Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Kondisi dan Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Jul 2022 14:12 WIB

Tired single mother feel stressed desperate about screaming stubborn kid daughter tantrum, frustrated depressed young adult mom annoyed by naughty difficult rebellious child girl problems concept
7 Kondisi dan Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak/ Foto: Getty Images/xijian

Semua Bunda tentu ingin melihat anaknya bahagia, sehat, dan sukses. Meski hidup ini tentu tak terlepas dari banyaknya tantangan yang akan Si Kecil lalui Bunda.

Banyak faktor yang memengaruhi perkembangan anak Bunda. Salah satunya adalah hasil dari tindakan dan pengalaman yang dihadapi Si Kecil.

Mengingat anak sangat dekat dengan orangtua, jadi Bunda sebaiknya berhati-hatilah. Bisa jadi sifat dan sikap orang tua akan memengaruhi mental anak. 

Melansir dari laman Parents, sebuah penelitian mengungkapkan gaya pengasuhan dan kesehatan mental orang tua berdampak pada anak-anak mereka. Termasuk orang tua dapat mewariskan gangguan kesehatan mental kepada anak-anak lho.

Pola perilaku dan emosional Bunda juga dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak.

Pengalaman buruk dan dampaknya pada anak-anak

Setiap kali seorang anak menghadapi tantangan yang sulit, seperti gejolak keluarga atau tekanan emosional, hal itu berdampak pada Si Kecil dalam segala aspek. Pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan dan negatif ini berpotensi memberikan situasi traumatis yang dihadapi anak-anak, seperti kekerasan di rumah atau perceraian.

Berikut pengalaman anak yang diterima dari orang tua sehingga dapat memengaruhi mental Si Kecil dilansir dari laman Integris Health

  1. Menjadi korban kekerasan, pelecehan, atau penelantaran di rumah.
  2. Menyaksikan tindakan kekerasan di rumah.
  3. Menyaksikan orang tua yang mencoba atau melakukan bunuh diri.
  4. Penyalahgunaan obat terlarang oleh orang tua yang tentunya akan berpengaruh pada anak.
  5. Masalah kesehatan mental orang tua.
  6. Memiliki orang tua yang berpisah atau bercerai.
  7. Adanya orang tua yang dipenjara dan terjerat kasus hukum.

Menurut penelitian ini, orang tua memainkan peran penting dalam perkembangan anak-anak mereka dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersama Si Kecil. Meski kelompok sosial Si Kecil juga memainkan peran yang signifikan dalam memengaruhi perkembangan Si Kecil, namun orang tualah yang dapat memberikan kehangatan untuk Si Kecil.

Young Asian preteen teenager boy hugging his knee in his bedroom with smartphone, Cyber bullying in kid, depressed child mental health7 Kondisi dan Perilaku Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ThitareeSarmkasat

Seperti mendongeng untuk anak dan berbicara dengan mereka, serta menyiapkan buku anak-anak di rumah agar anak tumbuh dengan baik. Keluarga adalah pintu pertama dalam membangun mental Si Kecil.

Jadi jangan sampai perkembangan mentalnya terganggu dari dalam rumah ya Bunda. Berikan Si Kecil kebebasan berinteraksi dan kenyamanan dalam mengeksplorasi banyak hal Bunda, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.

Simak penjelasan lain di halaman berikut ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]




SIKAP ORANG TUA DAN PENGARUHNYA PADA MENTAL ANAK

Tired single mother feel stressed desperate about screaming stubborn kid daughter tantrum, frustrated depressed young adult mom annoyed by naughty difficult rebellious child girl problems concept

7 Kondisi dan Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Selain pengalaman buruk yang dihadirkan dalam keluarga, gaya parenting berupa sikap perlindungan yang berlebihan dari orang tua juga menjadi penyebab mental Si Kecil menjadi lemah Bunda. 

"Berulang kali melindungi anak akan membatasi kesempatan mereka untuk menghadapi situasi yang penuh tekanan dan kecemasan. Ketidakmampuan untuk menangani situasi dengan benar dapat menyebabkan berkembangnya gangguan kecemasan di kemudian hari," kata Francyne Zeltser psikolog anak yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Parents, Jumat (15/7/2022).

Dalam skenario tertentu, yang Bunda takutkan akan bisa terjadi. Anak-anak Bunda akan terbiasa dilindungi dan mati rasa terhadap situasi tertentu, mereka merasa lebih mandiri dengan melakukan kebalikan dari apa yang diajarkan orang tua mereka.

Banner 50 Tanda Hamil

Sementara itu, pola asuh dengan nada kritis dan meremehkan dapat menurunkan harga diri anak dan berujung pada kecemasan atau depresi. Seperti perkataan orang tua yang menilai anak-anaknya berdasarkan bentuk tubuh akan melukai harga diri mereka.

Begitu juga halnya dengan perkataan yang meremehkan anak seakan tidak percaya dengan kemampuan Si Kecil dalam menghadapi emosinya.  Ingatlah Bunda, anak-anak sudah memiliki cukup emosi untuk menghadapi masalahnya.

Menjadi terlalu kaku dan mengekang hanya akan memengaruhi perkembangan mereka. Bunda bisa membantu anak mengenali emosi sehingga mereka tidak tertekan, alih-alih melakukan sikap yang akan memengaruhi perkembangan mental Si Kecil. 


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda