Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Mona Ratuliu & Suami Hadapi Anak yang Lakukan Percobaan Bunuh Diri, Gemetar Hebat

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Mar 2023 20:00 WIB

Mona Ratuliu dan putrinya
Cerita Mona Ratuliu Hadapi Anaknya yang Ingin Bunuh Diri/Foto: Instagram @monaratuliu

Nama putri sulung Mona Ratuliu, Davina Syafa Felisa, menjadi sorotan usai mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya pada akhir 2022 lalu. Ternyata, gejala depresi yang dialami remaja 19 tahun ini sudah terlihat sejak ia kecil.

Ketika berbincang bersama Ashanty, Mona bercerita kala sang putri berlari dengan keadaan terluka ke kamarnya. Mona mengatakan, kala itu gadis yang akrab disapa Mima ini tersadar usai melukai dirinya sendiri.

"Aku enggak tahu dia self harm atau melakukan percobaan bunuh diri, pokoknya di saat dia sudah terluka, dia kaget sendiri dan ketakutan," katanya melansir kanal YouTube NGOBROL ASIX, Sabtu (18/3/2023).

"Akhirnya dia ke kamar kita dan ngasih tahu. Dia cuma bilang 'Aku minta maaf ya Bunda, aku minta maaf'. Jadi kita langsung larikan ke rumah sakit waktu itu," sambungnya.

Mona mengatakan, saat itu Mima mengonsumsi obat-obatan. Ia pun memutuskan untuk menenggak semua obat-obatannya dengan harapan bisa segera sembuh.

"Waktu itu dia tuh sebenarnya kan punya obat-obatan, dia meminum obat-obatannya semua dengan harapan kalau aku minum semua, sembuh. Sudah mulai halu. Jadi setelah di bawa ke rumah sakit pun dia sudah mulai sadar enggak sadar. Jadi ya sudahlah," ujar Mona.

Setelah kejadian tersebut, Mima mendapatkan perawatan intensif dari dokter selama seminggu. Ia juga selalu dipantau oleh psikiater agar tahu pengobatan apa yang tepat untuk Mima.

Kepanikan Indra Brasco saat Mima terluka

Melihat sang anak bersimbah darah, Mona Ratuliu pun panik dan terkejut. Namun, ternyata sang suami, Indra Brasco, jauh lebih panik dari dirinya.

Indra hanya terdiam dengan tatapan kosong dan tidak bisa berpikir. Karena itu, Mona berusaha untuk mengendalikan situasi dan membawa sang anak ke rumah sakit.

"Bapaknya lebih panik. Aku awalnya panik banget sampe geter badannya. Ini tuh gemeter sebadan tuh panik banget. Tapi begitu lihat Indra jauh lebih panik dari aku, aku langsung takeover. Istilahnya hatiku aku parkirin dulu deh. Gue matiin dulu deh, gue tutup dulu," ujar wanita 41 tahun ini.

"Pokoknya yang nyala cuma otak, oke gue mesti ke mana, bawa ke mana, bawa ke UGD, bawa anak ini ke mana, yang penting selamat dulu. Soalnya bapaknya tuh matanya sudah kosong. Kayaknya dia enggak bisa mikir. Dia cuma punya panik doang tuh. Sudah enggak ada lain-lainnya. Makanya kayaknya oh ini mesti ada yang mengendalikan situasi," lanjutnya.

Sebelumnya, Mima bercerita bahwa gejala depresi yang ia alami sempat datang dan pergi. Seperti apa kisah lengkapnya? Simak di laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tanda anak kesepian berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB MIMA ALAMI DEPRESI

Kisah Mima Shafa Lawan Depresi

Cerita Mona Ratuliu Hadapi Anaknya yang Ingin Bunuh Diri/Foto: Instagram: @mimashafa

Setelah kondisi kesehatan mentalnya terungkap, banyak berita yang mengatakan bahwa Mima mengalami depresi selama 7 tahun. Diungkap Mona, sebenarnya gejala ini selalu datang dan pergi, Bunda.

Selama mengalami gejala tersebut, Mima sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun, Mima akhirnya bangkit dengan mencari bantuan profesional, Bunda.

"Sebenarnya aku enggak didiagnosis dengan depresi selama tujuh tahun. Depresi aku datang dan pergi dan itu juga salah satu gejala depresi saja dan sekarang masih dalam observasi sama psikiater dan psikolog," kata Mima Syafa dalam acara Pagi Pagi Ambyar, dikutip dari YouTube TRANS TV Official.

Banner Kebiasaan Orang Tua Penyebab Perilaku Buruk pada Anak

"Sebelumnya aku juga sudah pernah merasakan hal yang sama seperti ini, ada pemikiran untuk bunuh diri dan lain-lain dan itu sekitar empat tahun lalu. Itu bisa bangkit kembali, tapi ya namanya juga kesehatan mental, (tidak tahu) kapan itu bisa membaik dan terjadi kembali," sambungnya.

Beberapa tahun melakukan observasi, Mima pun banyak memahami tentang kondisinya. Salah satunya tentang penyebab dirinya mengalami gejala depresi, Bunda.

Selain dari lingkungan, penyebab gejala depresi itu justru berasal dari dirinya sendiri. Mima merasakan tekanan yang besar dalam dirinya.

"Mungkin ada trigger dari lingkungan juga. Tapi ya kebanyakan dari yang sudah aku observasi selama beberapa tahun ini, banyak hal dari diri sendiri," ungkapnya.

Bunda, jika melihat perubahan drastis perilaku seseorang, termasuk beberapa tanda di atas, jangan ragu untuk menanyakan kondisinya.

Selain itu, Bunda juga bisa hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:

1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Kemudian, ada pula nomor hot line Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda