parenting
Ketahui Bintitan pada Anak: Apa Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Selasa, 26 Jul 2022 11:49 WIB
Bintitan pada anak dapat membuatnya tak nyaman dan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, Bunda perlu tahu bagaimana cara mengobati dan mencegah terjadinya bintitan pada anak.
Dikutip dari University of Rochester Medical Center, bintitan pada anak adalah munculnya benjolan kemerahan (mirip seperti bisul atau jerawat) di tepi kelopak mata. Umumnya bintitan pada anak terasa nyeri saat disentuh, tapi ada juga yang tidak.
Kondisi ini sebenarnya cukup sering terjadi pada anak dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan, sebab dapat hilang sendiri seiring berjalan waktu. Namun, kadang anak mengeluhkan ketidaknyamanan akibat bintitan.
Bintitan menjadi salah satu jenis infeksi yang terjadi pada kelopak mata. Upayakan agar Si Kecil tidak menyentuh, menekan atau bahkan menyeka area bintitan supaya tidak semakin parah.
Jenis-jenis bintitan pada anak
Secara umum, terdapat dua jenis bintitan yang bisa dialami setiap orang, termasuk anak-anak. Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Bintitan internal
Jenis bintitan ini terjadi di dalam mata, lebih tepatnya di dekat tepi kelopak mata. Bintitan internal terjadi ketika kelenjar tarsal, yang ada di sepanjang tepi kelopak mata, tersumbat akibat terjadi infeksi bakteri.
Bintitan internal kadang terasa lebih menyakitkan dan lebih lama sembuh. Oleh karena itu, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter secara tepat sangat diperlukan.
2. Bintitan eksternal
Sama seperti namanya, bintitan eksternal terbentuk di bagian luar kelopak mata. Bintitan ini termasuk yang paling umum terjadi, biasanya akibat ada infeksi pada folikel bulu mata.
Gejala bintitan pada anak
Gejala bintitan pada anak bisa berbeda-beda, bergantung pada tingkat keparahan, faktor kebersihan dan infeksi yang terjadi. Namun, secara umum gejala bintitan pada anak yakni:
- Pembengkakan kelopak mata
- Kemerahan di tepi kelopak mata
- Nyeri di area mata yang terkena
- Kadang disertai dengan keluarnya cairan kuning dari bintitan
Gejala bintitan mungkin terlihat mirip seperti masalah kesehatan mata lainnya. Untuk memastikan apakah infeksi yang dialami anak adalah bintitan atau bukan, segera cek ke dokter ya, Bunda.
Nantinya dokter akan mengamati riwayat kesehatan anak, sekaligus melakukan beberapa pemeriksaan tertentu jika memang diperlukan.
Penyebab bintitan pada anak
Menurut Stanford Children's Health, secara umum bintitan disebabkan oleh infeksi pada kelenjar penghasil minyak (sebaceous) atau keringat di kelopak mata. Infeksi ini seringnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Kelenjar tersebut kadang-kadang tersumbat oleh minyak atau kotoran, yang kemudian bertumpuk dengan sel kulit mati dan bakteri, sehingga memicu terjadinya infeksi.
Saat infeksi terjadi, benjolan kecil yang kemerahan dan nyeri pun terbentuk di bagian kelopak mata anak. Baik di bagian kelopak mata atas maupun bawah, yang menyerupai bisul atau jerawat.
Ingatkan anak untuk tidak menyentuh area kelopak mata saat mengalami infeksi. Jika anak kemudian malah menggosok atau memencet benjolan bintitan, risikonya infeksi justru bisa semakin tersebar di sepanjang kelopak mata.
![]() |
Faktor risiko bintitan pada anak
Meski sebenarnya bintitan menjadi keluhan yang umum dialami anak-anak, ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko, di antaranya:
- Pernah mengalami bintitan juga sebelumnya
- Riwayat kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis seboroik atau rosacea
- Diabetes
- Kurang menjaga faktor kebersihan, misalnya sering menyentuh area mata dengan tangan yang kotor
Lalu apakah bintitan pada anak dapat menular?
Para ahli menuturkan bahwa secara umum bintitan pada anak tidak menular. Penularan bintitan hanya dapat terjadi jika seseorang bersentuhan dengan bakteri pemicu bintitan, kemudian menyentuh matanya sendiri.
Cara mengobati bintitan pada anak
Dikutip dari Very Well Family, untuk mengobati bintitan pada anak utamanya hindari menyentuh atau berupaya memecahkan benjolan. Lebih baik segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan pemicu infeksi terlebih dahulu.
Pengobatan dan perawatan dari dokter akan diberikan sesuai dengan gejala, usia, dan kesehatan anak secara umum. Ini juga akan bergantung pada seberapa parah kondisinya.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui jenis pembengkakan yang dialami oleh mata anak, apakah benar disebabkan karena bintitan atau masalah kesehatan lain, termasuk seperti kalazion.
Selain itu, dokter juga akan mencari kemungkinan adanya jaringan parut, benda asing, dan meibomitis kronis (peradangan pada kelenjar meibomian di kelopak mata) yang sering kali menjadi penyebab infeksi mata area mata anak.
Jika diperlukan, dokter dapat memberi resep salep antibiotik untuk mengatasi bintitan pada anak. Dokter juga dapat memberi injeksi steroid untuk mengurangi peradangan pada bintitan. Hindari menggunakan obat medis tanpa resep dokter, ya.
Untuk perawatan rumahan mengatasi bintitan pada anak, beberapa hal yang Bunda lakukan yakni:
- Letakkan kompres hangat di kelopak mata anak, lakukan beberapa kali sehari masing-masing selama 15 menit.Â
- Pastikan anak tidak memencet atau menggosok bintitan.
- Beritahu anak untuk secara mencuci tangan dan wajahnya (terutama area sekitar mata).
Jika anak hendak menggunakan handuk atau kain untuk membersihkan area mata, pastikan Bunda segera mencucinya setelah itu. Hindari pemakaian handuk yang sama, antara mata yang sedang sakit dan tidak. Ini berisiko memicu penyebaran infeksi.
![]() |
Bahan alami untuk mengatasi bintitan pada anak
Jika diperlukan, Bunda juga dapat menggunakan beberapa bahan alami untuk meredakan keluhan nyeri dan bengkak saat anak mengalami bintitan, misalnya seperti:
1. Menggunakan kunyit
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Essential Oil Research, kunyit memiliki sifat antimikroba yang salah satu manfaatnya dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
Untuk menggunakan kunyit sebagai obat alami bengkak pada mata, campurkan sedikit air dengan bubuk kunyit sampai menjadi bertekstur seperti pasta. Setelah itu, perlahan oleskan pada area yang mengalami bintitan.
Diamkan selama 15 menit dan bilas dengan menggunakan air bersih. Jika perlu, ulangi langkah-langkah ini sampai benjolan infeksi mulai mereda.
2. Menggunakan kantung teh
Selain kunyit, Bunda juga dapat memanfaatkan kantung teh sebagai obat alami bintitan pada anak. Kandungan alami di dalam kantung teh diketahui dapat mengeluarkan nanah pada bintitan.
Rebus kantung teh, lalu biarkan dingin. Setelah itu, letakkan kantung teh tersebut pada mata anak yang bintitan dan diamkan sekitar 10-15 menit. Bunda dapat mengulangi cara ini beberapa kali dalam sehari.
Risiko komplikasi akibat bintitan pada anak
Terkadang infeksi serius dapat pula terjadi ketika anak mengalami bintitan, salah satunya disebut selulitis. Ini terjadi ketika infeksi bakteri menyebar ke jaringan di sekitar mata, yang ditandai dengan bengkak dan kemerahan.
Jika anak mengalami komplikasi ini, ia mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik secara oral.
Komplikasi lainnya yang bisa terjadi akibat bintitan pada anak yaitu kalazion, yakni kondisi saat pembengkakan menekan mata dan mengurangi bukaan kelopak mata.
Pencegahan bintitan pada anak
Untuk mencegah anak mengalami bintitan, berikut beberapa langkah pencegahan yang penting dilakukan:
- Biasakan anak selalu menjaga kebersihan tangan, yaitu dengan rutin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
- Hindari menyentuh mata saat tangan dalam kondisi kotor.
Demikian ulasan tentang serba-serbi bintitan pada anak. Jangan tunda cek ke dokter jika bintitan yang dialami Si Kecil tidak kunjung sembuh dan justru menyebar atau jadi semakin menyakitkan ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video cara mengurangi mata minus pada anak sejak dini berikut ini: