pasien pernah terinfeksi sebelumnya dengan kuman TBC.

Pemeriksaan penunjang lainnya yakni dengan tes darah IGRA (Inteferon Gamma Releasing Assay), Tes Cepat Molekular (TMC) dan foto rontgen paru.  

Apakah TBC pada anak dapat dicegah? 

"Pencegahan penyakit TBC yaitu dengan pemberian vaksin BCG pada anak, sehingga dapat memberikan kekebalan terhadap bakteri penyebab TBC," tutur dr Rifan.

Selain itu, upayakan anggota keluarga selalu menerapkan pola hidup sehat ya, Bunda. Termasuk rutin olahraga setiap hari, mengonsumsi makanan bergizi, jangan meludah atau membuang dahak sembarangan, serta hindari kontak langsung dengan penderita TBC.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda