Saat Hari Tasyrik Dilarang Berpuasa, Amalan Apa yang Bisa Dilakukan Bareng Anak?

Setelah merayakan Idul Adha, umat Muslim masih akan memperingati momen berikutnya yakni Hari Tasyrik. Di hari tersebut, kita justru dilarang untuk puasa. Sudah tahu, Bunda?

Dikutip dari buku 5 Amalan Penyuci Hati yang ditulis oleh Ali Akbar bin Aqil dan M. Abdullah Charis, Hari Tasyrik adalah lanjutan dari Idul Adha. Ini merupakan hari-hari penyempurna yang bersamaan dengan pensyariatan takbir setelah salat dan pensyariatan kurban.

Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah SAW bersabda:

"Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari makan, minum dan salat, jangan seorang pun berpuasa." (HR Ash-habus Sunan, Al-Hakim dan Al-Bazar).

Berdasarkan hadist tersebut, maka puasa di Hari Tasyrik tidak halal, yaitu di hari ke-11, 12, dan 13 bulan Dzulhijah. Kecuali jamaah haji yang harus menyembelih kurban, namun tidak mampu menunaikan.

Dikutip dari buku Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah yang ditulis oleh Hasan Ayub, puasa pada hari-hari Tasyrik haram hukumnya.

Alasan larangan puasa ini dikarenakan Allah SWT mensyariatkan kaum Muslimin untuk menjadikan hari tersebut sebagai hari makan-makan dan minum.

Pendapat dari Imam Nawawi mengungkapkan bahwa:

“Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut 'tasyrik' karena itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, Hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak zikir yaitu takbir dan lainnya.”

Jangan lupa banyak berdoa dan berzikir di Hari Tasyrik

Idul Adha merupakan momen berhaji di Tanah Suci. Bagi para jemaah haji, lafaz Labbaikallah Humma Labbaik yang diucapkan akan berubah setelah pelemparan batu jumrah, Bunda.

Adapun amalan yang dapat dilaksanakan pada hari tasyrik, selain berqurban, yaitu memperbanyak zikir.

Dari Nubaisyah al-Hudzali RA. Rasulullah SAW bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّ

"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i).

Ajarkan juga Si Kecil untuk banyak berdoa di Hari Tasyrik, Bunda. Sebab, sebagian ulama menganjurkan kita untuk menggunakan waktu Hari Tasyrik untuk memperbanyak berdoa kepada Allah SWT.

Baca di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video kapan sebenarnya bayi boleh minum air putih?

[Gambas:Video Haibunda]

DOA YANG DAPAT DIBACA

Ilustrasi amalan yang bisa dilakukan bareng anak saat hari tasyrik/Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK

Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»

Artinya: "Doa yang paling banyak dilantunkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Allahumma Rabbana Aatinaa Fid-un-yaa Hasanah Wa filakhirati Hasanah, Waqina 'azabannar."

Selain untuk mengumpulkan semua bentuk kebaikan dan menjauh dari keburukan, berdoa juga dapat menjadi pengingat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT ya, Bunda.

Dilansir situs Kemenag, dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 200 disebutkan amalan pada Hari Tasyrik yakni:

فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ - ٢٠٠

"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia," dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun."

Zikir kepada Allah SWT yang diperintahkan untuk dilakukan pada hari-hari Tasyrik terdiri atas berbagai macam zikir, terutama membaca Al Quran. 

Selain itu, ada baiknya juga untuk melakukan bertakbir setelah salat-salat wajib atau pada saat jumrah bagi mereka yang sedang melaksanakan haji.