Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Serba-serbi Tes IQ pada Anak: Kapan Perlu Tes untuk Ketahui Kecerdasan Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 27 Jul 2022 09:05 WIB

Ilustrasi ibu dan anak membaca buku
Ilustrasi Serba-serbi Tes IQ pada Anak: Kapan Perlu Tes untuk Ketahui Kecerdasan Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/selimaksan

IQ atau Intelligence Quotient adalah jenis skor standar yang menunjukkan seberapa jauh di atas, atau seberapa jauh di bawah, kelompok sebaya seseorang berdiri dalam kemampuan mental. Demikian laman Mensa International menjelaskannya dengan singkat.

Untuk Bunda ketahui, Mensa adalah organisasi untuk orang-orang yang memiliki IQ tinggi. Dikutip laman resminya, skor kelompok sebaya adalah IQ 100, ini diperoleh dengan menerapkan tes yang sama kepada sejumlah besar orang dari semua strata sosial ekonomi masyarakat dan mengambil rata-rata.

Di balik istilah IQ

Istilah IQ diciptakan pada tahun 1912 oleh psikolog William Stern dalam kaitannya dengan istilah Jerman Intelligenzquotient. Pada saat itu, IQ direpresentasikan sebagai rasio usia mental terhadap usia kronologis x 100.

Jadi, Bunda, jika seorang individu berusia 10 tahun memiliki usia mental 10, IQ mereka akan menjadi 100. Namun, jika usia mental mereka lebih besar dari usia kronologis mereka (misalnya, 12 daripada 10), IQ mereka akan menjadi 120.

Demikian pula, jika usia mental mereka lebih rendah dari usia kronologis mereka, IQ mereka akan lebih rendah dari 100.

Tes IQ

Mengutip Very Well Mind, tes kecerdasan dirancang untuk mengukur kecerdasan yang 'mengkristal' dan 'cair' atau crystallized intelligence dan fluid intelligence. Crystallized intelligence melibatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sepanjang hidup seseorang.

Sementara fluid intelligence adalah kemampuan untuk bernalar, memecahkan masalah, dan memahami informasi abstrak. Fluid intelligence dianggap tidak tergantung pada pembelajaran dan cenderung menurun di masa dewasa nanti.

Di sisi lain, crystallized intelligence secara langsung berkaitan dengan pembelajaran dan pengalaman dan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

Tes IQ dilakukan oleh psikolog berlisensi. Ada berbagai jenis tes kecerdasan, tetapi banyak yang melibatkan serangkaian sub tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan matematika, keterampilan bahasa, memori, keterampilan penalaran, dan kecepatan pemrosesan informasi, Bunda.

Skor pada sub tes ini kemudian digabungkan untuk membentuk skor IQ secara keseluruhan. Beberapa tes IQ yang paling umum untuk anak-anak digunakan saat ini meliputi:

  • The Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)
  • The Stanford-Binet Intelligence Scales (SB)
  • The Kaufman Assessment Battery for Children
  • The Cognitive Assessment System
  • The Differential Ability Scales
  • The Woodcock-Johnson Tests of Cognitive Abilities

Menurut psikolog anak dan remaja Devi Sani, tes IQ yang mayoritas dipakai di Indonesia adalah WISC dan SB.

"Tapi dari perkembangannya, masih ada tes yang lain. Untuk yang paling sering saya pakai WISC dan SB. Untuk range usia WISC 6 tahun ke atas," ujarnya di Instagram Live HaiBunda Serba-Serbi Tes IQ, beberapa waktu lalu.

"Untuk anak balita namanya WPPSI, Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence. Nah itu biasanya usia sekitar 2,5 tahun sampai 6 tahun," lanjutnya.

Untuk usia 2,5 tahun, Devi mengatakan tes bisa saja dilakukan tapi apabila dibutuhkan saja. Lalu, kapan harus tes IQ? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video penjelasan psikolog tentang kemampuan calistung anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



KAPAN HARUS TES IQ DAN APA MANFAATNYA?

Ilustrasi ibu dan anak membaca buku

Ilustrasi Serba-serbi Tes IQ pada Anak: Kapan Perlu Tes untuk Ketahui Kecerdasan Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco

Kapan sebaiknya melakukan tes IQ pada anak?

Ini menjadi pertanyaan para orang tua. Waktu terbaik untuk menguji IQ pada anak-anak adalah antara usia 5 dan 8 tahun. Di bawah usia itu hasilnya mungkin tidak akurat dan bahkan dapat berubah seiring bertambahnya usia.

Selain itu, tes IQ untuk balita tidak dianjurkan karena hasilnya mungkin tidak akurat. Sebagai gantinya, amati dan catat tanda-tanda awal bakat pada anak dan bagikan dengan dokter anak atau psikolog anak ya.

Berapa usia ideal anak mengikuti tes IQ? Usia ideal untuk mengikuti tes IQ adalah 5 tahun, ketika hasil tes dapat berdampak pada penempatan sekolah dan kurikulum anak, Bunda.

Banner Tips Besarkan Anak Autisme

Di mana tes IQ tersedia

Sebagian sekolah menawarkan tes IQ dan tes lain untuk bakat di sekolah untuk menempatkan siswa dalam program berbakat. Namun, jika tidak, Bunda bisa ke lembaga konsultan atau klinik psikologi.

Di Indonesia, di antaranya di Klinik Terpadu Psikologi UI Depok, Biro Psikologi Solutiva, dan UPT LBK UNJ. Bunda juga bisa ke psikolog anak untuk mengetahui informasi mengenai tes IQ.

Manfaat tes IQ pada anak

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika anak mengikuti tes IQ. Berikut manfaatnya, Bunda:

1. Tahu kebutuhan anak

Alasan penting mengapa Bunda harus peduli dengan tes IQ anak adalah karena tes ini dapat memberi tahu jika mereka membutuhkan lebih banyak bantuan di sekolah.

Ini dapat membantu anak ditempatkan di kelas yang lebih sesuai dengan keterampilan mereka. Bunda mungkin juga ingin menyewa tutor untuk mereka.

2. Bantu temukan tutor anak

Setelah mendapatkan hasil tes IQ, Bunda mungkin ingin menyewa seorang tutor untuk anak. Namun, tutor untuk Si Kecil tidak harus seorang ahli. Misalnya saja siswa sekolah menengah atau perguruan tinggi setempat, atau guru.

3. Anak masuk kelas yang tepat

Ini dapat membantu memastikan anak berada di kelas yang tepat di sekolah. Seringkali anak-anak disatukan di kelas karena usia, yang berarti mereka semua mengambil kelas matematika, sains, dan membaca yang sama.

Akan tetapi Bunda jika mengetahui hasil tes mereka, anak dapat naik atau bahkan turun ke kelas yang tepat untuk mengikuti perkembangan otak mereka.

4. Tak bebani anak dengan segudang aktivitas

Mengetahui skor IQ anak dapat membantu Bunda memastikan untuk tidak membebani anak dengan aktivitas ekstra. Mengetahui skor juga dapat membantu anak belajar.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda