Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Wanita Cianjur Nikah dengan Pria Belanda, Ungkap Perbedaan SD di Sana

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Sabtu, 10 Sep 2022 11:40 WIB

Rika dan Peter
Rika Kartika dan Peter / Foto: Instagram @rikaoudenes

Bunda ingat dengan kisah pernikahan beda negara Rika Kartika dan Peter? Pasangan asal Cianjur Indonesia dan Belanda ini bertemu di Bali pada 2011 silam.

Kini, Rika dan Peter telah hidup bahagia dan dikaruniai dua orang anak. Keduanya sudah sekolah dan menjalani pendidikan di negeri asal sang Ayah.

Beberapa waktu yang lalu, Rika membagikan cerita soal sekolah anaknya nih, Bunda. Melalui media sosial Instagram, ia membeberkan beberapa perbedaan yang paling kentara di SD tempat anaknya menuntut ilmu. HaiBunda sudah mengontak pemilik akun Instagram @rikaoudenes dan diizinkan menulis kisahnya.

Lewat akun Instagramnya, Rika menunjukkan momen mengantar putrinya ke sekolah. Di sana, ia juga menyinggung beberapa aturan yang berlaku. 

"Sekolah SD di Belanda," bukanya.

"Gratis dari bayar sekolah, buku pelajaran dan alat tulis," sambung Rika.

Anak-anak di sana wajib menempuh pendidikan dari usia 5 hingga 18 tahun, Bunda. Untuk sekolah dasarnya sendiri, Rika menuturkan bahwa ada aturan siswa membawa uang hinggga barang berharga.

"Enggak boleh bawa uang, barang berharga, jajan, dan lain-lain," tuturnya.

Aturan tersebut seiring dengan kewajiban orang tua menyiapkan bekal untuk anak. Jadi, siswa hanya diizinkan untuk makan makanan yang dibawa dari rumah seperti camilan dan minuman.

"Makan dan cemilan harus bawa, bisa bawa roti, kue, buah-buahan, yogurt, susu, dan air putih. Apalagi kalau musim panas, harus bawa lebih banyak," tuturnya.

Lebih lanjut, Rika juga menyebut sekolah di sana tak ada aturan penggunaan seragam. Begitu pula soal rambut, siswa dibebaskan berekspresi dengan model yang disukai.

"Enggak pakai seragam, baju bebas, dari rambut atau style. Anak-anak sudah diajarkan bebas berekspresi."

Terakhir, ada aturan tambahan yang perlu diperhatikan. Ternyata, siswa di sana wajib dijemput orang tua. "Harus antar dan jemput minimal sampai kelas 4 atau (usia) 8/9 thn.

Selain Rika, seorang WNI juga ada yang membagikan kelebihan sekolah di Korea Selatan, Bunda. Penasaran?

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 7 fakta kisah hidup bidan RI bersuami pria Maroko dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

SEKOLAH DI KOREA

Ilustrasi sekolah

Ilustrasi sekolah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/smolaw11

Sementara itu seorang WNI bernama Rahma Ummu Fatih membeberkan beberapa hal terkait sekolah dasar (SD) di Korea Selatan, Bunda. Dalam postingan yang dibagikan di Instagram, Bunda tiga orang anak ini mengungkapkan beberapa kelebihan dan kekurangan SD di Korea Selatan. HaiBunda sudah menghubungi Rahma dan diizinkan untuk mengutip kisahnya.

"Gimana rasanya sekolah SD di Korea?" tulis Rahma sebagai pembuka yang diisi dengan penampilan anak-anaknya, dikutip dari akun Instagram @rahma_ummfatih, Senin (18/4/2022).

Hal pertama yang ia sebut yakni soal biaya. Seperti sekolah di beberapa negara lainnya, sekolah dasar di Korea Selatan juga tak memungut biaya, Bunda.

Kemudian, Rahma juga bicara soal jam belajar. Ternyata, siswa SD di Korea Selatan baru masuk ke kelas dan memulai pelajaran sejak pukul 09.00. Mereka belajar sampai pukul 14.00.

"Masuk jam 09.00 AM. Pulangnya jam 02.00 PM," tulisnya.

Banner Vitamin Ibu Hamil

Selanjutnya terkait pelajaran. Katanya, mata pelajaran yang diterangkan cukup mudah. Ditambah lagi, siswa memiliki waktu istirahat selama 10 menit setiap pergantian subjek.

Selain kelebihan SD di Korea Selatan, Rahma kemudian membagikan hal yang menurutnya kurang mengenakkan. Kali ini soal keimanan sebagai seorang Muslim.

Katanya, cukup sulit bagi anaknya untuk mendapatkan makanan halal. Sebagai informasi, sebagian besar sekolah di Korea Selatan memang menyediakan makan untuk para siswa, ya.

"Enggak enaknya... Sulit makanan halal," katanya.

Kemudian, ia juga beberkan bahwa sebagai Muslim, anaknya menjadi satu-satunya yang berpuasa di sana. "kalau bulan Ramadan puasa sendiri," ucapnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda