Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Hal Penting Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Main Bareng Anak, Cukup 30 Menit!

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 18 Jul 2022 22:15 WIB

Children playing cards in a caravan
3 Hal Penting Perlu Diperhatikan Orang Tua Saat Main Bareng Anak, Cukup 30 Menit! Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio Suarez Vega

Bagi beberapa Bunda, mungkin hanya mengamati bahwa bermain menjadi kegiatan sepele bagi anak-anak, ya? Bahkan, beberapa mungkin berpikir bahwa ini hanya aktivitas menyenangkan agar fokus dengan kesibukan tersebut sehingga orang tua leluasa melanjutkan pekerjaan.

Namun ternyata, bermain tak sesepele itu lho, Bunda. Dari bermain pula, anak memiliki imajinasi untuk mengasah pola pikirnya hingga menunjukkan passionnya. Selain itu, dapat membantu perkembangan karakter anak.

Hal tersebut seperti diungkapkan Putu Andini, Psikolog & Play Therapist dalam Seremonial Penyerahan One of A Kind Doll Butet Manurung dan Sharing Session Bermain Efektif Dukung Perkembangan Karakter dan Passion Pada Anak.

"Melalui sesi bermain yang efektif dapat mendorong imajinasi dan kreativitas, mendorong perkembangan sosial dan emosional, meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi, mengembangkan kemampuan berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan dapat meningkatkan perkembangan fisik," kata Putu Andini.

Putu juga menjelaskan bermain itu konsep dasarnya sebagai tempat yang paling nyaman bagi anak untuk menyalurkan berbagai hal. Mulai dari emosi, harapan, hingga ide yang mereka miliki.

"Jika dikaitkan dengan passion, justru ini akan paling mudah ditemukan saat mereka bermain," tuturnya.

Bunda juga perlu tahu, bermain ini banyak jenisnya. Salah satu yang mendukung anak membangun imajinasi yakni dengan free play atau permainan bebas.

Anak memiliki hak penuh saat bermain

Dengan free play, anak memiliki hak penuh untuk memilih apapun yang ia inginkan. Misalnya, dari jenis permainan hingga berapa lama waktu yang ia inginkan tanpa intervensi orang tua.

"Free play ini membebaskan anak untuk memilih mau bermain apa, seberapa lama mau bermain, dan kapan mau selesainya. Tugas orang tua hanya memfasilitasi, tidak perlu terlalu banyak menginstruksi. Kalau bisa seminim mungkin tidak mengintervensi," tutur Putu.

Enggak sampai di sana, Putu juga menjelaskan bahwa free play ini menjadi waktu spesial bagi anak. Artinya, pada momen ini anak perlu dijadikan sebagai pusat perhatian penuh kehadiran orang tuanya.

"Free play sendiri, itu special time. Yang namanya jadi spesial, maka anak jadi center, pusat perhatian," ungkapnya.

Saat bermain dengan anak di special time ini, orang tua memiliki peran penting, lho. Seperti apa? Simak penjelasan selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 7 cara mendampingi Si Kecil untuk mengenali minat dan bakat sejak dini dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PERAN ORANG TUA SAAT SPECIAL TIME BERSAMA ANAK

Creative since her early age

3 Hal Penting Perlu Diperhatikan Orang Tua Saat Main Bareng Anak, Cukup 30 Menit! Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio

Fokus terhadap anak saat bermain

Ketika anak free play, artinya ini menjadi waktu yang spesial baginya. Sebagai orang tua, kita perlu menempatkannya sebagai bintang utama dan memberi kebebasan untuk berekspresi dengan mainan dan imajinasinya.

Di sini, peran orang tua amat penting. Untuk mendukung perkembangan imajinasi, kontrol emosi, free play ini dianggap semakin efektif jika orang tua bisa menempatkan diri.

"Tentunya sesi bermain yang efektif ini tidak lepas dari peran orang tua," jelas Putu.

Banner 50 Tanda Hamil

1. Jangan terlalu banyak intervensi

Putu mengatakan terkadang orang tua lupa diri dan tanpa sadar menginstruksi anak ketika free play secara berlebihan. Padahal, hal tersebut sebetulnya perlu dihindari.

"Pilah-pilah kata yang over instruksi. Misalnya, 'Jangan begitu. Mobil kan rodanya empat, bukan tiga'. Kenapa? Karena bisa saja anak saat free play punya ide, ada imajinasi dengan mobil roda tiganya. Jangan sampai, intervensi orang tua membuat idenya yang bagus jadi dibatalkan."

"Ini juga yang membuat anak menjadi tidak percaya diri di masa depan," sambungnya.

2. Luangkan waktu minimal 30 menit

Untuk waktu free play sendiri, sebaiknya dilakukan sesering mungkin, Bunda. Memang, mengajak anak bermain bagi orang tua yang memiliki kesibukan menjadi hal yang sulit dilakukan.

Akan tetapi, Bunda dan Ayah tetap harus mengalokasikan waktu minimal 25-30 menit dalam sehari, lho.

"Idealnya setiap hari ada, bisa dilakukan selama minimal 30 menit saja di waktu orang tua sudah bisa melepaskan beban-beban pekerjaan, pikiran sudah tenang," saran Putu.

3. Berikan waktu khusus main bareng Ayah atau Bunda saja

Selain itu, Putu juga menyarankan agar Ayah dan Bunda punya waktu masing-masing bersama anak. Satu waktu bersama ayah, satu waktu bersama Bunda, lalu satu waktu lagi berkumpul bersama-sama.

Mengapa? Karena ternyata, terkadang anak-anak memiliki pendapat atau curahan hati dan ingin mengungkapkan pada salah satu, baik Ayah atau Bundanya.

"Anak disarankan memiliki waktu spesial dengan masing-masing orang tua dan kedua-duanya. Kadang ada anak yang ingin menyampaikan sesuatu hanya dengan ayah atau ibunya," ujar Putu.

Dan waktu khusus bersama Ayah atau Bunda ini bisa digunakan untuk menularkan sifat dari masing-masing. "Dari ayah, ada sisi maskulinitas dan sisi feminin dari Bunda. Dua sisi ini penting untuk ditularkan pada anak saat special time," sarannya.

Nah, dari penjelasan psikolog Putu, kini Bunda sudah paham pentingnya bermain efektif bagi anak? Sebagai orang tua, kita perlu mendukung perkembangan mereka dengan aktivitas ini dan mengusahakan untuk menerapkan saran-saran tersebut. Semoga bisa Bunda dan Ayah terapkan, ya.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda