Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Awal Mula Anak Mona Ratuliu Sadar Alami Mental Health, Kena Panick Attack Sejak SD

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 22 Aug 2022 04:00 WIB

Kisah Mima Shafa Lawan Depresi
Hal yang Dirasakan Anak Mona Ratuliu Saat Panic Attack Kambuh, Dibawa ke IGD Saat Sekolah / Foto: Instagram: @mimashafa

Anak sulung Mona Ratuliu, Davina Shava Felisa tengah berjuang sembuh dari depresi. Gadis yang akrab disapa Mima ini juga harus menghadapi rentetan serangan panik atau panic attack.

Hal itu bahkan telah Mima alami sejak masih di bangku sekolah dasar, Bunda. Serangan panik itu membuatnya kesulitan bernapas. Salah satu momen yang paling dia ingat adalah ketika sedang berkumpul di kamar bersama orang taunya.

"Paling parah waktu itu lagi di kamar Yanda (ayah) sama Bunda, waktu itu Bunda lagi kerja. Tiba-tiba aku merasa kayak berat banget dadanya, abis itu perih banget, kayak enggak bisa napas, seperti ada beban gitu yang ada di dada aku. Terus akhirnya dibawa ke UGD," ungkap Mima di acara Rumpi, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Tak hanya di rumah, Mima juga mengalami serangan panik ketika sedang bersekolah. Hal itu sangat sering ia rasakan, Bunda. Bahkan dalam seminggu, Mima bisa mengalami serangan panik hingga 2 sampai 3 kali.

Mima mengaku, serangan panik yang terjadi secara mendadak sangat mengganggunya dalam mengikuti pelajaran. Sebab, ia harus bolak-balik dilarikan ke klinik sekolah hingga rumah sakit.

"Di sekolah itu setiap minggu bisa ada serangan panik 2-3 kali. Waktu SMP juga pernah kayak gitu, dibawa bolak-balik ke klinik di tengah pelajaran, aku disuruh keluar untuk napas lah," Mima bercerita.

Ketika mengalami serangan panik, Mima tidak mengerti hal apa yang sedang dilaluinya pada saat itu. Apalagi, kesadaran mengenai kesehatan mental kala itu belum banyak digaungkan di masyarakat seperti sekarang.

"Tapi pada saat itu kan kesadaran kesehatan mental belum ada sama sekali ya, jadi aku sendiri enggak tahu itu serangan kecemasan. Mungkin pada saat itu aku enggak tahu (penyebabnya)," ujarnya.

Melihat putrinya cemas karena ketidaktahuan, Mona Ratuliu sangat merasa khawatir. Ia selalu meminta Mima untuk mengingat hal apa yang memicu serangan paniknya.

"Aku juga bingung kan ya. Mima coba deh diingat-ingat, trigger-nya apa, makan apa, kalau lagi ngapain," kata Mona Ratuliu.

Lantas, bagaimana cara Mima belajar memahami dirinya hingga mampu mengatasi serangan panik? Baca di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang 7 tanda anak mengalami kesepian:

[Gambas:Video Haibunda]



BERJUANG MENGHADAPI PANIC ATTACK

Mima Shafa

Mima Anak Mona Ratuliu / Foto: dok. Instagram Mima Shafa

Sering mengalami serangan panik sejak SD, putri sulung Mona Ratuliu tak pernah mengetahui apa yang memicu hal tersebut. Mima merasa panic attack bisa datang kapan saja, Bunda.

"Nah itu aku enggak pernah sadar gitu karena kadang-kadang suka random saja. Aku mengalami itu enggak cuma SD, SMP, aku juga di SMA mengalami hal yang sama. Pada saat itu aku juga tidak sadar sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja," ia bercerita.

Namun kini, gadis berusia 19 tahun itu mulai memulihkan diri dengan rutin mengunjungi psikolog. Ia pun telah memahami bahwa dia mengalami serangan panik. Saat ini Mima masih mencari tahu apa saja kondisi yang menyebabkan dirinya mengalami hal tersebut.

Banner Babypedia

"Ada sih sebenarnya. Tapi kan sekarang aku masih diobservasi juga sama psikolog dan psikiater. Jadi untuk sekarang kita masih coba mencari tahu penyebabnya apa," ucap Mima.

"Tapi dari dulu aku suka susah sama situasi sosial yang terlalu ramai, itu bisa men-trigger. Tapi kan banyak lah pemicu yang berbeda-beda. Pemicu itu juga bisa datang secara genetik, biologis, hormon, dan lain-lain," imbuhnya.

Sementara itu, Mona Ratuliu menilai bahwa putrinya merupakan anak yang kerap memendam masalah pribadi. Hal itu mungkin membuat masalah yang dialami Mima menumpuk hingga membuatnya terluka, Bunda.

"Mungkin Mima ada masalah yang menumpuk, tapi kan dia memendam ya. Lalu begitu penuh, ada masalah kecil yang mungkin buat kita biasa aja, tapi karena Mima lagi penuh itu bikin dia merasa meledak dan bentuknya mungkin panik," kata Mona.

"Tapi paling penting aku sudah rutin ke psikolog, psikiater, dan melakukan meditasi," sambung Mima.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda