PARENTING
Ketahui Yuk Proses Daur Hidup Katak untuk Dipelajari Bareng Si Kecil
Mutiara Putri | HaiBunda
Kamis, 06 Oct 2022 17:40 WIBKalau Bunda mengajak Si Kecil bermain di pinggir sungai, biasanya Bunda akan menemukan hewan katak. Tak hanya itu, katak juga kerap muncul ketika musim hujan, lho.
Katak memilik tubuh yang pendek, berpunggung bungkuk, berkaki empat, dan tak berekor. Beberapa jenis katak memiliki tubuh yang gempal. Namun, beberapa jenis lainnya memiliki tubuh yang kurus.
Secara ilmiah, katak masuk ke dalam klasifikasi hewan amfibi karena hidup di dua alam, Bunda. Katak menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat dan sebagian lagi di air.
Katak merupakan hewan amfibi
Tak hanya katak, ada beberapa hewan lain yang masuk ke dalam klasifikasi hewan amfibi. Misalnya saja kodok, kadal air, dan salamander.
Mengutip dari buku Hewan-hewan Menakjubkan karya Neil Morris, hewan amfibi akan masuk ke dalam air ketika ia siap bertelur. Amfibi betina biasanya bertelur di dalam kolam, di dekat kolam, atau di aliran air.
Sebagian besar katak menghasilkan antara 1.000 hingga 20.000 telur yang diselubungi dengan jeli. Seperti kebanyakan amfibi lainnya, katak tumbuh melewati beberapa tahap sebelum dewasa.
Daur hidup katak
Sama seperti kupu-kupu, katak juga mengalami transformasi yang menakjubkan yang disebut metamorfosis, Bunda. Katak perlu melewati beberapa tahap dalam hidupnya sebelum akhirnya menjadi katak dewasa.
Bunda penasaran dengan daur hidup katak? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Telur
Daur hidup katak dimulai ketika katak dewasa bertelur, Bunda. Biasanya, katak dewasa akan bertelur sebanyak ratusan pada awal musim kemarau karena cuacanya masih hangat. Bunda bisa melihat kumpulan telur katak pada air yang tenang dan dangkal. Misalnya saja kolam di taman kota.
Karena telur katak tidak bisa membela dirinya dari predator, katak dewasa meletakkan telurnya di antara tumbuh-tumbuhan dan tepat di bawah permukaan air untuk melindungi mereka.
Kalau beruntung, Bunda bisa melihat beberapa telur yang aneh. Biasanya telur katak berbentuk bulat. Namun, ada juga yang bentuknya pita panjang.
Bayi-bayi katak terlihat seperti titik-titik hitam kecil hitam yang dikelilingi oleh zat seperti jeli. Seiring berjalannya waktu, mereka akan membentuk seperti koma dan ekor pun muncul dan berkembang menjadi kecebong.
2. Kecebong
Melansir dari laman National Geographic Kids, setelah menghabiskan 1 hingga 3 minggu di dalam telur, bayi kayak akhirnya menetas dan melihat dunia yang lebih besar, Bunda. Pada tahap ini, mereka dikenal sebagai berudu atau kecebong.
Kecebong memiliki insang, mulut, serta ekor yang panjang. Mereka juga bisa berenang, lho.
Setelah satu atau dua minggu menetas dari telur, kecebong tidak banyak bergerak karena masih menyerap nutrisi dari kuning telurnya. Namun, begitu kuning telurnya habis, kecebong akan memiliki ukuran yang semakin besar dan cukup kuat untuk menjelajah di air.
Tak seperti katak dewasa, kecebong tidak bisa pergi ke darat. Jadi, mereka memakan tanaman yang disaring dari air. Kecebong ini kemudian bermetamorfosis menjadi kecebong berkaki.
3. Kecebong berkaki
Pertama-tama kecebong akan menumbuhkan kaki belakangnya, Bunda. Setelah itu, kaki depannya pun akan tumbuh. Ketika tubuh mereka mulai terbentuk, kecebong berkaki bisa mulai memakan serangga.
4. Katak kecil
Setelah melewati tahapan kecebong berkaki, ekor kecebong akan menyusut dan kulit pun akan tumbuh di insang mereka. Saat mereka mengembangkan paru-paru dan gendang telinga, itu tandanya mereka siap untuk hidup di darat.
Setelah insang dan ekor mereka menghilang, kecebong menjadi katak kecil dan metamorfosisnya selesai. Setelah tahapan ini, katak kecil pun siap menjadi katak dewasa.
5. Katak dewasa
Setelah menjadi katak dewasa, mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu di darat daripada air, Bunda. Selama mereka menempel di tempat teduh dan tidak mengering, mereka bisa hidup di darat.
Tak lama kemudian, katak dewasa akan mencari pasangan untuk menghasilkan telur sendiri. Setelah itu, siklus hidupnya selesai.
Pada saat musim hujan, katak berada pada musim kawin. Ketika katak jantan siap untuk berkembang biak, mereka akan membuat suara serak yang keras untuk menarik pasangannya.
Katak jantan menghasilkan panggilan ini dengan mengisi kantong vokal dengan udara dan menggerakkan udara bolak-balik untuk menciptakan suara seperti kicauan.
Saat kawin, katak jantan akan memegang punggung betina dan mengalungkan kaki depannya di pinggang atau leher. Pelukan ini bertujuan untuk memastikan bahwa katak jantan berada dalam posisi optimal untuk membuahi telur betina saat dia bertelur.
Jenis air tempat katak hidup
Katak tidak sembarangan memilih air untuk tempatnya hidup, bertelur, dan berkembang, Bunda. Suhu air saat penetasan telur ialah 24 hingga 27 derajat celcius dan kelembapan udara 60 hingga 65 persen.
Tak hanya itu, DO atau dissolved oxygen dalam air harus sekitar 5 hingga 6 ppm, Bunda. Karbondioksida terlarut tidak lebih dari 25 ppm dan air harus jernih.
Fakta tentang katak
Dilihat dari Buku Pintar Hewan karya Jumanta, ada beberapa fakta menarik mengenai katak yang bisa Bunda ketahui, nih. Kalau penasaran, berikut ini Bubun berikan ulasannya:
- Katak tersebar luas, terutama di daerah tropis.
- Katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya.
- Beberapa jenis katak pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan.
- Jenis katak hutan menitipkan telurnya di punggung katak jantan yang lembap, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi katak kecil.
- Sekali bertelur, katak bisa menghasilkan 5.000 hingga 20.000 telur, tergantung dari kualitas induknya.
- Telur-telur katak menetas menjadi berudu atau kecebong, yang bertubuh mirip ikan gendut dan bernapas dengan insang, serta hidup di air selama beberapa saat.
- Kecebong perlahan akan tumbuh kaki di belakang dan diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, serta menghilangnya ekor dan insang.
- Setelah masanya, kecebong akan bernapas menggunakan paru-paru dan pindah ke darat.
- Setiap spesies katak memiliki suara panggilan yang unik.
- Katak memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya.
- Katak pohon memiliki penyedot bulat di kakinya agar dapat mencengkram lebih baik.
Perbedaan katak dan kodok
Katak dalam Bahasa Inggris disebut frog, sedangkan kodok disebut toad. Perbedaan keduanya terlihat pada kaki, kulit, dan kemampuan melompat, Bunda.
Katak biasanya berwarna kehijau-hijauan dengan kulit yang licin. Sedangkan kodok memiliki kulit yang tidak rata, banyak tonjolan, dan berwarna kecokelatan. Tak hanya itu, kodok juga cenderung memilih tempat hidup yang jauh lebih kering.
Kaki belakang katak lebih panjang daripada kakinya yang depan sehingga katak bisa melompat tinggi dan jauh. Sementara itu, kodok memiliki kaki belakang yang cenderung pendek, sehingga kalau melompat tidak jauh.
Di Indonesia, kodok dijuluki pula sebagai bangkong. Spesies kodok ini lebih umum dijumpai di Indonesia daripada katak.
Kodok dan katak memiliki jenis yang beragam dengan kelebihan yang beragam pula, Bunda. Jenis kodok besar Amerika Utara dapat mengangkat mencit atau bahkan ular kecil. Sementara katak hidung tajam Amerika Selatan dapat melompat lebih dari 3 meter.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa intip juga video pembagian angka IQ berikut ini:
(mua/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Bunda Perlu Tahu, Pembagian Angka IQ dan Artinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Tahapan Daur Hidup Ayam dari Proses Bertelur hingga Dewasa
Bagian Sel Tumbuhan dan Fungsinya, Ini Perbedaannya dengan Sel Hewan
5 Unsur Gambar Dekoratif untuk Kelas 3 SD, Begini Cara Menggambarnya
Contoh Ekosistem dalam Kehidupan Sehari-hari: dari Alami hingga Buatan
TERPOPULER
Curhat Whulandary Herman 7 Th Merantau ke Malaysia demi Ikut Suami, Masih Berusaha Adaptasi
Gunawan Sudrajat Kenang Anak Jadi Korban Bully saat SD, Ditendang hingga Putuskan Keluar Sekolah
300 Nama Yunani Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik & Unik
Desy Eks JKT 48 Ungkap Perjuangan Hadapi Baby Blues, Merasa Hidup Berubah Drastis
Sukses Menyusui, 7 Artis Indonesia ini Beri ASI pada Anaknya hingga Usia 2 Tahun
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Vanessa Hudgens Hamil Anak Kedua Usai Setahun Melahirkan, Mulai Pamer Baby Bump
300 Nama Yunani Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik & Unik
Gunawan Sudrajat Kenang Anak Jadi Korban Bully saat SD, Ditendang hingga Putuskan Keluar Sekolah
7 Tanda Anak Jadi Pelaku Bullying di Sekolah yang Jarang Disadari Ortu
Desy Eks JKT 48 Ungkap Perjuangan Hadapi Baby Blues, Merasa Hidup Berubah Drastis
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Keseruan KOSTCON 2025, dari Lagu Jatuh Cinta hingga Galau Berjamaah
-
Beautynesia
10 Makanan Indonesia yang Ternyata Hasil Akulturasi Budaya Asing, Termasuk Bakso?
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Narciso Rodriguez Rilis Parfum Terbaru yang Diracik dengan Teknologi AI
-
Mommies Daily
7 Rekomendasi Film dan Serial Seru yang Tayang Agustus 2025, Banyak Film Indonesia