Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Balita Sulit Naik Tangga dan Berdiri, Ternyata Alami Muscular Dysthropy

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 15 Aug 2022 22:05 WIB

Ilustrasi tanda anak tak bahagia
Ilustrasi Anak Idap Muscular Dysthropy/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ju Photographer

Baru-baru ini sempat viral kisah seorang balita yang didiagnosis muscular dystrophy, Bunda. Ia adalah anak dari Bunda Maria Yuni Ariyanti.

Kisah sang anak dibagikan oleh Maria pada akun TikTok-nya beberapa waktu lalu. Dalam video, ia menjelaskan bahwa saat kecil, sang anak sangat aktif dan tidak memiliki masalah pertumbuhan.

"Dahulu lahir sehat enggak ada masalah pertumbuhan. Mulai jalan umur 13 bulan bahkan bisa lari dengan baik. Makan juga enggak ada masalah, dia suka makan. Berdiri dari posisi jongkok saja mudah dilakukan," katanya dikutip dari akun @agape_batik, Senin (15/8/2022).

Sayangnya, ketika memasuki usia 2 tahun, Maria mulai melihat perbedaan pada sang anak. Balita yang kini berusia 3 tahun itu mengalami kesulitan dalam berdiri bahkan naik tangga.

"Memasuki usia 2 tahun ke atas, kok mulai kesulitan berdiri dari posisi jongkok atau duduk. Bahkan naik tangga pun susah. Padahal makan masih suka kayak biasanya," imbuhnya.

Maria pun memeriksakan sang anak ke dokter. Namun, tidak ada hasil yang menunjukkan sang anak mengidap suatu penyakit, Bunda. Dokter pun hanya meminta sang anak untuk banyak makan telur.

"Akhirnya kami periksakan ke dokter dan di-rontgen hasilnya enggak ada apa-apa. Enggak dikasih obat cuma disuruh banyak makan telur."

Setelah tiga bulan pemeriksaan, Maria tidak menemukan perubahan pada sang anak. Ia pun memutuskan untuk memeriksakan lagi anaknya ke dokter dan rumah sakit berbeda.

Anak Maria menjalani berbagai tes termasuk tes lab. Hasil tes lab pun menunjukkan bahwa sang anak menderita muscular dysthropy atau distrofi otot.

"Anak kami didiagnosis muscular dysthropy dan harus dirujuk ke RS besar di Jakarta atau Yogyakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hancur hati kami tapi itu yang harus kami jalani. Hanya bisa berserah kepada Tuhan agar diberi yang terbaik untuk anak kami," tuturnya.

Distrofi otot atau muscular dysthropy (MD) merupakan kondisi genetik yang diwariskan yang secara bertahap menyebabkan otot melemah, Bunda. Kalau memburuk, kondisi ini bisa meningkat ke tingkat kecacatan.

Melansir dari laman NHS, MD adalah kondisi progresif yang berarti akan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Kondisi ini sering dimulai dengan mempengaruhi kelompok otot tertentu sebelum mempengaruhi otot secara luas.

Penyebab MD

MD biasanya disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada gen yang bertanggung jawab atas struktur dan fungsi otot seseorang. Mutasi ini menyebabkan perubahan pada serat otot yang mengganggu kemampuan otot untuk berfungsi.

Mutasi ini sering diwarisi dari orang tua, Bunda. Kalau Bunda memiliki riwayat keluarga MD, dokter mungkin akan merujuk Bunda untuk melakukan tes genetik dan konseling untuk mengevaluasi risiko Bunda memiliki anak dengan MD.

Klik baca halaman berikutnya untuk mengetahui serba-serbi MD yang lainnya, Bunda.

Jangan lupa saksikan juga video cara stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENGOBATI MD

Sad boy sits alone.

Ilustrasi Anak Idap Muscular Dysthropy/Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix

Siapa yang bisa terkena MD?

Tanda utama dari MD sendiri adalah kelemahan pada otot yang progresif. Tanda dan gejala spesifik dimulai pada usia yang berbeda dan pada kelompok otot yang berbeda, tergantung jenis MD yang dimiliki.

Sekitar 70.000 orang di Inggris menderita MD, Bunda. Duchenne MD adalah jenis MD yang paling umum. Di Inggris, sekitar 100 anak laki-laki lahir dengan Duchenne MD setiap tahun. Dan ada sekitar 2,500 orang yang hidup dengan kondisi tersebut di Inggris.

Tanda dan gejala yang kerap terlihat pada anak usia dini untuk jenis MD ini adalah sebagai berikut:

Banner Telapak Kaki Bayi
  • Sering jatuh
  • Kesulitan bangkit dari posisi berbaring atau duduk
  • Kesulitan berlari dan melompat
  • Gaya berjalan bergoyang
  • Berjalan di atas jari kaki
  • Otot betis besar
  • Nyeri dan kekakuan otot
  • Mempelajari ketidakmampuan
  • Pertumbuhan tertunda

Sementara itu, Myotonic MD adalah jenis MD nomor dua yang sering ditemukan. Ia bisa memengaruhi 1 dari 8.000 orang.

Mendiagnosis MD

Banyak metode berbeda yang bisa digunakan untuk mendiagnosis berbagai jenis MD, Bunda. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya:

  • Menyelidiki gejala
  • Mendiskusikan riwayat keluarga
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah
  • Tes listrik pada saraf dan otot
  • Biopsi otot
  • Menemui dokter

Cara mengobati MD

Sampai sekarang belum ada obat yang bisa mengatasi MD, Bunda. Namun, ada berbagai perawatan yang bisa membantu pasien MD dengan cacat fisik dan masalah lain yang mungkin berkembang.

Merangkum dari laman Mayo Clinic, berikut ini adalah deretan cakupannya:

  1. Bantuan mobilitas, termasuk olahraga, fisioterapi, dan bantuan fisik lainnya.
  2. Kelompok pendukung, untuk menangani dampak praktis dan emosional.
  3. Operasi, untuk memperbaiki kelainan bentuk tubuh seperti skoliosis.
  4. Obat-obatan seperti steroid untuk meningkatkan kekuatan otot atau ACE inhibitor dan beta blocker untuk mengobati masalah jantung.

(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda