Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kapan Bayi Beralih Pakai Popok Celana? Ini Penjelasannya Bunda

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 05 Sep 2022 04:00 WIB

Baby crawling on wooden floor in diaper pants. Back view
Kapan Bayi Pakai Popok Celana? / Foto: Getty Images/iStockphoto/Kuzmik_A

Popok sering menjadi benda yang tak pernah luput di daftar belanjaan Bunda, ya? Terutama untuk orang tua yang memiliki bayi baru lahir atau balita.

Popok biasanya terbuat dari material dengan daya serap tinggi untuk menampung air seni bayi. Selain perekat, popok juga terdapat dalam jenis celana.

Namun, kapan sebaiknya Bunda beralih dari popok perekat ke popok celana ya?

Menilik laman resmi Pampers, popok celana lebih cocok digunakan untuk bayi yang sudah aktif bergerak. Seiring bertambah usia, bayi tak lagi mau diam ketika berbaring untuk mengganti popok.

Tak seperti popok perekat yang harus diikat di bagian samping, popok celana memiliki karet pinggang elastis sehingga lebih mudah digunakan. Bahkan, Si Kecil tidak harus berbaring untuk menggunakan popok jenis ini.

Tidak ada aturan pasti mengenai kapan anak bisa mulai menggunakan popok celana. Akan tetapi ketika Si Kecil sudah mulai berguling, menggeliat, bahkan merangkak menjauhi Bunda ketika akan mengganti popok, itu bisa menjadi pertanda bahwa mereka siap untuk mencobanya.

Meski berbeda-beda, banyak orang tua mulai menggunakan popok celana ketika bayi mereka sudah berusia sekitar 6 hingga 9 bulan.

Popok celana juga mampu bekerja seperti popok pada umumnya. Popok dapat menjaga permukaan kulit bayi tetap kering hingga 12 jam.

Melansir dari Times of India, popok jenis celana tidak sulit untuk digunakan karena dapat dipasang dan dilepaskan melalui kaki bayi. Selain itu, bagian pinggangnya memiliki karet yang elastis.

Popok celana juga memiliki kelebihan, Bunda. Popok ini lebih efektif mencegah kebocoran karena bentuknya yang fit di tubuh anak. Selain itu, Bunda juga tidak harus memakaikan celana apabila sudah memakai popok ini.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Bunda akan mulai menggunakan popok celana. Baca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang tes daya serap popok di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PERHATIKAN HAL INI BUNDA

Cute playful baby using only diapers.

Ilustrasi Popok Celana / Foto: Getty Images/iStockphoto/Capuski

Popok celana dapat menjadi tahapan baru ketika Si Kecil mulai memasuki fase balita dan tumbuh semakin aktif. Popok ini lebih praktis digunakan dan akan terasa lebih nyaman pada tubuh anak.

Hal yang perlu diperhatikan ketika memilih popok celana

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika Bunda ingin memilih popok jenis celana, melansir dari Pop Sugar.

Banner Serba-Serbi Popok

1. Perlindungan bocor

Popok harus memiliki fungsi yang paling utama, yakni mencegah bocor di sekeliling bagiannya. Beberapa produk popok kini menawarkan anti kebocoran hingga 12 jam.

Rata-rata, bayi akan buang air kecil sebanyak tiga hingga empat kali dalam satu popok. Pastikan untuk memilih popok dengan bahan penyerap yang baik.

Popok yang bagus terdiri dari lapisan utama yang menjaga permukaan tetap kering, lapisan yang menyerap air, dan lapisan yang mengunci cairan.

2. Nyaman dan melindungi kulit bayi

Tak hanya daya serap, Bunda juga perlu memperhatikan bahan dasar popok celana. Pastikan untuk memilih popok yang sudah memiliki sertifikasi kesehatan dan anti alergi.

Popok biasanya dapat menimbulkan ruam pada kulit bayi yang sensitif. Hal ini dapat diperparah dengan gesekan karena bayi yang semakin aktif. Bahan yang lembut juga akan membuat bayi tetap merasa nyaman sehingga betah memakai popok celana.

Selain itu, perhatikan juga kemudahan yang diberikan. Popok celana biasanya mudah dilepas dengan cara merobek bagian samping.

Cara mengganti popok celana

Bayi memiliki kulit sensitif sehingga popok harus sering diganti untuk mencegah timbulnya ruam. Melansir dari NHS, bayi yang baru lahir mungkin perlu mengganti sebanyak 10-12 kali sehari. Sedangkan bayi yang lebih besar perlu mengganti popok 6-8 kali.

Popok celana dapat dibuka dengan mudah melalui pola sobekan di bagian pinggang. Bunda dapat menggulungnya sebelum dibuang ke tong sampah. Ingat, jangan membuang popok di lubang toilet. Jangan lupa membersihkan kemaluan bayi setelah mengganti popok, ya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda