Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Terpapar Gadget Sebelum Usia 2 Th Bisa Bikin Telat Bicara, Benarkah Demikian?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 13 Jul 2022 20:30 WIB

Confused aggressive Asian 2 - 3 years old toddler boy using tablet pc playing game, watching a video from tablet pc. Kids playing with tablet computer, Gadget-addicted children, pseudo-autism concept
ilustrasi anak terpapar gadget/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

Anak telat bicara tentu menjadi ketakutan setiap orang tua. Namun, di era yang memiliki teknologi serba maju ini terkadang membuat orang tua lengah dengan hal-hal terdengar sepele justru menjadi biang keroknya. Salah satunya penggunaan gadget tanpa memperhatikan batas usia minimal anak.

Walau tak dipungkiri bahwa bermain dengan anak di bawah dua tahun itu melelahkan, justru masa-masa tersebut adalah masa emas, Bunda. Bayi justru belajar paling banyak dari interaksi manusia, lho. Bukan terus-menerus menatap layar.

Patricia Kuhl adalah salah satu ilmuwan otak terkemuka di dunia dan menjalankan eksperimen dengan lebih dari 4.000 bayi setiap tahun.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa bayi kecil, di bawah satu tahun, tidak belajar dari mesin," katanya, sambil menunjuk beberapa pemindaian otak di komputer, dikutip dari laman resmi Unicef.

"Bahkan jika Anda menunjukkan kepada mereka video yang menawan, perbedaan dalam pembelajarannya luar biasa. Anda mendapatkan pembelajaran jenius dari manusia hidup dan Anda tidak mendapatkan pembelajaran dari sebuah mesin," tuturnya.

Mungkin itu sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tidak ada screen time untuk bayi di bawah 2 tahun. Selain itu, tidak lebih dari satu jam screen time sehari untuk mereka yang berusia 2-4 tahun.

Lantas apakah benar terlalu banyak screen time bisa menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara?

Dibuktikan lewat sebuah studi

Dilansir laman resmi The Hanen Centre, lembaga yang membantu anak-anak telat bicara di Kanada, sebuah studi dari Hospital for Sick Children di Kanada diikuti hampir 900 anak-anak antara enam bulan dan dua tahun. Mereka menemukan bahwa balita yang terpapar lebih banyak screen time lebih cenderung mengalami keterlambatan keterampilan bahasa ekspresif yaitu, kemampuan anak untuk mengucapkan kata-kata dan kalimat tertunda.

Mereka juga menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 30 menit screen time, ada 49 persen peningkatan risiko keterlambatan bahasa ekspresif, Bunda.

Studi lain mensurvei lebih dari 1.000 orang tua dari anak-anak di bawah usia dua tahun. Mereka menemukan bahwa balita yang menonton lebih banyak video mengatakan lebih sedikit kata.

Untuk setiap jam tambahan video yang ditonton bayi berusia delapan hingga 16 bulan dalam sehari, mereka mengucapkan rata-rata enam hingga delapan kata lebih sedikit.

Selain itu, penggunaan gadget pada anak di bawah usia 2 tahun juga membuatnya kelak menjadi orang yang kurang empati. Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga efek terlalu lama anak menatap gadget melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




BERPENGARUH PADA EMPATI MEREKA

Confused aggressive Asian 2 - 3 years old toddler boy using tablet pc playing game, watching a video from tablet pc. Kids playing with tablet computer, Gadget-addicted children, pseudo-autism concept

ilustrasi anak terpapar gadget/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan gadget menghambat kemampuan anak kecil untuk membaca wajah dan mempelajari keterampilan sosial, dua faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan empati. Interaksi tatap muka adalah satu-satunya cara anak kecil belajar memahami isyarat non-verbal dan menafsirkannya, Bunda.

"Sampai bayi mengembangkan bahasa," kata Charles Nelson, seorang ahli saraf Harvard.

"Semua komunikasi adalah non-verbal, jadi mereka sangat bergantung pada melihat wajah dan memperoleh makna dari wajah itu. 'Apakah orang ini senang dengan saya, atau mereka marah kepada saya?' Interaksi dua arah antara anak-anak dan pengasuh orang dewasa sangat penting untuk perkembangan otak," lanjutnya.

Banner Pengental ASI

Paparan gadget mengurangi kemampuan bayi untuk membaca emosi manusia dan mengendalikan frustrasi mereka. Ini juga mengurangi aktivitas yang membantu meningkatkan kekuatan otak mereka, seperti bermain dan berinteraksi dengan anak-anak lain.

Rekomendasi WHO soal aturan screen time pada anak

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, WHO telah mengeluarkan rekomendasi terkait batasan anak melihat layar gadget dan teknologi lainnya berdasarkan usia. Berikut rekomendasinya:

  • Usia kurang dari 1 tahun

Anak tidak disarankan melihat layar gadget atau teknologi lain. Ketika anak tidak banyak bergerak, lebih baik orang tua banyak membacakan buku atau mendongeng.

Waktu tidur yang dianjurkan untuk anak usia 0-3 bulan adalah 14 sampai 17 jam. Sedangkan, usia 4-11 bulan, selama 12 sampai 16 jam. Ini termasuk tidur siang ya, Bunda.

  • Usia 1 sampai 2 tahun

Disarankan agar anak menggunakan waktu 180 menit untuk melakukan aktivitas fisik. Bagi anak 1 tahun tidak disarankan menggunakan teknologi apa pun, termasuk menonton TV, video, dan bermain komputer.

Saat anak berusia 2 tahun, Bunda bisa membatasi penggunaan teknologi maksimal 1 jam. Waktu tidur termasuk tidur siang, disarankan selama 11 sampai 14 jam per hari untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda