
parenting
15 Ciri-ciri Strict Parents Disebut Pola Asuh Kaku, Apa Dampaknya untuk Anak?
HaiBunda
Kamis, 06 Oct 2022 04:00 WIB

Bunda pernah dengar istilah strict parents? Strict parents dapat dikatakan sebagai orang tua yang otoriter. Mereka memiliki tuntutan yang tinggi, harapan, dan keyakinan disiplin yang kuat pada anaknya.
Strict parents juga berusaha ingin mengontrol semua aspek kehidupan anak-anak mereka, termasuk akademik, hobi, dan hal yang disukai serta disukai.
Namun, strict parents memiliki dua sisi, bisa menjadi positif dan juga negatif jika tidak tepat diterapkan. Pengasuhan yang strict dan responsif memberikan hasil terbaik pada anak-anak dalam hal pengasuhan otoritatif.
Sebaliknya, pengasuhan yang strict dan tidak responsif menghasilkan hasil yang merugikan, seperti masalah perilaku dan kesehatan mental, harga diri rendah, dan masalah lain dalam kasus pengasuhan otoriter.
Ciri-ciri strict parents
Ada beberapa ciri strict parents yang perlu Bunda ketahui. Apa saja ciri-cirinya? Berikut 15 ciri strict parents, dikutip dari Very Well Family:
1. Punya kebijakan tanpa toleransi
Walaupun penting untuk memiliki aturan yang jelas, tapi sama pentingnya untuk menyadari bahwa selalu ada pengecualian untuk aturan tersebut. Strict parents bersikap otoriter dalam segala hal dan tidak bersedia untuk mengevaluasi perilaku anak dalam konteks kondisi.
2. Sering dibohongi anak
Meskipun terkadang normal bagi anak-anak untuk mengungkapkan kebenaran, penelitian jelas menunjukkan bahwa disiplin yang keras mengubah anak-anak menjadi pembohong yang baik. Jika orang tua terlalu menerapkan aturan ketat, anak cenderung berbohong dalam upaya menghindari hukuman.
3. Anak banyak dibatasi ketimbang anak-anak lain
Menurut psikoterapis Amy Morin, LCSW, jika ada orang tua yang selalu menjadi orang tua yang paling ketat di antara orang banyak, itu bisa menjadi pertanda bahwa ekspektasi mereka terlalu tinggi.
4. Punya sedikit kesabaran dalam bercanda
Kebanyakan anak menyukai lelucon konyol dan permainan konyol. Strict parents punya sedikit kesabaran dan menganggap permainan konyol anak memperlambat aktivitas. Padahal, terkadang penting untuk menikmati momen dan bersenang-senang bersama anak.
5. Tidak toleransi dengan orang lain yang kurang disiplin
Orang tua yang keras atau strict sering mengalami kesulitan menoleransi segala sesuatu mulai dari cara seorang guru mengelola kelas hingga cara nenek menangani masalah perilaku. Faktanya, tidak apa-apa bagi anak-anak untuk dihadapkan pada orang dewasa yang memiliki aturan dan jenis disiplin yang berbeda.
Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video gaya parenting orang tua di Jepang yang bisa jadi inspirasi nih, Bunda:
CIRI-CIRI STRICT PARENTS LAINNYA
Ilustrasi 15 Ciri-ciri Strict Parents Disebut Pola Asuh Kaku, Apa Dampaknya untuk Anak?/Foto: iStock
6. Punya daftar aturan segudang
"Aturan itu baik, tetapi terlalu banyak aturan bisa berbahaya. Buat aturan Anda tetap sederhana dan hanya sertakan yang paling penting yang Anda ingin anak Anda ingat," kata Morin.
7. Anak hanya punya sedikit waktu untuk senang-senang
Banyak anak dengan strict parents punya sederet aktivitas panjang dengan sedikit waktu istirahat. Sementara, menurut Amy Morin, beberapa struktur sangat penting, penting juga bagi anak-anak untuk memiliki waktu luang.
8. Tak membiarkan anak melakukan kesalahan
Strict parents sering kali berusaha keras untuk menghindari membiarkan anak melakukan kesalahan. Padahal, anak-anak seringkali mampu belajar dari kesalahan mereka ketika mereka menghadapi konsekuensi alami.
9. Mengomel tiap saat
Mengomel adalah 'rutinitas' bagi strict parents. Padahal, menurut Morin, mengomel malah mencegah anak-anak mengambil tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.
"Jika Anda mendapati diri Anda mengomeli anak Anda tentang segala hal mulai dari kapan harus mengerjakan pekerjaan rumah mereka hingga kapan mereka harus berlatih bermain piano, mereka tidak akan belajar melakukan hal-hal itu sendiri," jelasnya.
10. Terus-terusan memberi arahan
"Duduklah dengan tegak", "Berhenti menyeret kakimu", dan "Jangan menyeruput minuman". Strict parents terlalu banyak memberi arahan yang padahal anak tak akan mendengarnya.
11. Tak menawarkan pilihan
Strict parents sering membuat perintah. Tidak memberi anak-anak sedikit kebebasan, terutama ketika kedua pilihan itu baik, bisa sangat membantu untuk mendapatkan kepatuhan.
12. Tak biarkan anak punya cara sendiri
Kadang-kadang strict parents memaksa anak-anak melakukan segala sesuatu dengan cara tertentu. Mereka bersikeras membuat tempat tidur "dengan cara yang benar" atau bermain dengan rumah boneka "dengan tepat". Meskipun ada saatnya anak-anak membutuhkan instruksi orang dewasa, penting untuk memberikan fleksibilitas dan kreativitas.
13. Memuji hasil daripada usaha
Strict parents biasanya tidak memberikan banyak pujian. Mereka menyimpan afirmasi mereka untuk kesempurnaan, bukan usaha.
Padahal, jika orang tua hanya memuji anak karena mendapat nilai 100 dalam ujian, atau karena mencetak gol terbanyak dalam permainan, anak mungkin berpikir bahwa cinta orang tuanya bergantung pada pencapaian tinggi.
14. Membuat ancaman yang berlebihan
Strict parents membuat ancaman yang keterlaluan secara sering. Mereka sering mengatakan hal-hal seperti, “Bersihkan kamarmu sekarang atau aku akan membuang semua mainanmu ke tempat sampah!”.
"Hindari membuat ancaman yang tidak siap tindak lanjuti dan pastikan konsekuensinya adalah tentang mendisiplinkan, bukan menghukum anak Anda," ujar Morin.
15. Fokuskan anak selalu belajar
Strict parents sering kali mengubah setiap aktivitas menjadi semacam pelajaran wajib. Anak-anak tidak dapat mewarnai gambar tanpa ditanyai tentang warna mereka, atau mereka tidak dapat bermain dengan rumah boneka kecuali mereka terus-menerus diingatkan tentang penempatan furnitur yang tepat.
"Bermain itu sendiri memberikan kesempatan untuk berimajinasi dan berkreasi dan dapat menjadi pelarian besar dari struktur dan rutinitas normal," jelas Morin.
Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.
EFEK NEGATIF STRICT PARENTS.
Ilustrasi keluarga/Foto: Getty Images/kate_sept2004
Nah, apa sih efek negatif dari pola asuh strict parents? Berikut dampak negatifnya, dikutip dari Mom Junction:
Dampak strict parents pada anak
1. Anak merasa rendah diri
Orang tua yang ketat tidak menghargai pendapat anak-anak mereka. Mereka dilecehkan karena menyuarakan ide atau kekhawatiran mereka. Hal ini membuat anak-anak ragu tentang keputusan mereka dan dapat mengakibatkan rendahnya harga diri.
2. Tidak dapat berpikir secara mandiri
Anak-anak atau remaja yang dibesarkan oleh strict parents sangat terbiasa menerima nasihat dan instruksi sehingga mereka tidak memiliki pemikiran yang mandiri. Mereka tidak pernah bisa mendengarkan naluri mereka untuk membuat keputusan.
3. Pasif
Dengan orang tua selalu mengendalikan hidup mereka, anak-anak menjadi pasif terhadap kehidupan mereka sendiri. Mereka menolak untuk mengendalikan hidup mereka bahkan setelah mereka dewasa.
4. Tidak pernah bereksperimen
Ketika anak-anak takut gagal atau melakukan kesalahan, mereka bermain aman. Mereka biasanya akan menahan diri dari mencoba sesuatu yang baru.
5. Kaku
Kekakuan orang tua yang keras mempengaruhi anak-anak mereka saat mereka terbiasa dengan suasana seperti itu di rumah. Mereka cenderung melihat dunia hanya dalam warna hitam dan putih dan mungkin gagal melihatnya dalam semua coraknya dan menerima berbagai jenis orang.
6. Stres
Anak-anak merasa stres karena mereka harus selalu berhati-hati di depan orang tua mereka. Mereka perlu sadar akan apa yang mereka bicarakan, lakukan, dan pikirkan.
7. Sembunyikan emosi anak
Seiring waktu, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang ketat belajar menyembunyikan perasaan dan emosi mereka, karena mereka memahami bahwa mengungkapkan perasaan tidak dapat diterima.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Paris Hilton Akui Jadi Strict Mom untuk Kedua Anaknya, Ternyata Alasannya..

Parenting
5 Dampak Buruk Strict Parenting yang Kerap Tak Disadari, Bikin Anak Memberontak

Parenting
4 Gaya Pola Asuh dan Efeknya bagi Tumbuh Kembang Anak, Otoriter Paling Bahaya

Parenting
Panda Parenting, Pola Asuh Santai untuk Ajarkan Anak Kemandirian

Parenting
3 Tips Hadapi Kebiasaan Balita yang Suka Merengek Tanpa Emosi


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda