Benarkah Berenang Bikin Anak Cepat Tinggi? Begini Penjelasan Dokter

Selain berat badan, tinggi badan juga termasuk salah satu hal yang sering dipantau orang tua. Pasalnya tinggi badan menjadi ciri pertumbuhan fisik yang paling mudah dilihat pada Si Kecil.

Tinggi badan sering dijadikan tolak ukur baik tidaknya tumbuh kembang Si Kecil. Banyak orang tua mulai risau saat mendapati laju pertumbuhan tinggi badan Si Kecil yang tak kunjung bertambah atau lebih rendah dari anak seusianya.

Khawatir sang anak mengalami masalah pertumbuhan, salah satunya stunting. Padahal ciri-ciri stunting ada banyak, Bunda. Bukan hanya perawakannya saja yang pendek.

Oleh karenanya, demi menambah tinggi badan Si Kecil, berbagai hal pun mulai dilakukan. Tentu saja Bunda inginnya Si Kecil punya tinggi badan yang sesuai dengan tingkatan usianya. Kalau bisa lebih tinggi dari orang tuanya.

Wajar ya Bunda, sebab memiliki postur tubuh dengan tinggi ideal serta sesuai dengan usianya ialah impian semua orang. Untuk mendapatkan hal itu, kerap kali orang tua menyarankan berbagai aktivitas fisik untuk anaknya.

Lantas, renang menjadi olahraga andalan yang dipercaya bisa membuat anak cepat tinggi. Tak heran kalau jenis olahraga yang satu ini sangat diminati guna mencapai tinggi badan ideal.

Bahkan sekarang, beberapa orang tua membiasakan olahraga renang sejak usia dini. Terlebih pada anak yang punya tinggi badan kurang.

Namun, apa iya dengan berenang, anak bisa cepat tinggi? Simak lebih lanjut yuk Bunda.

Benarkah renang bikin anak cepat tinggi?

Renang memang aktivitas fisik yang bisa mendukung pertumbuhan Si Kecil. Dengan berenang hampir seluruh otot tubuh bekerja secara bersamaan agar bisa bergerak di dalam air. Oleh karenanya, renang dapat meningkatkan kekuatan otot-otot tersebut.

Sehingga bisa dikatakan kalau renang mampu mendukung pertumbuhan Si Kecil. Namun bukan hanya renang, secara umum aktivitas fisik apapun memang baik untuk pertumbuhan anak.

Ilustrasi ibu mengajari bayi berenang di kolam renang/Foto: Getty Images/iStockphoto/NataliaDeriabina

Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr Meta Hanindita SpA(K) saat Live Instagram bersama Haibunda, beberapa waktu lalu.

“Sebetulnya bukan hanya renang, aktivitas fisik apapun yang sesuai dengan usia dapat mendukung pertumbuhan. Kalau kita lihat aktivitas fisik sesuai usia ini tentu disesuaikan,” tutur dr Meta.

“Misalnya, bayi usia tiga bulan enggak mungkin juga kita suruh zumba, gitu kan. Atau bayi usia sembilan bulan kita suruh yoga yang ada tiduran. Harus disesuaikan dengan usia,” lanjutnya.

Olahraga yang bisa menambah tinggi badan anak selain renang ternyata disarankan yang berkaitan dengan aktivitas meloncat. Contohnya skipping dan basket.

“Memang sebetulnya tujuannya bukan buat nambah tinggi sih. Tap,  lebih ke olahraga itu memang pola hidup sehat yang harus diajarkan sejak dini karena punya banyak sekali manfaat,” tutur dr Meta.

Baca cara menambah tinggi badan anak di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Tonton juga video hal-hal sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk kembangkan golden age anak:

[Gambas:Video Haibunda]

BAGAIMANA CARA MENAMBAH TINGGI BADAN ANAK?

Ilustrasi Benarkah Berenang Bikin Anak Cepat Tinggi? Begini Penjelasan Dokter. Foto: Getty Images/iStockphoto/dimarik

Cara menambah tinggi badan

Tinggi badan 80 persen dipengaruhi oleh faktor genetik. Sisanya dipengaruhi faktor lain, seperti nutrisi dan olahraga. Setelah usia 2 tahun anak tumbuh tinggi sekitar 2,5 inci per tahun. Saat masa pubertas akan lebih cepat lagi.

Meski tinggi badan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, tak ada salahnya mencoba langkah-langkah berikut untuk meningkatkan tinggi badan anak. Simak beberapa cara ini Bunda, dilansir Healthline.  

1. Makan makanan bernutrisi seimbang

Nutrisi yang seimbang dapat mempengaruhi pertumbuhan Si Kecil. Usahakan Si Kecil mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Antara lain buah, sayur, biji-bijian, protein dan susu.

Hindari makanan yang mengandung gula, lemak trans, dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi. Perhatikan juga asupan kalsiumnya karena dapat mempengaruhi kepadatan tulang. Selain itu, vitamin D juga baik untuk meningkatkan kesehatan tulang. Sumbernya bisa didapatkan dari tuna, salmon, susu, dan kuning telur.

2. Gunakan suplemen

Penggunaan suplemen ini harus dengan hati-hati, ya Bunda. Kalau bisa sesuai dengan anjuran dokter. Misalnya, suplemen vitamin D disarankan untuk orang dewasa sebagai upaya mengurangi risiko osteoporosis.

4. Tidur cukup

Ternyata kurang tidur bisa memengaruhi tinggi badan secara jangka panjang. Hal itu bisa terjadi karena saat tidur tubuh akan memproduksi HGH, salah satu hormon yang menurun jika tidak mendapatkan waktu tidur cukup.

Kebutuhan waktu tidur ini berbeda tergantung kelompok usianya. Untuk anak usia 1-2 tahun disarankan tidur selama 11-14 jam, usia 3-5 tahun sekitar 10-13 jam, usia 6-13 tahun sekitar 9-12 jam, sedangkan pada usia remaja sekitar 8-10 jam.

3. Tetap aktif

Aktif berolahraga bermanfaat memperkuat otot dan tulang. Tak hanya itu, bisa juga mempertahankan berat badan dan meningkatkan produksi HGH.

Setidaknya anak melakukan aktivitas fisik selama satu jam dalam sehari. Aktivitas yang bisa dilakukan sederhana saja, mulai dari lompat tali, bersepeda, push-up, sit up, atau yoga.

4. Berlatih postur yang baik

Jika Bunda melihat Si Kecil terlalu sering membungkuk, cobalah bantu untuk memperbaiki kebiasaan buruknya. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini dapat mempengaruhi tinggi badan sebenarnya, lho.

Postur tubuh yang buruk bisa membuat Si Kecil terlihat lebih pendek dari tinggi aslinya. Latih anak supaya terbiasa mempertahankan postur tubuh yang baik.

5. Yoga

Yoga juga dapat memperbaiki postur tubuh. Latihan yoga melibatkan keselarasan gerak seluruh tubuh sehingga dapat memperkuat otot. Pose yang berguna memperbaiki postur tubuh diantaranya, pose gunung, pose anak, pose kobra, dan pose prajurit II.