parenting
10 Obat Muntah Anak yang Perlu Disiapkan di Rumah, Simak Bun!
Kamis, 15 Sep 2022 16:45 WIB
Muntah menjadi salah satu hal yang umum terjadi pada anak, khususnya saat mereka masih bayi, Bunda. Kondisi muntah sendiri biasa dijelaskan sebagai pengeluaran secara paksa apa yang ada di dalam perut melalui mulut.
Mengutip laman Healthline, muntah adalah cara tubuh menyingkirkan sesuatu yang berbahaya di perut. Hal ini mungkin juga merupakan respon terhadap iritasi yang terjadi di usus.
Muntah sendiri bukanlah suatu kondisi, melainkan gejala dari kondisi lainnya. Beberapa kondisi ini bisa serius tapi sebagian besar tidak mengkhawatirkan.
Penyebab muntah pada bayi
Penyebab muntah bisa berbeda-beda pada kebanyakan orang, Bunda. Namun, penyebab muntah pada bayi sendiri terdiri dari beberapa hal. Misalnya saja sebagai berikut:
- Menelan susu terlalu cepat
- Alergi makanan
- Intoleransi susu
- Jenis infeksi lain termasuk infeksi saluran kemih, infeksi telinga tengah, pneumonia, atau meningitis
- Tidak sengaja menelan racun
- Stenosis pilorus kongenital atau kondisi saat lahir di mana saluran lambung ke usus telah menyempit sehingga makanan tidak dapat melewatinya dengan mudah
- Intususepsi atau keadaan ketika teleskop usus masuk dengan sendirinya mengakibatkan penyumbatan keadaan darurat medis
Penyebab muntah pada anak dan orang dewasa
Tak hanya bayi, anak-anak berusia balita dan dewasa juga kerap muntah nih, Bunda. Berikut ini beberapa deret penyebabnya:
- Keracunan makanan
- Gangguan pencernaan
- Infeksi bakteri atau virus
- Kemoterapi
- Sakit kepala atau migrain
- Obat-obatan seperti antibiotik, morfin, atau anestesi
- Radang usus buntu
- Gerd
- Batu empedu
- Kecemasan
- Rasa sakit yang hebat
- Sindrom iritasi usus besar
- Alergi makanan
Pengobatan untuk muntah
![]() |
Melansir laman Parents, ada beberapa langkah pengobatan yang bisa Bunda lakukan saat Si Kecil muntah. Berikut ini deretan langkahnya:
1. Pastikan Si Kecil minum cukup cairan
Si Kecil harus minum banyak air terutama jika ia juga mengalami diare. Ini penting untuk mencegah dehidrasi dan untuk mengganti cairan, garam, dan kalori yang hilang saat Si Kecil muntah.
Mulailah memberi Si Kecil cairan meskipun dia masih merasa mual. Jika Si Kecil baru saja muntah, tunggu 30-60 menit sebelum memberikan cairan dan mulai dengan jumlah kecil.
2. Hindari makanan padat
Bunda perlu menghindari memberi Si Kecil makanan padat selama 24 jam pertama setelah muntah dimulai. Sebagai gantinya, beri dia cairan bening dalam dosis kecil dan sering (setiap 5 menit) dengan sendok atau botol.
Bunda juga dapat meminta Si Kecil mengisap es batu atau waslap basah yang dingin. Anak yang lebih besar dapat menyesap minumannya melalui sedotan. Jika Si Kecil dapat menahan cairan, secara bertahap tingkatkan jumlah yang Bunda berikan kepadanya.
3. Sering menyusu
Anak-anak yang sedang disusui harus terus menerima ASI dan harus disusui lebih sering dari biasanya (setiap satu sampai dua jam) dan dengan dosis yang lebih kecil (5 sampai 10 menit setiap kali).
Bunda juga bisa memompa dan memberikan susu bayi dengan sendok, cangkir, atau botol. Bayi yang telah menggunakan susu formula dapat terus mendapatkan susu formula yang teratur.
4. Beri larutan rehidrasi oral
Selain ASI dan susu formula, berikan Si Kecil salah satu dari beberapa larutan rehidrasi oral yang disiapkan secara khusus, atau oralit seperti Pedialyte, Ricelyte, atau Kao Lectrolyte. Solusi rehidrasi oral ini membantu mengganti cairan dan garam yang hilang melalui muntah.
Anak-anak yang lebih besar dapat diberikan es beku yang terbuat dari larutan ini. Jika anak Bunda berusia di atas 6 bulan dan tidak menyukai rasa Pedialyte tanpa rasa, Bunda dapat menambahkan setengah sendok teh jus apel untuk setiap dosis.
5. Hindari jus dan minuman bersoda
Anak yang lebih besar dapat minum cairan selain larutan rehidrasi oral. Anak yang mengalami diare sebaiknya menghindari jus buah dan minuman bersoda karena memiliki kandungan gula yang tinggi yang dapat memperparah diare. Jika Si Kecil muntah tetapi tidak diare, ia dapat mencoba meminum sedikit jus buah atau air putih.
6. Kenalkan kembali dengan makanan padat
Jika Si Kecil sudah bisa menerima cairan tanpa muntah setelah delapan jam pertama, secara bertahap perkenalkan kembali makanan padat. Untuk anak kecil, mulailah dengan makanan hambar seperti saus apel, pisang tumbuk, atau sereal bayi.
Anak yang lebih besar (di atas 1 tahun) dapat diberikan biskuit, roti panggang, campuran biji-bijian, sup, kentang tumbuk, atau roti. Makanan menu normal biasanya dapat dilanjutkan sekitar 24 jam setelah muntah berhenti.
Obat muntah anak
Bunda takut Si Kecil muntah tanpa adanya persiapan obat di rumah? Ternyata ada beberapa obat muntah baik alami maupun yang bisa dibeli di apotek.
Namun, sebelumnya jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya, Bunda. Berikut ini ulasannya dilansir berbagai sumber:
1. Jahe dan madu
Dikutip dari Parenting First Cry, jahe dan madu dapat menjadi salah satu obat muntah anak tradisional. Untuk mendapatkan manfaat ini, parut sepotong kecil jahe lalu peras sarinya.
Tambahkan beberapa tetes madu agar rasanya lebih enak, berikan pada Si Kecil sebanyak 2-3 kali sehari. Campuran sari jahe dan madu ini tidak hanya akan mampu meredakan mual dan muntah, tetapi juga membantu proses pencernaan.
Perlu diingat, madu hanya boleh diberikan untuk anak usia 1 tahun ke atas.
2. Pisang
Punya rasa yang manis alami dan cukup mengenyangkan, pisang juga bisa menjadi salah satu pilihan obat muntah anak tradisional, Bunda. Pisang bekerja dengan menyeimbangkan elektrolit di dalam perut karena kandungan kalium dan pektin yang dimilikinya.
"Kalium adalah elektrolit yang hilang selama muntah atau diare. Pisang juga mengandung zat tepung dan mengikat, sehingga dapat mengurangi diare," kata Erin Palinski-Wade, RD, CDE, penulis buku Belly Fat for Dummies, dilansir Everyday Health.
3. Minyak lavender
Minyak aromatik seperti lavender dapat menenangkan pikiran saat sedang kurang sehat. Aroma lavender bahkan dipercaya dapat membantu menyembuhkan sakit kepala yang berhubungan dengan mual, serta membuat anak tidur lebih nyenyak.
Untuk mendapatkan manfaat ini, Bunda bisa menuangkan beberapa tetes minyak lavender ke bantal tidur anak. Biarkan ia menghirupnya agar merasa lebih baik.
4. Sup sayur bening atau kaldu hangat
Jika anak sedang muntah-muntah, ia sangat rentan mengalami dehidrasi dan kelelahan. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk meningkatkan asupan cairan untuk 'mengisi' kembali cairan yang hilang di tubuhnya.
Minum air putih kadang justru membuat anak semakin mual, sehingga Bunda dapat menyiapkan sup sayur bening atau sup kaldu hangat sebagai salah satu obat muntah alami untuk anak.
5. Daun mint
![]() |
Bunda bisa seduh 1 sdt daun mint kering ke dalam segelas air panas, lalu biarkan selama 1 hingga 1,5 jam. Disarankan, konsumsi satu sampai dua teh mint dalam sehari.
"Mint memiliki efek relaksasi di otot perut. Minta juga bisa bertindak sebagai antimikroba," ujar Kukreja seorang nutrisionis seperti dikutip dari laman Stylecraze.
6. Kayu manis
Masukkan 1 potong kayu manis dalam secangkir air mendidih selama 10 menit. Kemudian, angkat kayu manis dan tambahkan sedikit madu bila perlu. Kukreja menyarankan minuman ini dikonsumsi minimal tiga kali sehari untuk bantu atasi muntah.
"Kayu manis diketahui jadi obat efektif untuk atasi mual muntah. Makanya, ini juga sering disarankan bagi wanita hamil trimester pertama. Ayuverda menunjukkan kayu manis efektif untuk mengatasi muntah," papar Kukreja.
Pemberian kayu manis dan madu diberikan untuk anak usia di atas 1 tahun ya, Bunda. Namun, pastikan Bunda untuk konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.
7. Domperidone
Fungsi dari Domperidone adalah untuk melancarkan gerak makanan di lambung dan usus. Dengan begitu, risiko terjadinya refluks pemicu mual dan muntah pun bisa diredakan atau dicegah.
Obat ini juga dapat bekerja untuk menghambat sinyal muntah pada otak. Biasanya, obat ini diberikan kepada anak untuk mengatasi mual karena efek samping obat lain, maupun karena kekenyangan setelah makan. Beberapa risiko efek samping yang dapat timbul karena pemberian Domperidone ini misalnya:
- Diare
- Rasa kantuk
- Kram perut
- Mulut kering
- Sakit kepala
8. Dimenhydrinate
Jenis obat muntah untuk anak yang berikutnya adalah Dimenhydrinate, yaitu jenis antihistamin yang dapat mencegah atau mengobati mual karena mabuk perjalanan. Cara kerja obat ini adalah dengan memblokir bagian pada otak yang menjadi pusat muntah.
Di samping itu, obat ini juga bekerja dengan cara menjaga keseimbangan antara sinyal yang dikirim telinga bagian dalam ke otak. Karena jika aliran sinyal antara keduanya tidak sesuai, rasa mual, pusing, dan muntah saat perjalanan dapat muncul.
Dimenhydrinate ini sebenarnya masuk ke dalam golongan obat yang bisa dibeli dengan bebas tanpa harus menebus resep untuk mengatasi mabuk perjalanan yang dialami orang dewasa. Hanya saja, sebagai obat muntah anak obat ini wajib ditebus dengan resep dokter dan diberikan untuk anak usia di atas 2 tahun.
9. Metoclopramide
Sedangkan jenis obat yang satu ini masuk ke dalam kategori prokinetik. Selain mengurangi reaksi mual dan muntah, Metoclopramide juga dapat mendorong lambung agar mengosongkan isinya dengan lebih cepat.
Oleh karenanya, jenis obat muntah anak yang satu ini biasa diberikan kepada anak yang asam lambungnya naik karena GERD. Untuk dosis tepat penggunaan sesuai usia anak, Bunda dapat konsultasikan dengan dokter.Â
Beberapa efek samping yang bisa dialami anak karena konsumsi obat ini misalnya:
- Diare
- Rasa kantuk
- Kram perut
- Mulut kering
- Sakit kepala
10. Ondansetron
Jenis obat yang satu ini bisa diberikan kepada anak yang mengalami mual dan muntah karena muntaber akut. Cara kerjanya adalah dengan menghalangi efek serotonin, yaitu zat yang diproduksi otak secara alami untuk memicu mual serta muntah.
Pemberian Ondansentron sebagai obat muntah anak harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Di samping itu, dosis beserta waktu pemberian obatnya juga hanya bisa ditentukan oleh dokter. Pada anak, pemberian Ondansentron pada awal dosis dapat memicu beberapa reaksi efek samping, misalnya:
- Diare
- Mulut kering
- Pusing
- Sakit kepala
- Sembelit
- Wajah jadi memerah serta hangat
Meskipun Bunda sudah mengetahui obat-obatan saat anak muntah di rumah, lebih baik tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya. Dokter bisa merekomendasikan obat muntah yang sesuai dengan kondisi Si Kecil.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak lagi video pertolongan pertama pada anak yang muntah terus berikut ini:
(mua/fir)