
parenting
7 Cara Menghibur Anak Usai Dimarahi, Penting untuk 'Pulihkan' Mentalnya
HaiBunda
Kamis, 30 Jun 2022 04:00 WIB

Menjadi orang tua memerlukan proses belajar sepanjang waktu, termasuk berlatih mengendalikan emosi ya, Bunda. Jika suatu saat Bunda kelepasan memarahi atau berteriak pada anak, apa yang bisa dilakukan untuk menghiburnya?
Ya, penting untuk Bunda mencari cara-cara menghibur anak usai dimarahi. Sebab, luka batin yang dirasakannya saat dimarahi bisa terus membekas jika tak segera 'dipulihkan'.
Bahkan bukan tak mungkin dalam jangka panjang hal ini dapat berdampak pada mental anak. Seperti dikutip dari Healthline, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dimarahi dengan cara teriak dapat membuat anak-anak tumbuh lebih agresif, baik secara fisik dan verbal.Â
Alasannya, berteriak secara umum adalah ekspresi kemarahan. Tindakan ini membuat anak-anak takut dan merasa tidak aman. Terbukti pula dampak jangka panjangnya bisa memicu kecemasan, harga diri rendah, dan peningkatan agresi.
![]() |
Apabila orang tua terlanjur memarahi anak, bagaimana cara menghiburnya?
1. Berikan waktu saling menenangkan diri
Saat emosi tak terkendali, penting bagi Bunda untuk menenangkan diri sejenak. Begitu juga dengan Si Kecil. Jadi setelah memarahi anak, sebaiknya jangan langsung datang kembali dalam kondisi masih marah.
Ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan agar lebih tenang, misalnya duduk terlebih dahulu dan tarik napas dalam beberapa kali. Bunda juga dapat mencuci muka atau minum air terlebih dahulu.
2. Dekati anak dan ajak bicara
Apabila Bunda merasa sudah lebih tenang, cobalah dekati anak dan ajak ia bicara. Jangan memaksa apabila anak masih menolak, karena mungkin saja ia masih sedikit kecewa.
Biarkan anak tenang terlebih dahulu dan baru kemudian ajak kembali untuk bicara berdua. Memberi kesempatan pada anak untuk menenangkan diri juga menjadi langkah penting, pertanda bahwa Bunda menghargai keputusannya. Demikian dikutip dari Motherly.
3. Berikan perhatian
Pada dasarnya, anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Terlebih jika mereka baru saja dimarahi. Maka dari itu, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kebutuhannya ya, Bunda.
Misalnya dengan menawari anak camilan favoritnya atau sekadar mengajaknya bermain di luar rumah. Kasih sayang memiliki kemampuan untuk mencairkan perasaan negatif secara instan ketika diberikan dengan tulus.Â
Baca cara menghibur anak usai dimarahi lainnya di halaman berikutnya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video cara melakukan bonding dengan anak yang bisa memengaruhi masa depannya:
JANGAN LUPA MINTA MAAF YA BUNDA
Ilustrasi cara menghibur anak usai dimarahi. Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
4. Minta maaf
Minta maaf menjadi hal paling penting dilakukan orang tua usai memarahi anak. Sayangnya, tak sedikit yang masih gengsi dan tidak mau minta maaf pada anak.
Ingat ya, Bunda. Meminta maaf pada anak tidak akan menurunkan otoritas sebagai orang tua, tapi ini justru menunjukkan kedewasaan dalam bersikap. Anak jadi belajar bahwa minta maaf perlu dilakukan oleh siapa saja, tidak memandang usia atau status lainnya.
5. Validasi emosi anak
Apa pun emosi yang dirasakan anak usai dimarahi, pahamilah bahwa Bunda perlu mengerti dan memberi validasi atas hal tersebut. Salah satu emosi yang paling mungkin dirasakan anak yakni sedih dan kecewa, cobalah bersikap empati agar Bunda dapat lebih memahami kondisi anak.Â
6. Berikan waktu berkualitas bersama
Anak membutuhkan dukungan dan perhatian dari orang tuanya, terutama usai dimarahi. Jadi untuk menghiburnya, coba rencanakan quality time bersama. Penting untuk meluangkan waktu satu sama lain.Â
Pilih bersama hari pelaksanaan serta kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya dengan mengajak anak makan bersama di luar rumah, melakukan hobi bersama atau sekadar bermain aktivitas favorit Si Kecil di rumah.
7. Cobalah lebih bersabar di kemudian hari
Dilansir Times of India, memarahi sampai berteriak pada anak diketahui dapat memperburuk masalah yang ada. Terutama jika dilakukan terus-menerus, risikonya dapat merusak mental anak di kemudian hari.
Maka dari itu, pastikan Bunda juga ikut belajar mengendalikan emosi dan hindari membentak anak saat ia melakukan kesalahan. Jangan sampai Bunda menyesal di kemudian hari, ya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Gejala TB pada Anak 2 Tahun, Pahami Bahaya untuk Pertumbuhannya

Parenting
7 Tindakan yang Diam-diam Dapat Merusak Sel Otak Anak, Perhatikan Ini Bunda

Parenting
Curhat Bunda soal Anak Idap Sensory Processing Disorder, Ini Gejala yang Perlu Diketahui

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah

Parenting
Menyesal Luar Biasa Setelah Memarahi Anak? Wajar Kok, Bunda


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda