
parenting
Putrinya Alami Depresi, Mona Ratuliu Sempat Bingung: ABG Lebay Banget
HaiBunda
Rabu, 17 Aug 2022 13:20 WIB

Putri sulung Mona Ratuliu, Davina Syafa Felisa atau Mima Syafa, buka-bukaan tentang kondisi kesehatan mentalnya ke publik. Baru-baru ini, Mima mengungkapkan gejala depresi yang dialaminya, Bunda.
Gadis 19 tahun juga menglarifikasi banyaknya pemberitaan yang menyebut dirinya mengalami depresi selama 7 tahun, tapi selama 7 tahun itu mengalami gejala depresi yang datang dan pergi.
Selama mengalami gejala tersebut, Mima sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun, Mima akhirnya bangkit dengan mencari bantuan profesional, Bunda.
"Sebenarnya aku enggak didiagnosis dengan depresi selama tujuh tahun. Depresi aku datang dan pergi dan itu juga salah satu gejala depresi saja dan sekarang masih dalam observasi sama psikiater dan psikolog," kata Mima Syafa dalam acara Pagi Pagi Ambyar, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Rabu (17/8/22).
"Sebelumnya aku juga sudah pernah merasakan hal yang sama seperti ini, ada pemikiran untuk bunuh diri dan lain-lain dan itu sekitar empat tahun lalu. Itu bisa bangkit kembali, tapi ya namanya juga kesehatan mental, (tidak tahu) kapan itu bisa membaik dan terjadi kembali," sambungnya.
Beberapa tahun melakukan observasi, Mima pun banyak memahami tentang kondisinya. Salah satunya tentang penyebab dirinya mengalami gejala depresi, Bunda.
Selain dari lingkungan, penyebab gejala depresi itu justru berasal dari dirinya sendiri. Mima merasakan tekanan yang besar dalam dirinya.
"Mungkin ada trigger dari lingkungan juga. Tapi ya kebanyakan dari yang sudah aku observasi selama beberapa tahun ini, banyak hal dari diri sendiri," ungkapnya.
Di dalam pejuangannya mengatasi gejala depresi itu, Mima bersyukur karena orang-orang di sekitarnya sangat peduli, Bunda. Selain dukungan tersebut, Mima pun memutuskan untuk mencari bantuan dari profesional untuk menjaga dirinya.
"Tapi untuk support system aku dari Bunda, Yanda (ayah), keluarga, dan teman-teman, mereka sangat membantu dan supportive sama aku, dan aku bersyukur punya mereka. Tapi ya aku juga tetap harus menjaga diri aku dengan bantuan psikolog dan psikiater," kata Mima.
Gejala depresi yang dialami Mima anak Mona Ratuliu dan Indra Brasco
Mima Syafa mengaku bahwa gejala depresi yang dialaminya bisa muncul kapan saja. Tapi, salah satu yang sering dialaminya adalah menangis tanpa sebab.
Ia bisa tiba-tiba menangis hingga mau pingsan karena diminta melakukan suatu hal. Tak hanya itu, Mima juga suka mengurung diri di kamar, Bunda.
"Biasanya kayak nangis banget tapi enggak tahu nangisin apa. mengurung diri di kamar itu juga salah satu gejala depresi, mau gelap-gelapan. Mau keluar kamar ambil makan itu effort banget. Aku tuh sampai kalau mau pergi atau disuruh siap-siap kemana, aku tuh cuci muka untuk siap-siap itu pusing, rasanya kayak mau pingsan, sampai nangis-nangis," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mona Ratuliu juga menceritakan perjalanan Mima Syafa untuk mengatasi gejala depresi yang diaalaminya. Seperti apa ceritanya?
Baca halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga cerita Mona Ratuliu menikah di usia muda, dalam video berikut:
MONA CERITAKAN PUTRINYA ALAMI PANIC ATTACK SEJAK SD
Kisah Putri Mona Ratuliu Alami Mental Illness, Saat SD Muncul Gejala Panic Attack/ Foto: Instagram @monaratuliu
Sudah alami panic attack sejak SD
Menurut Mona Ratuliu, Mima sudah menunjukkan tanda-tanda mengalami masalah kesehatan mental sejak sekolah dasar (SD). Saat SD, Mima kerap mengalami panic attack, Bunda.
Tapi saat itu, Mona dan suaminya, Indra Brasco, belum mengetahui kondisi yang dialami sang putri. Keduanya sempat membawa Mima ke dokter anak, sebelum akhirnya menyadari bahwa sang buah hati mengalami gejala depresi.
"Sebenarnya dari SD kita ngerasainnya, tapi kita enggak tahu apa. Mima kadang suka telepon 'aku sesak napas, minta dijemput', dibawa ke UGD kirain kan asam lambung atau asma. Tapi ternyata enggak ada, bolak-balik begitu," kata Mona Ratuliu.
"Terus pernah datang ke dokter anak spesialis GERD, akhirnya ditanya sama dokter, 'Ada masalah apa di sekolah? Apa yang kamu pikirin? coba deh ke psikolog'. Lho kok ke psikolog, apa hubungannya? Dari situ coba kita jalanin, ternyata sepertinya panic attack itu yang sudah terjadi dari SD, tapi kita enggak tahu," sambungnya.
Mima memang mengaku mengalami panic attack berupa gangguan kecemasan dan depresi. Tapi, keduanya tidak begitu saja muncul secara bersamaan.
Mima bisa mengalami gangguan kecemasan saat berada di keramaian. Tapi, saat itu dia tidak pasti mengalami depresi.
"Perasaan cemas dan depresi itu dua hal yang berbeda ya. Kadang aku merasa cemas tanpa depresi, kadang depresi tanpa harus merasa cemas. Tapi kalau cemas sendiri bisa se-simple di tempat publik ada banyak orang, itu bisa trigger kecemasan dan panic attack," kata Mima.
Terkait kondisi sang putri, Mona mengaku dirinya sempat merasa bersalah sebagai orang tua. Wanita 40 tahun ini bahkan pernah meminta maaf pada sang putri, Bunda.
Kisah lengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.
MONA RATULIU PERNAH MERASA BERSALAH PADA ANAKNYA
Kisah Putri Mona Ratuliu Alami Mental Illness, Saat SD Muncul Gejala Panic Attack/ Foto: Instagram @monaratuliu
Mona Ratuliu sempat berpikir negatif tentang kondisi sang putri. Saat itu, dia dan suami belum paham dengan masalah kesehatan mental dan belum mengetahui kondisi yang terjadi pada Mima.
"Ini perjalanan panjang buat aku sama Indra. Dulu aku enggak paham, pernah ada di titik 'nih, ABG lebay banget', tapi dengan kondisi aku sama Inrda seperti itu malah bikin Mima tambah frustasi. Dia sendiri tidak paham apa yang terjadi sama dirinya, terus orang tuanya bukan support malah nyalahin," kata Mona.
"Waktu itu aku pernah bilang 'Makanya kamu bersyukur punya Bunda dan Yanda (ayah), yang bisa diajak curhat, rumah enak'. Tapi, alhamdulillah kita buru-buru ke profesioal, memang dijelasin, bukan cuma ada trigger atau masalah berat, ada unsur kiamiwi otak, genetik, atau biologis, sama kayak sakit fisik, cuma ini enggak kelihatan, cuma membingungkan."
Pernah merasa bersalah pada anak
Mona Ratuliu sempat merasa bersalah atas kondisi yang dialami sang putri. Mona mengaku bahwa dia salah mengasuh Mima saat kecil, hingga sang anak pernah membencinya, Bunda.
Dari perjalanan panjang tersebut, Mona akhirnya berusaha mengubah diri. Ia belajar tentang ilmu parenting hingga meminta maaf pada sang putri.
"Dalam perjalanan enggak langsung ketahuan, itu ada banyak rasa bersalah. Sebenarnya Mima anak pertama, dulu aku melahirkan umur 21, aku benar-benar enggak tahu urusin anak gimana. Aku bikin buku parenting, di situ aku ceritain semua. Justru karena ketidaktahuan aku, aku salah mengasuh waktu itu, dan Mima umur 6 tahun sudah bisa ngomong 'aku enggak suka punya ibu kayak bunda, aku engagk suka tinggal di rumah ini'," katanya.
"Dari situ aku belajar parenting, berusaha memperbaiki, minta maaf sama Mima karena punya banyak kesalahan. Nah, ketika Mima punya masalah mental, yang teringat langsung itu, waduh ini mungkin karena kesalahan-kesalahan yang aku lakukan dulu," sambungnya.
Dari perjalanan panjang itu, Mona dan suami pun beradaptasi untuk memahami putri pertamanya. Sebagai orang tua, Mona berusaha untuk memenuhi segara kebuhan Mima.
Kini, Mima pun menjadi lebih terbuka dengan orang tuanya. Mima mencoba untuk menceritakan kondisinya dan mencari bantuan.
Jika melihat perubahan drastis perilaku seseorang, termasuk beberapa tanda di atas, jangan ragu untuk menanyakan kondisinya.
Selain itu, Bunda juga bisa hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:
1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444
Kemudian, ada pula nomor hot line Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kisah Mona Ratuliu Menyapih Numa di Usia 3 Th, Penuh Drama & Bikin Patah Hati

Parenting
Cerita Mona Ratuliu & Suami Hadapi Anak yang Lakukan Percobaan Bunuh Diri, Gemetar Hebat

Parenting
Anak Alami Mental Health Seperti Putri Mona Ratuliu, Bisa Berobat Pakai BPJS

Parenting
Awal Mula Anak Mona Ratuliu Sadar Alami Mental Health, Kena Panick Attack Sejak SD

Parenting
Kisah Anak Mona Ratuliu Berjuang Lawan Depresi, Komentar Sang Bunda Bikin Haru


7 Foto
Parenting
7 Potret Manis Numa, Anak Bungsu Mona Ratuliu dan Indra Brasco Bikin Netizen Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda