PARENTING
7 Tanda Anak Tak Bahagia, Ada pada Si Kecil Bun?
Meita Fajriana | HaiBunda
Minggu, 17 Jul 2022 12:58 WIBBunda semua tentu setuju bahwa salah salah satu tujuan mengasuh anak dengan baik adalah untuk membuat anak bahagia. Sering kali anak-anak merasa tidak bahagia, tetapi tidak memperlihatkannya sehingga orang tua berpikir bahwa anak mereka baik baik saja.
Anak yang tidak bahagia sekalipun akan tetap menjalankan rutinitas dengan biasa saja. Melansir dari laman Raising Children, kehidupan anak-anak penuh dengan pasang surut, Bunda.
Terkadang anak-anak menghadapi masa bahagia di waktu lain bisa saja Si Kecil sedang tidak bahagia. Setelah usia dua tahun, anak mulai mengalami banyak perubahan baru dalam gaya hidup dan lingkungan mereka, dan mereka akan mulai mengekspresikan lebih banyak emosi.
Setiap anak bisa menjadi tidak bahagia, tetapi apakah mereka mampu kembali bahagia setelah dukungan dan cinta orang tua? Jika Bunda telah mencoba berkali-kali, namun masih tidak melihat perubahan apa pun, Bunda dapat mencari bantuan pada psikolog anak ya.
Untuk itu Bunda perlu mengenali tanda-tanda apakah anak bahagia atau tidak bahagia. Hal ini mungkin sulit bagi sebagian Bunda, karena anak-anak cenderung menyembunyikan emosi dan momen yang tidak menyenangkan bagi mereka.
Jika Bunda ingin memahami dan mencari tahu "Apakah anak saya bahagia atau tidak?" Simak terus penjelasannya ya Bunda.
Anak yang tidak bahagia, jika dibiarkan bisa menyebabkan depresi. Semakin cepat menemukan hal yang membuat anak tidak bahagia akan lebih baik untuk perkembangan Si Kecil.
Michael Schulte-Markwort, seorang spesialis psikiatri dan psikoterapi anak dan remaja yang juga direktur klinik di University Medical Center Hamburg-Eppendorf, menanggapi kondisi ini. Seperti yang dilansir dari laman Business Insider, ia menjelaskan bahwa semakin besar usia anak, semakin banyak gejala depresi yang mulai menyerupai orang dewasa.
"Saya baru-baru ini berbicara dengan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang mengatakan dengan jelas, 'Hidup ini terlalu sulit bagi saya'," Michael menjelaskan.
Kesulitannya adalah semakin kecil anak-anak, semakin sulit untuk mengenali depresi. Spesialis anak ini juga mengatakan penyakit ini dapat dimulai sedini tiga atau empat tahun, meskipun ini agak jarang terjadi.
Anak-anak yang depresi sering mengalami temper tantrum yang tidak dapat dijelaskan. Sementara depresi pada remaja dan orang dewasa sering ditandai dengan kesedihan yang mendalam, keputusasaan, dan kelesuan, bayi kecil bisa mengalami rewel yang terlihat tanpa sebab.
Selain ledakan kemarahan, depresi dapat muncul dengan sendirinya melalui hilangnya minat pada waktu bermain, insomnia, gangguan, dan air mata anak Bunda.
"Gejala juga tergantung pada kepribadian dan karakter anak," tambah Michael.
Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

TANDA ANAK TAK BAHAGIA