Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Tanda Anak Bahagia, Bunda Perlu Tahu

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 06 Oct 2022 11:15 WIB

Happy cheerful Asian family dad, mom and daughter having fun cuddling and video call on laptop on sofa at house.
Ilustrasi Tanda Anak Bahagia/Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid

Menjadi orang yang bahagia adalah hal yang penting. Sebagai orang tua, Bunda pasti juga ingin Si Kecil tumbuh menjadi anak yang bahagia, ya?

Kalau Bunda ingin anak bahagia, Bunda juga harus menjaga kebahagiaan Bunda sendiri. Pada kenyataannya, anak-anak mampu menyerap energi serta emosi negatif yang Bunda berikan.

Melansir dari laman Parents, sebuah penelitian menjelaskan bahwa orang tua yang bahagia memiliki anak-anak yang bahagia. Sementara itu, orang tua yang depresi memiliki anak yang tingkat depresinya dua kali lebih besar.

Tanda-tanda anak bahagia

Menurut Psikolog Klinis Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Si Kecil telah tumbuh menjadi anak yang bahagia, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Mudah untuk berteman

Pada dasarnya anak-anak memang mudah untuk berteman, Bunda. Namun, ternyata ada pula anak yang takut untuk berteman. Menurut Psikolog Danang, anak yang mudah berteman adalah salah satu ciri mereka bahagia.

"Dia itu berteman sesuai dengan usianya. Misal usianya di atas balita, dia itu mudah berteman. Anak-anak itu memang mudah berteman, tapi ada juga anak-anak yang takut bertema," katanya pada HaiBunda, Rabu (5/10/2022).

2. Jarang tantrum

Anak akan memanfaatkan tantrum ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dari kedua orang tuanya. Hal ini dilakukan agar anak mendapatkan perhatian yang lebih, Bunda.

Anak yang bahagia tidak akan memanfaatkan tantrum untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak yang bahagia cenderung memiliki emosi yang terkontrol.

"Jadi kan ada tuh anak-anak yang dia tuh enggak sadar sebenarnya, tapi ketika dia ngerespon sikap perilaku orang tuanya yang enggak nurutin dia, dia langsung otomatis begitu. Marah atau nangis atau melempar sesuatu," ungkap Danang.

"Jadi anak-anak yang bahagia itu biasanya emosinya lebih terkendali dan tidak ada gangguan perilaku di situ," lanjutnya.

3. Mudah diarahkan

Anak-anak biasanya memiliki kelekatan dengan orang tua, Bunda. Orang tua yang mendidik anaknya dengan baik membuat anaknya terbiasa untuk menurut, sehingga anak yang mudah diatur membuat emosinya lebih stabil.

"Jadi anak itu kan selalu diatur sama orang tua. Nah, anak-anak yang enggak punya permasalahan emosi, anak-anak yang enggak punya permasalahan perilaku biasanya mudah diarahkan," imbuh Danang.

Happy Asian family playing together at sofa, home living roomIlustrasi keluarga/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat.

4. Senang membantu

Anak-anak yang memiliki emosi stabil adalah anak yang peduli terhadap sesama, Bunda. Menurut Danang, anak yang kurang kasih sayang akan merasa tidak enak ketika harus membantu orang lain.

"Anak-anak sebenarnya punya rasa peduli. Punya keinginan untuk membuat orang lain senang. Jadi ketika anak kecil mencari perhatiannya dengan membantu dan memberikan sesuatu dengan mudah, itu tanda bahwa emosi anak juga sehat," tutur psikolog yang berpraktik di RSJ Menur Surabaya ini.

5. Senang berkreasi

Pada dasarnya, anak-anak senang berkreasi, Bunda. Anak-anak suka berkreasi karena perkembangan otaknya mendorong mereka untuk melakukan hal untuk menciptakan sesuatu.

Anak-anak yang memiliki permasalahan emosi cenderung tidak suka membuat sesuatu. Sementara itu, anak yang gemar berkreasi menandakan bahwa emosi positif dalam dirinya jauh lebih banyak.

"Misalkan dia suka bereksperimen, main-main, sesuai dengan usianya. Tapi anak-anak yang mengalami permasalahan emosi biasanya tidak suka menciptakan sesuatu. Atau dia tidak suka membuat sesuatu yang membuat dia bereksplorasi. Jadi kalau anak itu suka berkreasi itu tanda emosi positifnya lebih banyak," imbuh Danang.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tanda anak bahagia yang lainnya ya, Bunda!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video cara atasi Si Kecil tantrum di depan umum berikut ini:




TANDA ANAK BAHAGIA LAINNYA

Happy cheerful Asian family dad, mom and daughter having fun cuddling and video call on laptop on sofa at house.

Ilustrasi Tanda Anak Bahagia/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tirachard

6. Mencari perhatian secara wajar

Anak-anak memang suka mencari perhatian karena perhatian adalah hal yang dibutuhkan, Bunda. Namun, ada anak-anak yang mencari perhatian dengan cara berlebihan sehingga dinilai sangat mengganggu.

Anak yang mencari perhatian dengan cara berlebihan ini menandakan mereka kurang mendapat perhatian. Dengan begitu, mereka merasa kurang bahagia.

"Ini biasanya anak-anak yang kurang perhatian dan akhirnya kurang bahagia atau merasa kurang diperhatikan," jelas Danang.

Banner Skincare Ibu Hamil

7. Mudah tersenyum dan gembira

Anak cenderung memiliki emosi yang positif, Bunda. Dengan begitu, mereka cenderung untuk tersenyum dan bergembira.

"Anak-anak yang tidak bahagia mengalami permasalahan-permasalahan dalam rumah atau dalam kehidupannya, itu ciri-cirinya dia tidak terlalu banyak senyum. Dia menarik diri atau biasanya mimpi-mimpi buruk," imbuh Danang.

"Orang tua yang anaknya seperti itu bisa dijadikan catatan mungkin dia punya permasalahan psikologis, emosi, dan kemungkinan dia tidak bahagia," lanjutnya.

8. Menyayangi saudara dan orang tua

Anak-anak yang berbahagia adalah anak yang bisa membagikan kebahagiaannya kepada seluruh anggota keluarganya, Bunda. Tak hanya itu, anak juga akan menyayangi saudara dan juga orang tuanya.

"Kalau dia mudah memberikan rasa sayangnya untuk adik, kakak, dan juga orang tua, kemungkinan dia adalah anak yang bahagia," kata Danang.

9. Bersedia berbagi

Menurut Danang, anak yang berbahagia adalah anak yang gemar berbagi dengan teman-temannya. Namun, ada pula anak yang berbagi dengan cara yang tidak wajar. Hal ini perlu diperhatikan karena bisa jadi anak ingin teman-temannya menyukainya dengan cara yang juga tidak wajar.

"Misalnya temannya pinjam mainan, dia akan kasih. Cuman ada juga anak-anak yang minjamin makanan dan mainan tuh enggak wajar. Jadi berlebihan. Enggak ideal. Jadi kemungkinan dia tidak bahagia dan menginginkan temannya senang sama dia dengan cara begitu," ungkapnya.

10. Pola hidup wajar

Pola hidup anak yang wajar juga menjadi penentu apakah anak dalam keadaan bahagia atau tidak, Bunda. Menurut Danang, ada empat pola hidup yang harus dipenuhi oleh Si Kecil untuk mencapai kebahagiaan.

Pertama, anak harus memiliki pola tidur yang cukup. Saat anak bermimpi buruk, tidur larut malam, atau terbangun di tengah malam, itu tandanya anak tidak bahagia. Tak hanya itu, anak yang memiliki perubahan pada pola makan juga perlu menjadi perhatian Bunda.

Anak yang bahagia memiliki akademik yang cenderung lancar. Ia juga mudah beradaptasi di lingkungan sekolahnya.

"Lalu sekolahnya berjalan dengan lancar. Anak yang bahagia cenderung mengikuti alur yang ada pada lingkungannya. Dia bisa beradaptasi dengan baik. Anak-anak yang tidak bahagia itu prestasi sekolahnya menurun drastis dari sebelumnya," papar Danang.

Terakhir, anak yang bahagia cenderung suka bermain. Anak yang berdiam diri dan tidak mau bermain biasanya memiliki masalah.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda