parenting

Kisah Bunda Ani Tak Sangka Putranya Punya IQ Superior, Sudah Terlihat Beda Sejak TK

Anggi Astuti   |   HaiBunda

Jumat, 29 Jul 2022 20:15 WIB

Perubahan setelah masuk SD

Akhirnya Bunda Ani mendaftarkan anaknya ke sekolah dasar. Tak disangka, banyak perubahan yang terjadi.

Saat ini, putra Bunda Ani sudah berusia 7 tahun dan tengah duduk di bangku kelas 3. Selain sudah bisa baca tulis, ia juga sudah mampu berbaur bersama teman-teman dengan usia di atasnya.

“Bisa mengikuti sekarang kayak teman-temannya yang lain. Kalau diajari cepat nyambung. Kalau secara akademik iya (bagus) kalau secara bakat memang belum saya arah-arahkan kesana soalnya masih 7 tahun ya,” papar Bunda Ani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Kelihatannya dia (lebih menonjol) di visualnya karena dari tes psikologinya itu kan dia di visual gaya belajarnya,” lanjutnya.

Sejauh ini tidak ada permasalahan lagi dengan anaknya seperti saat sekolah TK. Jadi, Bunda Ani belum melakukan tes psikologi untuk kedua kalinya.

Banner Fakta IQ Anak

Cara menangani anak dengan IQ superior

Di tempatnya mengajar, Bunda Ani menyebutkan ada beberapa siswa yang juga memiliki IQ superior selain anaknya. Untuk menangani anak dengan IQ superior memang berbeda dari anak pada umumnya. Bisa dikatakan lebih menantang, apalagi bagi Bunda yang memang belum tahu terkait hal itu.

“Kalau anak yang biasa saja, kalau dibilangin manut gitu. Kalau anak seperti ini enggak bisa kalau enggak rasional banget (harus ada penjelasan). Bagi dia itu enggak begitu, lebih cenderung ngeyelan,” ungkap Bunda Ani.

Tak hanya itu, biasanya anak ber-IQ superior lebih cepat bosan dan cenderung menyepelekan hal-hal yang diajarkan di kelas. Walaupun sama-sama punya IQ superior, antara satu anak dengan yang lainnya tetap berbeda, Bunda.

“Saya juga menanganinya berbeda, kebetulan di kelas saya waktu itu ada dua yang cerdas superior ya. Itu secara pemahaman tergantung latar belakang keluarganya juga, tergantung pola asuhnya juga,” kata Ani.

“Jadi, kadang pemikirannya itu beda dengan teman-teman. Yang lain baru menyerap sampai sini dia sudah sampai sana. Berpikirannya jauh lebih ke depan sana, tingkat kekhawatiran mereka juga lebih tinggi,” lanjutnya.

Salah satu tips menangani anak dengan IQ superior ialah dengan mencari tahu apa yang mereka inginkan.

Cerita siswa superior

Berdasarkan pengalamannya sebagai seorang guru SD swasta, Bunda Ani mengatakan pernah ada siswa yang memiliki IQ di atas superior. Karena ia dan guru-guru lainnya mengetahui cara menangani anak ber-IQ superior, siswa tersebut berhasil menuntaskan sekolah dasarnya.

Namun, ketika beralih ke SMP negeri siswa tersebut mulai mengalami masalah. Saat SD selalu berprestasi dan selalu unggul. Ketika SMP justru sebaliknya sampai-sampai berhenti sekolah dan memutuskan home schooling.

“Jadi itu dia selalu sempurna, terbiasa berprestasi. Terus dia sekolah umum, yang lain ada yang lebih unggul. Dia kayak semacam tidak terima akhirnya sekarang home schooling,” tutur Ani.

Rata-rata anak dengan IQ superior memang lebih sensitif. Apalagi kalau orang tua atau orang-orang di sekitarnya tidak paham akan hal itu.

Sebab, mereka punya pemikiran yang lebih jauh dari teman sebayanya. Kadang-kadang tidak diterima oleh orang yang biasa.

"Kalau ada kesalahan dengan anak jangan seperti saya dulu mengira yang aneh-aneh dulu. Lebih baik dikonsultasikan dengan ahlinya, siapa tahu yang kita prasangka itu ternyata salah gitu,” tutup Bunda Ani.

(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT